PROLOG

80.7K 4.8K 53
                                    

Sebelumnya aku mau ngasih info. Cerita ini aku Remake ulang. Semua isinya akan berubah, tapi masih ada kesamaan di tokoh. Karena aku udah lama ga lanjutin cerita ini aku jadi lupa so aku buat ulang biar lebih fresh dan enak di baca.

Aku juga ganti judulnya dari (Lantern Carrier Villainess) jadi (Change to Live Again)

So selamat membaca cerita Lama dengan suasana baru.

🦋🦋🦋

Mata kecilku melihat gerombolan anak bangsawan yang sedang hilir mudik membeli barang-barang mewah dan makanan yang enak. perutku tiba-tiba berbunyi nyaring, aku tersenyum tipis sambil mengusap perut. Dengan kaki yang tidak memakai alas Aku berjalan menuju tempat sampah untuk mengais sisa makanan.

Memang terlihat menjijikan, Tapi tidak bagi kami anak-anak jalanan yang terlantar. Untuk mendapatkan sesuap makanan kami harus bekerja keras sampai memakan makanan bekas yang sudah di buang ke tempat sampah.

Kehidupan anak buangan seperti kami sangatlah tersiksa. Kami tidak memiliki satupun keluarga untuk tempat pulang, tidak memiliki kehangatan sebuah keluarga yang menyayangi mu dengan tulus. Hidupku terlunta-lunta, tidur di jalanan dan gang-gang sempit. Sering kali mendapat siksaan dari perampok setempat dan hinaan serta caci maki dari para bangsawan. Tidak jarang tubuh kecilku penuh luka dan memar.

Memang miris. Aku tidak pernah berharap lahir dengan kondisi seperti ini. Tapi takdir berkata lain. Kehidupan kelam ku berakhir saat seorang bangsawan mengaku sebagai ayah kandungku.

Mendengar semua ucapannya dan melihat pakaian yang ia kenakan serta pengawal yang mengikuti nya. Aku bisa simpulkan kalau ia bukan sembarang orang. Mungkin ia memiliki kedudukan yang cukup kuat di kekaisaran ini. Aku tersenyum bahagia karena sebentar lagi Aku akan mendapatkan kehangatan sebuah keluarga yang selama ini aku idam-idamkan.
 
Dengan pikiran naif dan polos. Tanpa berpikir panjang,Aku langsung menerima beliau sebagai Ayah kandungku. Aku sudah bisa membayangkan kehidupan keluarga yang hangat dan penuh cinta kasih sayang.

Tapi bak takdir tidak senang melihatku bahagia. Nyatanya kehidupanku yang sekarang tidak jauh berbeda dengan dulu, malah aku merasa kehidupan sekarang lebih menderita karena tidak merasakan perasaan bebas. meskipun dulu aku tinggal di jalanan tapi aku merasa bebas, kalau sekarang aku seperti burung yang tinggal di sangkar sempit penuh duri yang kapan saja bisa membuatmu mati.

Ayahku bersikap acuh, Para pelayan sering menyiksaku diam-diam dan melemparkan berbagai hinaan yang merusak batin dan fisik kecilku .Hatiku semakin terluka saat melihat sikap Ayahku bersikap pilih kasih. Beliau memperlakukan saudara tiri ku dengan penuh cinta dan kasih sayang berbeda saat bersama ku. Aku terkekeh miris, air mataku mengalir saat perlakuan tidak mengenakan lagi-lagi Aku terima.

Seluruh perlakuan tidak mengenakan yang aku terima setiap hari membuatku terbiasa, hatiku seperti mati karena luka yang kerap di torehkan. Meskipun Aku bersikap baik dan melakukan segala hal baik mereka tetap saja menghinaku dan membandingkan dengan saudara tiri ku. Karena merasa muak, akhirnya Aku memutuskan untuk merubah sikap. Aku yang dulunya seorang Anak kecil dengan pikiran naif, polos haus kasih sayang tumbuh menjadi seorang gadis dengan perilaku kejam.

Aku hidup menjadi sosok Antagonis yang menginginkan kesengsaraan sang Protagonis. Seperti kisah klasik lainnya. Aku sang Antagonis merasa iri dengki terhadap Protagonis. Aku merasa tidak terima saat Lucina mendapatkan semua cinta dan kasih sayang, berbeda denganku yang selalu mendapatkan makian tanpa akhir. Sial memikirkan kehidupan bahagia Lucina membuatku muak, karena lagi-lagi takdir tidak memihak padaku.

Namun... Bak seorang Antagonis di kisah lainnya. Aku hidup dengan sebuah kecacatan. Meskipun terlahir dengan paras rupawan dengan postur tubuh Idaman seluruh orang. Aku hidup dengan sikap paling tercela. Aku selalu iri hati dan merasa dendam yang tidak berkesudahan. Semua orang mengetahui sikap buruk ku. Tapi di balik itu semua, dalam hati kecilku. Aku merasa kesepian, hampa, menginginkan sebuah kasih sayang yang tulus.

Change To Live Again (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang