14

210 35 6
                                    

Jin mendorong Kei lalu menduduki tubuh cowok itu, Jin memukul wajah Kei berulang kali hingga membuat hidung dan sudut bibir Kei mengeluarkan darah.

"Tinggal sedikit lagi, kami pasti berhasil" Jin seraya mengenggam kerah baju Kei dengan erat.

Kei geram melihat tinggal Jin yang begitu memuakan, ia berbalik memukul pria itu dengan keras hingga tersungkur.

"Gue muak denger omong kosong lo. Lo cuma buang-buang waktu"

"Hahhahahahha gue cuma mau semua rencana kami berhasil, dan kami hidup dengan impian yang kami impikan!"

"Cara lo yang salah! Ngorbanin nyawa orang lain itu gak bener-"

"Gue gak perduli" ucap Jin sambil terkekeh seraya mengusap darah dari hidungnya.

"Apapun akan gue korbankan untuk hal yang gue impikan"

"Psikopat gila! Lo memang harusnya gak hidup didunia ini" kutuk Kei sambil meninju perut Jin dengan keras.

Jin berusaha bangkit namun tiba-tiba.

Suara serine terdengar nyaring memenuhi seluruh kastil, di ikutin dengan terjatuhnya Jin, Daniel, Wonwoon, Joshua juga Soobin yang tiba-tiba saja menjerit kesakitan.

"Fajar telah tiba, kalian gagal menjalankan ritual. Terimalah rasa sakitnya"

Sebuah suara datar yang entah dari mana asalanya.

Jin, Soobin, Wonwoo, Joshua dan Daniel mengelepar seraya merintih menahan rasa sakit yang menjalar keseluruh tubuh mereka.

Darah mengalir deras dari mata, telinga dan hidung kelima cowok itu. Mereka Tak henti-hentinya mengeliat dengan mata yang memerah.

"Arrgh sakit!! Sial!!" rutuk Jin terlihat mengelepar kesakitan.

Satu persatu dari mereka tak sadarkan diri atau lebih tepatnya mati, hanya tersisa Daniel yang terlihat masih merintih menahan sakit ditubuhnya.

Kei menghampiri Daniel dan meletakkan kepala Daniel di pangkuannya dengan tatapan gelisah. Hanbin, Jungwon,Jay, Sunghoon, Niki dan Sunoo mengelilingi Daniel dengan khawatir. Semua rasa sakit akan luka-luka ditubuh mereka lenyap saat melihat kondisi Daniel.

"H-hyung" rintih Daniel.

"Rasanya s-sakit hyung" Daniel sambil mengenggam erat jemari Kei dengan mata dan hidung yang tak henti mengeluarkan darah segar.

"Niel lo harus kuat" ujar Sunoo dengan mata yang berkaca-kaca rasa sakit dari luka tusuk di perutnya sudah tidak ia perdulikan.

Daniel tersenyum hambar sambil menahan rasa sakitnya, ia menatap satu persatu teman-temannya. Lalu menoleh kearah Heeseung, Geonu, Taki dan Jake yang terbaring tak jauh dari mereka.

"Ma-maafin gue argh"

"Ini semua terjadi karena keegoisan gue-" Daniel terbatuk dengan darah yang ikut menyembur dari mulutnya.

Niki menatap Daniel cemas, begitupun yang lainnya.

"Pasti ada cara lain kan biar lu bisa tetap hidup? Niel, lo harus bertahan-"

"Gak Jay hyung, i-ini balasan dari apa yang g-gue buat. G-gue pantes buat nerima semua rasa sakit ini bahkan kematian"

Daniel kembali memuntahkan darah dari mulutnya.  Daniel memejamkan matanya sejenak berusaha menahan rasa sakit yang kini menjalar hingga keubun-ubunnya.

"Ma-maaf" Daniel mengerang dengan keras sambil mengenggam tangan Kei.

"Ter-ternyata gini sakitnya kematian" Daniel mulai meneteskan air mata yang terlihat merah karena tercampur darah.

"Benar-benar menyakitkan"

Daniel menatap kosong teman-temannya yang  kini terlihat menangis, meneriaki dirinya dengan gerakan melambat, semua momen terlintas di ingatan Daniel layaknya sebuah film. Daniel mengangkat senyumnya.

Semua momen indah yang ia lalui bersama mereka melintas begitu saja, dari awal pertemuan mereka, pertengkaran dan salah paham, tangis dan tawa yang  mereka mereka lalui mengalir deras dibenak Daniel.

"Maafin gue, ini semua terjadi karena keegoisan gue"

"Gue harap dikehidupan lain kita bisa bertemu lagi"

"Dengan nasib yang berbeda dan akhir bahagia"

Mata Daniel perlahan menutup dengan senyuman yang terukir di wajahnya. Kei menguncang tubuh Daniel lalu menangis sambil memeluk tubuh Daniel sedangkan Jay , Jungwon, Hanbin,Niki, Sunghoon dan Sunoo menangis meratapi kepergian Daniel. Mereka benar-benar kehilangan sosok termuda mereka.

Tak berselang lama, tiba-tiba api aneh yang entah muncul dari mana membakar kastil.

"Hyung kita harus segera keluar dari tempat ini" ucap Hanbin.

Kei mengangguk sambil mengangkat tubuh Daniel "kalian tolong angkat mereka kita harus bergegas keluar dari kastil ini" titah Kei.

Jay menggendong Heeseung dipunggungnya, Hanbin mengangkat Geonu, Jungwon mengendong Taki dan Sunghoon mengendong Jake di punggungnya.

Niki dan Sunoo menahan darah yang keluar dari luka di perut mereka dengan potongan kain dari baju mereka. Mereka berjalan dengan terburu-buru keluar dari kastil yang mulai terbakar dan api yang mulai membesar.

☢☢☢

Sesampainya mereka diluar kastil, api terlihat telah membakar seluruh kastil. Tepat didepan mereka terlihat beberapa polisi dan tim sar yang tengah mencari mereka.

Pak Jhope dan Pak Suga berlari menghampiri mereka, menatap siswa mereka dengan tatapan khawatir.

"Pak tolong angkat mereka dengan tandu! Cepat! Cepatlah kalian tidak lihat mereka terluka-" ucapan Suga terhenti saat melihat Taki yang terlihat pucat dan tak sadarkan diri.

"Taki? Apa yang sebenarnya terjadi? Dan kalian semua?-"

"Pak, bisa diundur nanti? Kami semua sedang cemas sekarang" Ucap Kei yang membuat Suga menghentikan ucapannya.

Sunoo dan Niki terlihat menangis "Kenapa baru datang sekarang" isak Sunoo.

"Sudah-sudah kalian semua tenang. Nanti jelaskan apa yang sebenarnya terjadi" Jhope sambil berusah nenangkan Sunoo dan Niki.

Semua I-land segera di obatin dan dilarikan kerumah sakit. Disisi lain Kastil dibiarkan terbakar karena akses masuk yang sulit untuk jangkau oleh pemadam kebakaran. Dan pihak kepolisian mulai menyelidiki kasus yang menimpa ke 12 siswa ini.

☢☢☢

Hai? Halo?
Hehehhe maaf ya baru sempat up lagi :")

Gimana ? Aku takut gak nyambung sih tapi aku udah berusaha dengan keras :") makasih buat kalian semua yng udah apres karya aku :")

Tinggal sisa ektra part sama epilog ditunggu ya :')

See you

Jan lupa vote dan komen ya:v
Dan jangan lupa juga streaming Mv Enhypen let me in juga okey ?





Ready or Not || I-land ot12 || TAMAT||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang