12

225 32 9
                                    

Jin menatap satu persatu para I-land dengan tatapan dingin. Sedangkan Wonwoo dan Soobin hanya memperhatikan gerak-gerik pria itu.

"Kenapa hyung? Lo nunggu apa lagi? Mereka sudah ada disini. Ayo mulai ritualnya" ucap Wonwoo.

"Apa maksud lo bangsat!! Gue gak sudi mati ditangan lo!!" bentak Jay yang tak bisa tenang sedari tadi. Bukannya berlebihan ini masalah hidup dan mati mana bisa doi santay untuk masalah ini.

"Apaan sih berisik banget! Diem!" Soobin sambil menutup mulut Jay dengan lapban hitam ditangannya.

"Kurang!! Ini masih kurang" desis Jin dengan tatapan gelisah.

"Masih ada Sunghoon juga Kei Hyung diluar sana, kalian gak akan mencapai tujuan kalian. Dan bukan kami yang akan mati tapi kalian" tutur Hanbin terlihat tenang.

"Bin, l-lo-"

"Noo lo gak usah khawatir ide jahat mereka gak akan terwujud, mereka hanya melakukan hal yang sia-sia" Hanbin memotong ucapan Sunoo sambil menatap Jin dengan sinis.

Hanbin tau ini bukan saat yang tepat baginya untuk bersikap tenang, tapi ini ia lakukan agak Jin sebagai pemimpin mereka ragu dengan pilihannya. Ia hanya ingin mengulur sedikit waktu sampai Kei tiba dan membalikkan situasi.

Jin membeku ditempatnya, waktu yang mereka miliki semakin menipis. Jin mengusap wajahnya lalu tersenyum kaku kearah Hanbin.

"Kita lihat saja apa yang akan terjadi. Kami atau kalian yang akan mati" ucap Jin dengan nada datar.

"Soobin lo jaga mereka! Dan lo Wonwoo, ikut gue. Waktu kita gak banyak lagi!!" titah Jin sambil meraih kapak diatas meja yang dilaluinya"

"Apapun yang terjadi, ritual ini harus tuntas" gumam Jin sambil mengenggam erat kapak yang ada ditangannya..

☢☢☢

Kei, Sunghoon, Niki mengikuti langkah Joshua yang berjalan dengan dipegangi Kei. Berjalan menelusuri lorong kastil dengan perlahan.

"Dimana kalian sembunyiin semua teman kami huh?" tanya Sunghoon.

Joshua terkekeh sambil melirik Sunghoon.

"Basement, kenapa?" Balas Joshua remeh.

Kei menghentikan langkahnya sambil menatap Joshua dingin.
"Sebaiknya mereka tidak apa-apa atau kalian tau akibatnya"

Mendengar ancaman Kei membuat Joshua kembali terkekeh sambil membalas tatapan tajam cowok itu.

"Denger, cuma ada dua pilihan disini, lo dan temen-temen lo yang sekarat itu yang bakal mati atau kami yang akan musnah"

"Tapi bahkan saat kami musnah pun, KAU tak akan bisa menyelamatkan nyama temanmu yang sekarat itu" Joshua sambil tersenyum puas saat melihat wajah Kei yang terlihat gusar.

"Sial!" Rutuk Sunghoon sambil melayangkan sebuah pukulan tepat mengenai wajah Joshua.

"Hyung" panggil Niki lirih.

Joshua hanya tertawa seperti orang gila, sedangkan Kei dan Sunghoon menatap Niki yang terlihat begitu gelisah.

"Hyung, gue tau kalian semua kesal tapi kita gak punya waktu lagi. Teman-teman yang lain membutuhkan kita, kita harus cepat" Niki sambil memelintir jarinya, gugup dengan segala kemungkinan yang mengalir dikepalanya.

"Niki benar Hoon, kita harus cepa-"

"Sstt hyung" gumam Sunghoon sambil menarik Joshua dan menutup mulut cowok itu.

"Ada yang datang, sembunyi" bisik Sunghoon.

Mereka berjalan perlahan dan bersembunyi disebuah lorong gelap didekat mereka. Menunggu sosok itu pergi melewati mereka.

"Dimana mereka!! Ritual ini harus segera diselesaikan, kalau tidak kau tau apa akibatnya" Ucap Jin dengan tak sabar.

" ssstt" Wonwoo tiba-tiba.

Jin mengikuti titah Wonwoo, disisi lain Niki sudah tak bisa lagi menutupi rasa takutnya wajah nya terlihat pucat pasi dan keringat dingin mengalir dikeningnya.

"Apaan sih?" tanya Jin.

Wonwoo terlihat ragu lalu mengusap tengkuknya "Gak, kayaknya tadi gue salah dengar"

Jin mengeleng kesal "Buang-buang waktu"

"Udah ayok kita cari mereka" titah Jin sambil menyeret Wonwoo meninggalkan lorong itu.

Mendengar langkah keduanya menjauh, Kei, Sunghoon,Niki dan Joshua tentunya keluar dari persembunyian mereka.

Kali ini Joshua menunjukan sisi berbeda dari dirinya. Kei menyibak rambutnya "dimana tempatnya?"

"Di-disana, didepan sana" ucap Joshua terlihat gugup.

Kei menatap Sunghoon dan Niki sambil mengangguk pelan. Lalu melanjutkan langkah mereka.

☢☢☢

kei , Sunghoon, Niki dan Joshua asli berdiri didepan pintu Basement. Kei mendengar ucapan Sombong Soobin yang ingin semua keinginannya terkabulkan.

"Hidup kalian gak akan lama lagi" Soobin sambil menarik senyumnya.

"Semudah itu lo tersenyum sambil bilang kata " bunuh, mati" lo bener-bener bukan manusia" saut Sunoo dengan tatapan tak percaya.

"Kalian lihat dia?!" tunjuk Soobin kearah Taki yang terlihat begitu lemah.

"Dan semua teman kalian telah terluka itu" Soobin sambil berjalan memutari Heeseung, Jake, Jungwoon,dan Geonu secara perlahan.

"Apa kalian pikir kalian semua bisa kembali dengan keadaan hidup?!"

Soobin tersenyum remeh "jangan terlalu percaya diri"

Jay mengepal erat tangannya. Kesal dengan setiap ucapan dari cowok itu.

"Dan lo, lo jangan terlalu percaya diri semua recana kalian akan berhasil" bantah Hanbin tanpa eksperesi.

Soobin yang mulai ikut kesal mengeratkan rahangnya, ingin sekali memukul wajah Hanbin yang begitu membuatnya kesal. Tapi semua itu urung dia lalukan karena suara ketukan pintu didekat nya.

"Akh , Jin Hyung kenapa sih pake ngetuk segala tingal masuk aja bisa" rutuk Soobin.

Soobin melangkah sambil menarik knop pintu yang perlahan terbuka.

"Berisik banget sih hyu-"

Ucapan Soobin terpotong oleh sebuah balok kayu yang menghantam kepalanya. Membuat cowok itu jatuh tak sadarkan diri dengan darah yang mengalir didepalanya.

"Kei Hyung" ucap Sunoo dan Hanbin berbarengan.

Kei melepas balok kayu dari tangannya dan berjalan masuk.

"Sunghoon lo tolong ikat dia"

☢☢☢

Hii!!
I'am back!!

See you next part!!

Maaf kalau masih banyak typo :")

BTW gak lama lagi Enhypen debut ya.. Duh gak sabar banget deh nunggu mereka :")

Ready or Not || I-land ot12 || TAMAT||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang