Jatuh

2.3K 328 79
                                    


.

.

.

.

Metawin itu bukannya tidak suka, dia juga bukannya keberatan atau bagaimana. Tapi, dia itu sebal jika orang-orang tak berkepentingan semacam anggota tim basket tiba-tiba saja datang menyerusuk kedalam kamar rawatnya seperti ini. Heh, kalian tidak punya perasaan ya?! Di mana hati nurani kalian yang sekecil upil badak itu?! Kenapa tega sekali mengganggu momen indah Metawin si stalker berbudi luhur ini bersama Bright yang hanya terjadi sekali seumur hidup ini hah!! Dasar menyebalkan!

.

"Yak! Mike Chinnarat, kau kemari untuk menjengukku atau modus pada Phi Toptap hah! Dasar sialan!"

.

Pemilik nama lengkap Mike Chinnarat itu hanya menjulurkan lidahnya pada Metawin yang tengah berbaring dililit selang infus setinggi tiga meter dihadapannya. Masa bodo soal Metawin dan bacotan sialannya itu, yang penting dia bisa melancarkan segala macam upaya agar Toptap melihat kesungguhan hatinya.

.

Dalam hati nurani yang terdalam Metawin benar-benar ingin melemparkan botol infusnya pada wajah menyebalkan Mike. Bagaimana tidak, omongannya yang berguna itu hanya dianggap angin lalu men. Aish. Benar-benar!!

.

Tapi, niatan berbudi luhurnya itu harus kandas karena Bright datang, membuka lebar pintu rawatnya dengan kaki sedangkan tangannya sibuk membawa kantung belanjaan untuk para perusuh yang tidak patut untuk diundang ini.

.

"Hanya ini yang ada di kantin rumah sakit." Bright meletakkan katung plastic berisi minuman serta makanan ringan sebagai sesajen untuk para anggota tim basket. Tch, mereka itu memang benar-benar sialan. Pikir Metawin. Datang-datang tidak membawa apapun dan malah menghabiskan makan disini. Seharusnya mereka diusir saja kenapa malah dibelikan makan lagi?! Aish, Bright itu memang terlalu baik, Metawin jadi gemas sendiri. Ugh.

.

"Bright... aku juga mau itu." Rengekan manja dari Metawin membuat Mike menjulurkan lidahnya berpura-pura mau muntah, sedang Bright. Hm, sang kapten dengan segudang kebangsatan itu malah dengan patuh mengambilkan satu potato chips pada Metawin hingga si empunya tertawa begitu lebar.

.

Hm. Pikir Mike ini benar-benar keajaiban dunia yang perlu diabadikan. Bagaimana tidak, kaptennya itu aka Bright Vachirawit paling anti jika disuruh karena orang itu tipe-tipe manusia penyuruh yang paling dominan. Lantas, apa yang baru saja dilihatnya itu tak nyata. Heh. Yang benar saja coba geplak kepalamu sendiri dengan botol pocari isi satu liter setengah itu jika kau tidak percaya dengan apa yang kau lihat sekarang.

.

"Hei, Bright. Sepertinya kami harus pamit. Kelihatannya Metawin butuh istirahat." Suara penuh kebaikan yang tanpa pemanis buatan itu mengalun indah dan membuat Metawin berbinar kagum, malaikat pemilik suara itu adalah Luke Ishikawa. Wakil kapten yang seharusnya memang tidak kalah cakep dari Bright Vachirawit dan patut untuk dijadikan objek penstalkeran. Tapi, tidak. Kau tidak boleh tergoda pada rumput tetangga yang lebih hijau Win. Biar saja halaman rumahmu tak hijau yang penting di dalam rumah masih ada boxer Bright yang tak ternilai harganya dengan rumput tetangga manapun.

.

Bright menoleh, "Dia sudah cukup istirahat sejak dua hari lalu, lihat saja tingkahnya." Sontak empat orang lain menatap tingkah Metawin yang duduk diatas ranjang dengan segenggam potato chips, ya. Stalker pencuri boxer itu memang terlihat tidak butuh istirahat. Hm, tapi tetap saja mereka tak bisa berlama-lama disini. Memangnya tempat ini hotel.

STALKER [ BrightWin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang