Lima

338 30 2
                                    


Setelah acara berpelukan, mereka kembali ke kelasnya karena guru pelajaran kedua akan mengajar XII-IPA 3. Dan kini, Lanara kembali merasakan sakit di perutnya.

Setelah mereka sampai di kelasnya, Nara langsung mendudukan dirinya dan kembali menelungkupkan wajahnya di atas lipatan tangan yang ia letakan di atas meja.

"Ra, udah Ra. Gak usah di pikirin, gue yakin kok nanti kalian bakalan terbiasa." ucap Santi sambil mengusap punggung Nara.

Nara menggelengkan kepalanya, sembari memegang perutnya kesakitan.

"Eh Ra, lo kenapa?" tanya Santi panik.

"Perut gue sakit, San." lirih Nara pelan dengan bahunya yang mulai bergetar.

"Yah kan, pasti lo gini nih kalo pms. Ntar nangis, ntar marah."

"Yaudah ayuk gue anter lo ke UKS. Jangan di diemin gini Ra, nanti malah tambah parah sakit perut lo."

"Bin, bilang bu Tuti ya. Gue izin anter Nara ke UKS."

"Okey Santi. Nara cepet sembuh ya." ucap Sabrina.

*****

Di satu tempat, ada Alvin dan temannya sedang berada di ruang laboratorium. Kini, kelas XII-IPA 1 akan belajar pelajaran kimia.

"Eh Fly, Ikut gue yok!" ucap Bimo dengan memukul bahu Rafly.

"Kemana?" tanya Rafly.

"Toilet." Bimo cengengesan. Rafly yang mendengarnya berdecak pelan, "Dasar cewek! sendiri aja kenapa si?" sewot Rafly.

"Ogah gue, sama Alvin aja sono."

Lalu Bimo beralih ke tempat Alvin.

"Vin!"

"Eh!" Alvin terkejut karena mendengar panggilan tiba tiba dari suatu makhluk.

"Bengong aja lo! mikirin siapa si?" tanya Bimo.

"Gak." balas Alvin singkat.

"Ah bodo deh, gue gak peduli lo mau mikirin siapa. Mending anterin gue, yok!" ajak Bimo sambil menaik turunkan alisnya.

"Kemana?"

"Biasa, toilet." jawab Bimo sambil cengengesan.

Alvin hanya memutar bola matanya malas. Lalu ia bangun dari tempatnya. Untung saja sekarang guru kimia belum menghadiri ruang laboratorium. Jika sudah, ia tidak akan mau mengantarkan makhluk ini hanya untuk ke toilet saja!

Lalu, mereka berdua keluar dari ruang tersebut dan melihat dari jauh tedapat dua perempuan berjalan berlawan arah dari mereka.

"Eh, itu yang lagi megangin perut si Lanara kan ya?" Alvin hanya berdehem pelan.

"Dia kenapa ya?" tanya Bimo.

"Cakep juga. Gue deketin sabi kali ya."

Bimo mengernyitkan dahi ketika mendapat tatapan tajam dari Alvin walaupun hanya sebentar.

ALVINARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang