Nafas mereka tak beraturan setelah sesi percintaan yang mereka lakukan beberapa jam yang lalu.
"Off, apa kau akan menikahiku?" tanya Gun yang kini berada di bawah kungkungan Off.
"Hmmm... Perlu bukti?"
"Aku hanya takut kau meninggalkan aku Off." Off terus ia menyatukan kembali bibirnya dan bibir Gun.
"Tenanglah apapun yang terjadi aku tidak akan meninggalkanmu." Off kembali memberikan kissmark pada tubuh indah Gun.
"One more."
"Ssshh... Ahhh... Offh..."
***
"Off aku ingin bicara sebentar." Off dan kawannya menoleh ke arah asal suara disana berdiri sosok Gun pemuda yang begitu manis.
"Ciee... Di samperin pacar." Off hanya mendesis "Kenapa gak ngomong disini?"
"Ini privasi kita Off." Off menaikan satu alisnya heran lalu ia menggandeng tangan Gun dan membawanya pergi ke perpustakaan.
***
"Jadi apa yang mau kau katakan?"
"Aku hamil." Off yang sedang menyalakan rokoknya pun terhenti lalu ia tertawa.
"Hahahaha... Kau lucu sekali Gun."
"Aku sedang tidak bercanda Off." Lalu Gun menyerahkan sebuah amplop cokelat pada Off. "Bacalah jika kau tidak percaya padaku."
Off tidak membaca atau membuka amplop itu ia dengan cepat membuangnya.
"Dengarkan ku Gun! Tidak peduli kau hamil atau tidak aku tidak akan pernah bertanggung jawab!"
"T-tapi... Kau dulu pernah bilang akan menikahiku."
"Hahaha kau percaya?! Bodoh sampai kapan pun aku tidak akan pernah menikah dengan seorang laki-laki menjijikkan sepertimu!" Pundak Gun bergetar ia menahan tangisnya.
"Gugurkan saja anak sialan itu!" Gun mengangkat wajahnya yang semula menunduk.
"Aku tidak akan pernah menggugurkannya! Maaf telah mengganggu waktumu."
.
-
.
-
SSSTT... MY BOSS, MY EX-BOYFRIEND
.
-
.
-
Gun pulang dengan hati yang begitu hancur ia tak pernah menyangka akan seperti ini ia kira Off benar-benar mencintainya nyatanya? Tidak.
Gun masuk kedalam rumah dengan lunglai ia melirik ke sekitar disana ada kedua orang tuanya yang sedang mengobrol di meja makan.
"Kita harus pindah sayang. Ekonomi kita tidak mencukupi disini."
"Baiklah jika itu yang terbaik Lex. Nanti kita bicara pada Gun."
Gun bingung ia mau mengatakan yang sebenarnya pada kedua orang tuanya namun mendengar tadi ia merasa menjadi anak yang tak berguna.
"Gun? Kau sudah pulang?" Gun tersenyum ia berjalan mendekat ke arah mereka lalu memeluknya.
"Duh... Anak Papa yang ganteng ini kenapa?"
"Gun gay Pa dan sekarang Gun hamil." Suasana mendadak hening Gun merasakan sakit di dadanya.
"Bagus dong sekarang Mama dan Papa udah punya momongan." Gisel—Mama Gun berjalan mendekat ke arah Gun dan Lex-Papanya lalu memeluk mereka berdua.
"Gun dengar kami tidak peduli apa orientasi seksualmu kau tetap anak kami, dan berita tentang kamu hamil itu sebuah keistimewaan Gun. Jangan berfikir Mama dan Papa akan mengusirmu itu tidak akan terjadi Gun. Apa pun yang terjadi kau tetep anak Mama dan Papa."
Gun menangis mendengar perkataan ibunya ia tak menyaka akan seperti ini responya ia memeluk kedua orang tuanya begitu erat.
"Maaf dan Terima kasih Ma, Pa."
"Siapa ayahnya Gun?"
"Ia tidak memiliki ayah Pa."
.
.
.
.
.To be continued
.
.
.
.
.YA GITU ANAK MUDA, MAUNYA ENAKNYA AJA! GILIRAN UDAH TEKDUNG DITINGGAL.
eh?
Yuhuu.... Welcome back di cerita Lee yang baruuu. Spoiler! Mungkin sad ending 😗
Disini Off jadi jahat jadi jangan marah-marah ye kasih dah tua🙂
Oke-oke cukup bacolnya jangan lupa ✨vote and comment✨
See you...
Di chapter 1 ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Hello, Ex-Boyfriend || OffGun
Fanfiction"Off aku hamil..." ucap Gun lirih namun masih dapat didengar Off. "Aku sedang tidak dalam posisi yang baik untuk bercanda Gun!" Gun hanya terdiam membeku ia tak tahu harus berbuat apa sekarang. "Aku serius Off...." "Hentikan lelucon murahanmu itu...