✨Chapter.02 : Off Jumpol✨

4.5K 352 20
                                    

*Note : Setiap chapter bakalan ada namanya yang berarti itu pov full di chapternya 😘

**

*Selamat Membaca*

**

Pindah negara lagi yang sebelumnya aku menetap di New York sekarang harus kembali pindah ke Los Angeles karena aku harus mengurus salah satu saham milik ayahku yang terletak di pusat kota Los Angeles. A&T Dep.Store ini memiliki 13 lantai tapi sebelum melihat seluruh isi departemen store aku terlebih dahulu ke kantor untuk meeting.

"Apa masih jauh perjalanan Dev?" tanyaku pada Dev atau Singto itu namanya aslinya dia sengaja merubah namanya menjadi Dev entah karena apa.

"15 menit lagi Pak."

TIINN!!!

Dev mengklakson begitu keras aku melihat didepan ada seseorang yang tengah memegangi kepalanya. Dengan cepat aku turun dari mobilku.

"Apa yang kau lakukan bodoh?!" Dia hanya berdiam saja

"Apa kau bisu hah!!"

"Maaf." Suara ini tidak begitu asing

"Ck! Sialan apa maafmu berguna?!" Saat ia mendongakkan kepalanya aku dapat melihat dia Gun.

"Maafkan aku sekali lagi maaf." Setelah Gun pergi.

***

"Dev belikan aku kopi." Dev mengangguk paham lalu ia memberhentikan mobil di pinggir jalan.

"Aku mau Cappuccino Latte."

"Ada lagi Pak?"

"Ck! Tidak ada." Dev mengangguk patuh lalu berjalan keluar sembari menunggu Dev aku melihat sekeliling dari dalam mobil tak lama ada notifikasi muncul dari Gabrielle tunanganku dan aku mengabaikannya lagi pula itu pesan yang tidak terlalu penting. Dan aku masih terus memikirkan Gun.

Hingga pandanganku teralihkan pada anak kecil yang tengah menangis dipinggir jalan entah kenapa aku malah turun menghampirinya.

"Hei... Kau kenapa?" Anak itu mendongkak-kan kepalanya beberapa detik aku termenung melihatnya dia begitu mirip denganku.

"Om siapa hiks...? Om penculik ya?"

"Bukan Om bukan penculik lagipula mana ada penculik sekaya Om."

"Kan siapa tau, Lagian tampang Om nyeremin tauk!" ucapnya cemberut dan reflek tanganku mengelus kepalanya.

"Kamu kenapa menangis dipinggir jalan?"

"Itu Acel diejek sama temen-temen Acel kata mereka Acel miskin karena gak punya mainan sebagus mereka." Tiba-tiba ada perasaan marah ketika mendengar cerita Arsel entah mengapa? Dan dimana orang tua dia? Apa mereka tidak bisa membeli mainan dengan harga murah itu?.

"Orang tua Acel dimana?"

"Emm... Papa sedang berkerja." Senyum Arsel mengingatkanku pada seseorang di masa lalu.

"Arsel mau ikut Om?"

"Kemana Om?"

"Jalan-jalan." Arsel terlihat menimbang-nimbang tawaranku.

"Om beneran bukan penculik?" Aku sedikit menahan tawa Arsel benar-benar anak yang lucu.

"Om bukan penculik. Jadi Arsel mau ikut?" Arsel mengangguk semangat.

"Mau Om tapi Acel harus pamit terlebih dahulu Aunty Violet supaya Papa gak nyariin Acel. Oh ya nama Om siapa?"

"Off. Off Jumpol nama Om." Arsel mengangguk lalu berlari masuk dalam penitipan yang ternyata tidak jauh dari departemen store ayahku. Tak lama Arsel datang bersama seorang wanita muda berumur sekitar 26-an.

"Tolong jaga dia Mr.Off." Aku hanya mengangguk lalu menggandeng tangan Arsel.

"Bye-bye aunty Violet." Pamit Arsel lalu aku berjalan menuju mobil untuk menemui Dev yang tengah menunggu disana.

"Dev pindahkan jadwal meetingku aku akan langsung pergi melihat isi departemen store." Ucapku sembari mengambil kopi dari tangan Dev dan berjalan menuju departemen yang tak jauh dari tempat penitipan tadi.

"Jadi dimana ibu Arsel?" Arsel menatapku yang lebih tinggi darinya dan itu lucu menurutku.

"Acel tidak punya ibu. Acel lahir dari perut Papa." Dahiku berkerut ketika mendengar perkataan Arsel.

"Hahahaha.. Kau lucu Arsel mana ada laki-laki bisa hamil dan melahirkan?" Arsel tiba-tiba berhenti yang membuat aku juga ikut berhenti lalu dia menendang kakiku dan ku akui tendangan Arsel cukup sakit.

"Om Off gak percaya sih! Acel pernah lihat ada bekas jahitan di perut Papa tauk!" Lalu kami kembali berjalan menuju departemen sepanjang perjalanan aku kembali teringat pada seseorang di masa lalu dia Gun Atthaphan laki-laki yang pernah mengaku hamil padaku dan itu sungguh lelucon yang menjijikan.

"Wah! Keren banget!" pekik Arsel kegirangan ia sedikit melompat kegirangan.

"Ayo kita ke lantai atas di sana ada banyak mainan." Lalu aku dan Arsel pergi menuju lift sebelum masuk ke lift aku menggendong Arsel aku tak mau Arsel terluka. Kami pergi menuju lantai 12 dimana pusat mainan anak-anak berada. Tiba-tiba ponselku berdering dan itu panggilan masuk dari Gabrielle.

"Dev kau tolong jaga Arsel. Dan Arsel tunggu disini sebentar oke Om mau angkat telpon dahulu."

Lalu aku pergi meninggalkan mereka namun tiba-tiba dua orang bodoh menabrakku dan membuat jasku basah.

"Maafkan kami tuan." Mereka berdua kompak membungkuk

"Maaf kalian berdua tidak berguna!!"

Perlahan dia mendongkak-kan kepalanya dan dia Gun Atthaphan karena aku tahu betul dari matanya-mata yang dulu menatap kagum padaku dan dia memakai seragam OB. Tak ada kata yang keluar dari mulutku ataupun mulut Gun hingga suara Arsel terdengar di telinga kami.

"Papa!!!" teriak Arsel pada Gun dan aku sedikit terkejut ketika Arsel memanggil Gun dengan sebutan 'Papa'

"Om Off kenapa marah sama Papa? Papa bikin salah ya sama Om? Kami minta maaf ya Om tapi please jangan marah-marah sama Papa." Mendengar itu hatiku bagai tertusuk berjuta jarum aku tak tahu apa sebenarnya terjadi pikiranku melayang.

"Gun kenapa?" Lalu datanglah seseorang dia Tay Tawan salah satu pegawai diperusahanku. Gun menggelengkan kepalanya.

"Tay bisa kau bawa Arsel pulang." Oh aku tak tahu jika Tay dan Gun memiliki hubungan sedekat ini? Dan Gun masih gay seperti dulu.

"Arsel pulang sana Om Tay ya." Arsel mengangguk lalu Tay dan Arsel pergi dan aku tak suka Arsel digandeng oleh Tay.

"Maafkan kami." Ucap Gun menyadarkanku dari diam aku hendak berbicara namun seseorang memotongnya.

"Ah... Mr. Adulkittiporn maafkan dia. Dia memang bodoh dan ceroboh maafkan dia." Lalu Ia menarik Gun pergi dari hadapanku. Clathria pun pergi menyusul Gun.

"Pak kita harus pergi sekarang." Aku hanya mengangguk walau sebenarnya masih banyak pertanyaan yang muncul di pikiran yang paling utama adalah apakah Arsel anakku?

.
.
.
.
.

To be continued

.
.
.
.
.

Huft... Sabar.... Brengsek Jumpol!! 😭😭

Author yang nulis author sendiri yang kesel😭.

21/11/2020

[BL] Hello, Ex-Boyfriend || OffGun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang