05. MALAM PERTAMA

90.4K 8.6K 1K
                                    

"Disaat qabul aku ucapkan, disitulah tugas ayahmu berpindah sepenuhnya padaku."

Sebelum baca, absen pakai target umur nikah, yuk! KALAU SUDAH SELAMAT BACA. JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA. FOLLOW JUGA BIAR AFDOL.

"Teh Luvi geulis pisan, Halika sampai nggak bisa berkata-kata dibuatnya," puji Halika Rumaisha---adik perempuan Irgi yang baru menginjak kelas delapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Teh Luvi geulis pisan, Halika sampai nggak bisa berkata-kata dibuatnya," puji Halika Rumaisha---adik perempuan Irgi yang baru menginjak kelas delapan.

Lima hari lalu keluarga Irgi datang ke rumah untuk melamar Luvi. Dalam pertemuan singkat itu, Luvi pun cukup akrab dengan Halika, si gadis manis bergingsul itu.

"Makasih, Lika comel," balas Luvi. Menatap pantulan dirinya di cermin. Pagi ini MUA baru selesai menyulap wajahnya menjadi lebih cantik dengan kebaya putih yang membalut tubuhnya, lantaran beberapa menit lagi dia akan keluar setelah ijab qabul selesai ditunaikan.

Luvi tersenyum, tak menyangka jika statusnya akan berubah menjadi istri secepat ini.

"Lika teh seneng A'a mau nikah. Itu artinya bentar lagi Lika bakal punya ponakan." Halika terkikik. Menatap bola mata Luvi yang indah.

"Tenang aja Lika, nanti Teteh bikinin yang banyak deh, " kelakar Luvi tertawa kecil sebelum atensinya dialihkan oleh benda pipih yang tergeletak di atas meja. Dengan penasaran dia mengeceknya dan seketika banyak bermunculan notifikasi di sana. Namun, secepat mungkin dia menaruhnya kembali. Memilih abai.

Biar saja. Luvi berinisiatif mengganti nomor ponselnya nanti. Dia tidak ingin main-main dengan pernikahan ini. Terutama setelah mengenal keluarga Irgi. Sejurus kemudian, dia dan Halika sama-sama menunduk kala lantunan surah Ar-Rahman menyapa telinga. Menyimak ayat demi ayat yang tedengar merdu hingga selesai dibacakan.

Dada Luvi berdegup kencang. Seumur hidup baru sekarang dia merasakannya. Masih seperti mimpi. Yang jauh dari angan-angan.

"Luvi, kamu udah siap?" Di ambang pintu, Renata yang merupakan mama Irgi tersenyum lembut. Wanita berhijab itu tampak anggun dibalut dress mocca serta riasannya. Mama Irgi adalah seorang Dokter kandungan di salah satu rumah sakit negri. Sedang Agis--suaminya berprofesi sebagai pimpinan perusahaan AIRRKA DESAIN.

AIRRKA sendiri merupakan gabungan dari nama keluarga yang mencakup; Agis, Irgi, Rafif, Renata dan HaliKA.

Irgi juga mempunyai kakak laki-laki yang sekarang tengah menempuh pendidikan di Jepang. Rafif Anugrah namanya. Mahasiswa semester lima yang juga tak kalah tampan.

"Akadnya udah selesai dan waktunya pengantin perempuan keluar. Suami kamu tuh udah nggak sabar mau liat bidadari secantik ini," kata Renata disertai seulas senyum lebar hingga matanya nampak segaris.

Luvi mengangguk. Dia berdiri dari duduknya kemudian keluar untuk menemui suami juga para tamu undangan, dituntun mama mertua dan adik ipar. Di sana, Luvi langsung menjadi pusat perhatian pasang mata. Serupa bidadari turun, katanya.

Santrimu SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang