*Note : Setiap chapter bakalan ada namanya yang berarti itu pov full di chapternya 😘
**
*Selamat Membaca*
**
Huftt... Aku tak menyangka semua ini pertemuanku dengan Gun sungguh di luar ekspetasiku kukira dia sudah lenyap ditelan bumi ketika dia mengatakan bahwa dia 'hamil' anakku. Sungguh aneh bukan? Tapi siapa anak tadi? Apa Gunanya sudah menikah? Hahaha... Tentu saja tidak mungkin Gun gay dia tak mungkin menikah.
Aku pergi ke perusahaan dan berkutik dengan apapun yang mengalihkan pikiranku tentang Gun, oh ayolah dia hanya mantanku bukan maksudku mainanku di masa lalu tak lebih dari itu. Bahkan dia mengatakan dia mencintaiku? Sungguh konyolnya dia.
Setelah hampir setengah jam aku berkutat dengan laptop akhirnya semua pekerjaanku telah selesai dan hari sudah malam. Aku mengambil jas-ku yang berada di meja dan segera berjalan menuju lift untuk meninggalkan kantor.
***
Ditengah perjalanan aku merasa haus dan menyempatkan diriku untuk mampir ke salah satu supermarket, saat di parkiran aku melihat siluet seseorang yang tak begitu asing di mataku dan benar saja dia Gun.
Perlahan aku mulai mengikuti langkah kakiku aku hanya ingin tahu dia berbelanja apa tidak lebih dari itu, hingga Gun berhenti di rak mainan dia memandang sendu ke arah robot mainan berwarna merah itu. Aku teringat akan anak kecil yang bernama Arsel itu apa Gun tidak bisa memberikannya untuk Arsel?
Setelah Gun pergi aku menghampiri rak mainan itu dan mengambil robot berwarna merah itu setelah itu aku mengikuti Gun yang tengah berjalan di kasir.
"Totalnya 116 ribu." Ucap kasir dengan cepat aku menyelanya
"Punya saya berapa totalnya?"
"Punya bapak totalnya 345 ribu."
"Sekalian dengan punya dia." Gun hendak menolak dengan cepat aku menggenggam erat lengannya dan Gun paham aku tak mau di bantah.
Setelah selesai membayar Gun dengan cepat meraih tas belanjanya dan berlari keluar supermarket.
"Gun berhenti disana!" Teriakku keras tapi Gun acuh ia terus berlari hingga aku melihat sebatang kayu.
Bugh!!
Reflek aku memukul kakinya aku tahu itu menyakitkan tapi Gun masih berusaha untuk lari dengan cepat aku membantingnya ke trotoar.
"Ku bilang berhenti sialan!" Aku mengunci pergerakannya tapi Gun masih terus memberontak.
"Off lepas hiks... ini menyakitkan." Ucap Gun lemah dengan cepat aku melepaskannya dan menarik tubuh Gun
"Kau baik-baik saja?" Sungguh aku tak berniat untuk membuatnya kesakitan itu semua di luar kendaliku.
"Aku harus segera pulang."
"Tunggu! Siapa Arsel?" Keringat dingin mulai bercucuran membasahi tubuh Gun dia ketakutan?.
"Gun.. Siapa Arsel?"
"Dia anakku Off."
"Anakku!" Teriakku keras aku tahu Arsel pasti anakku.
"Arsel anakku bukan anakmu." Aku menarik kerah baju Gun dan itu membuatnya sedikit tercekik.
"Arsel anakku Gun!"
"DIA BUKAN ANAKMU SIALAN! ANAKMU SUDAH LAMA MATI! DIA SUDAH LAMA MATI KETIKA AYAHNYA MENOLAK UNTUK MENGAKUINYA!! BERHENTI MENYEBUT ARSEL ANAKMU BANGSAT!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Hello, Ex-Boyfriend || OffGun
Fanfiction"Off aku hamil..." ucap Gun lirih namun masih dapat didengar Off. "Aku sedang tidak dalam posisi yang baik untuk bercanda Gun!" Gun hanya terdiam membeku ia tak tahu harus berbuat apa sekarang. "Aku serius Off...." "Hentikan lelucon murahanmu itu...