Penguntit?

3.1K 483 85
                                    

.

.

.

.

Metawin menguap, menyibak selimut yang menggulung diperutnya tanpa cela lantas menggaruk ujung hidungnya yang agak gatal.

.

Dengan mata tertutup Metawin menyeret kakinya menuju lemari, membuka lebar lalu tersenyum idiot saat mendapati bermacam-macam model boxer hasil jerih payahnya menjarah Bright selama sekian tahun terakhir.

.

Yah, boxer-boxer hasil jarahan si stalker yang mengaku beradab serta berbudi luhur itu tentunya atas persetujuan sang pemilik dengan perundingan yang tak kalah ketat dari celana dedek-dedek gemes yang belakangan ini sangat amat perlu dilestarikan guna mendukung gerakan anti rabun jauh.

.

Bright Vachirawit Chivaree, bagaimanapun juga hanya ada satu kata yang dapat Metawin deskripsikan untuk orang yang dia jadikan obyek pen-stalkerannya itu. mengagumkan! Terlepas dari bagaimana pemuda itu tampak sangat galak, terlepas dari bagaimana pemuda itu suka sekali main-main gak jelas bersama para sahabatnya, terlepas dari bagaimana Bright selalu menatapnya kesal. Bright adalah satu dari banyak hal yang sangat Metawin sukai.

.

Tergila-gila?

.

Tch, jangan bercanda Metawin itu pokoknya stalker nomor satu Bright! Jangan ragukan hal itu.

.

"Apa Bright udah mandi ya?" mengguman pelan, lalu seolah tersadar Metawin buru-buru membuka jendela kamarnya yang berhadapan langsung dengan jendela kamar milik pemuda Vachirawit.

.

"BRIIIGGGHHTTTT!!!!"

.

Yah begitulah hari ini dimulai oleh stalker berbudi luhur kita aka Win Metawin. Ia berteriak seakan jarak antara jendela miliknya dan milik Bright terpisah dua puluh meter jauhnya padahal tak sampai dua meter setengah.

.

Jendela Bright terbuka lebar, disana dengan wajah malas Bright menatap Metawin yang masih mengenakan kaos kebesaran yang memperlihatkan lebar-lebar pundaknya. "KAU PIKIR INI JAM BERAPA HAH!! CEPAT MANDI IDIOT!!!"

.

"BRIGHT JANGAN SEPERTI ITU, NANTI AKU TAMBAH JATUH CINTA LOH!!"

.

"KAU AKAN KUTINGGAL JIKA TIDAK SEGERA MANDI WIN!! AKU SERIUS!!"

.

Dan Bright pergi, meninggalkan Metawin yang tersenyum lebar disana. "Aihhh, Bright memang perhatian sekali padaku, hhh..." dengan mata penuh binar Metawin mengambil handuk, membuka lebar kembali pintu lemarinya lantas berteriak histeris saat melihat jejeran Bright sweet pants koleksinya. "AKU PADAMU BRIGHT!!!"

.

.

.

.

.

Bright dan Metawin, mereka itu tetangga. Terlepas dari bagaimana Metawin memproklamirkan dirinya sebagai stalker dari Bright mereka tetaplah tetangga. Mereka tumbuh bersama, belajar bersepeda bersama, bermain bersama, berangkat sekolah bersama, dan sayangnya tidak pernah mandi bersama. Yang benar saja, Metawin bakalan kegirangan kalau itu benar-benar terjadi.

.

"Phi, Metawin mana?"

.

Gulf menoleh, melihat Bright yang telah bertengger dipagar depan rumah dengan seragam rapi. "Sebentar." Ucap Gulf sembari mematikan kran air yang tadi digunakannya untuk menyiram motor. "WIN!!! PACARMU SUDAH MENJEMPUT!!!"

STALKER [ BrightWin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang