hari ter...

75 9 1
                                    

Eyoo wassap guys happy reading all 🪐✨!!!

*Sambungan cerita yang kemarin.

Saat kelas Hagrid sudah selesai draco mencari Jen diseluruh tempat bahkan dia sampai bertanya kepada the golden trio dan teman teman Jen.

"Aduhh di kikuk kmna sih, eh tapi kan ad satu tempat yang belom gue datengin black lake" draco berjalan menuju black lake di pinggir danau dia melihat Jen yang sedang melamun sendirian.

Draco diam diam memanjat pohon agar tidak ketahuan, Jen berjalan lebih dekat dengan danau dan melihat bayangan nya sendiri "gue salah apa? Sampe semua nyakitin perasaan gue"

Dia duduk dan mengambil batu " gue siapa sih?! Gue kan orang ga guna apalagi dimata temen temen gue g ada artinya" dia merasa emosi yang mendalam.

Draco tidak tega melihat Jen lama kelamaan menjadi depresi dia turun dari pohon dengan perlahan lalu berjalan ke arah Jen.

"Jen?" Jen dari tadi meneteskan air mata nya dan dia melihat bayangan draco di air. "Apa yang kau lakukan disini?" Kata Jen langsung berdiri dan berbalik badan.

Draco tiba tiba memeluk Jen yang sedihh uhuu. "Maaf Jen lo kaya gini gr² gue maaf" Jen membalas pelukan nya itu " Lo ga salah kok " Jen berbohong supaya draco tidak khawatir.

"Gue sedih karena gue punya masalah tersendiri jadi lo gausah khawatir ya" Jen meneteskan air matanya karena telah berbohong padahal dia sedang sakit hati.

"Lo beneran ga marah kan sama gue?" Jen menggelengkan kepalanya dan draco mengeratkan pelukannya. Bayangin aj kalian lagi diposisi Jen.

"Thank you Jen lo udh nolongin gue dari buckbeak" sambil melepas pelukannya "that's okay" Jen tiba tiba murung lagi.

"Ada apa?" Dia mengeluarkan tongkat nya "Expecto Patronum" keluar sebuah burung yang merupakan patronus nenek nya dan Jen.

Seketika dia tersenyum melihat burung itu terbang mengelilingi mereka. "Kenapa Jen?"

"Grandma dia sakit dan gw cuma bisa liat patronus nya doang, elo punya patronus?" Draco tidak menjawab.

"Gw ngerti, skrg balik ke Hogwarts ya" mereka berjalan bersama ke Hogwarts tapi sebenarnya Jen masih nyesek gitu.

Saat menyusuri koridor rambut Jen terjambak oleh Pansy, namun Jen tetep swag dong ga kaya anak manja 'aww sakit aa tolong'.

"Mau apa lagi lo hah? Knp sih lo selalu aj ganggu hidup gue kaya g ad orang lain yang diajak maen rese bgt jadi orang" Pansy ingin menampar pipi Jen namun terlambat tangan nya sudah duluan di cegah Jen.

"Ngaca dulu woe" kata Jen yang tidak sanggup lagi menahan amarah nya yang sudah terpendam selama bertahun tahun.

"Heh biadab lo gausah solimi lo tu cuma pelakor ngerti ga lo?" Itu adalah kata kata yang paling Jen tidak bisa terima.

"Knp? Iri blg bos" jawab Jen singkat

"Mau gue dagang cendol mau dagang ketoprak mau pelakor gue ga peduli hidup gue udh terlalu manis buat lo yang pait"

"Kurang ajar lo jen"

"Plakk!!" Jen menampar pipi Pansy dengan keras semua beban yang dia alami perlahan menghilang. Draco ingin mengehentikan hal itu namun dilarang Jen.

"Tolong lo selesai dateng di hidup gue beban semua gue alamin itu juga dari lo" Jen berusaha Swagggg.

"Lo bakal nyesel nanti Jen-"

"ENOUGH SHUT UP YOUR MOUTH!!!" kali ini Jen benar benar emosi kemudian dia pergi dengan kesal dia mulai frustasi semua teman yang menyapa nya diabaikan oleh Jen.

Green Love || Draco MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang