wound

710 78 4
                                    

Yena meneguk ludahnya kasar.

Jatuhnya lebih ke tidak percaya.

Setelah sekian lama meninggalkan anak nya sendiri, wanita ini kembali secara tak terduga. Tiba tiba dan tanpa alasan yang jelas.

Razta: memangnya salah?
Tanya ibu yena ini sarkas.

Yena membuang mukanya

Yena: siapa bilang? Setelah sekian lama buang anak sendiri ya ma.

Jawaban anaknya bikin naik pitam, ia memang baru sampai kerumah itu, tapi attitude Putri nya itu tak bisa diandalkan.

Razta: siapa yang bilang aku buang? Ngga sadar selama ini biaya sekolah sama uang jajan yang berlimpah hasil dari kerja keras aku?

Yena bergidik,  dari gaya bicara mamanya saja sudah kelihatan berkeinginan untuk terlihat seolah tidak memiliki ikatan yang baik antara keduanya.

Yena: ngga butuh uang.

Setelah mengatakan itu, yena pergi keluar rumah, membuat emosi ibu itu semakin menggebu gebu.  Dia kira semakin meninggalkan yena sendiri anak itu akan semakin dewasa.

Ternyata justru kebalikannya.

Tapi kalau mau jujur, tujuan razta datang kesitu juga bukan untuk berdamai.

Seketika author mau bilang ini gaes "udahlah..  Hidup itu sewajarnya aja, mending peace kan? "

Author juga ngga tau kenapa banyak banget masalah yang mendominasi, karena ini cerita wp, its ok yeorobun

"Ngga butuh uang"

Razta terkekeh, mana mungkin anak banyak mau seperti yena tidak butuh uang!?!

Jadi dia butuh apa?  Dalam hati razta nyeletuk bahwa yena adalah anak yang tidak tau berterimakasih pada dirinya yang menjadi ibu sekaligus ayah untuk mencari uang.

Memangnya anak itu butuh apa lagi,? Heran.

Kasih sayang? 

Jangan konyol.

Razta mendengar, atau bahkan merasakannya sendiri, bahwa masa muda itu tak perlu diawasi. Akan lebih senang jika dibiarkan, dibebaskan berkelana sesuka hatinya.

Tapi anehnya,
Razta ini banyak dikritik lingkungan sekitar karena seolah olah mengatakan bahwa dirinya 'ibu yang kurang baik'

Razta berfikir sendiri, memberinya anak uang, lalu membiarkannya bebas. Seharusnya itu kriteria ibu yang baik.

Iya..  Seharusnya ia.. Adalah ibu yang baik.

Monolognya.

+_+

Tae manatap mami yang tergesa gesa, apa ada pekerjaan yang mendadak?

Mami memang sosok wanita dirumah itu yang paling jarang menatapnya, berbicara padanya, menyapanya, dan masih banyak lagi.

Cinta pertama tae itu mami. Mami selalu dihatinya.

Tapi tae merasa mami sama sekali tak pernah mencintainya.

Tae sayangnya mami, tapi mami ngga sayang tae.

Sedih tae..
Banyak yang nyiptain luka.

Tae berdoa sungguh setiap malam, supaya setidaknya.. Sekali saja...
Mami mengelus rambutnya.

Mengucapkan selamat pagi.

Lalu mengatakan pada tae bahwa ia mencintainya.

.

Tae: mami mau kemana?

Ini pertanyaan yang sangat tulus dari hati tae tersendiri. Namun balasannya hanya tatapan menusuk itu.

Tae takut sungguh, selalu takut dengan tatapan itu.

Tae berlari keluar, ketempat biasanya,  bagaimana pun jangan menangis tae.

Namun tersentak setelah melihat ada orang yang selalu ditunggu tunggu nya seolah yang sekarang menunggunya.

Yena.

Yena menangis, sama dengan dirinya.

Tae mendekat, memegang bahu yena, sakit rasanya melihat yena menangis seperti ini.

Yena: t-tae?  Hiks..  Tae kenapa nangis??

Tae: y-yena kenapa nangis??

Keduanya berlinang air mata.

"Mami.. ""Mama.. "

Dan keduanya punya luka yang sama.

...............

Jangan lupa vote yeobo nim. Capekk





HE'S AUTISM :KTH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang