heartache

893 82 3
                                    


Tae merasa bimbang kali ini.
Ia merasa ada sesuatu yang janggal ketika rose mulai menarik tangannya pada suatu kafe yang tak jauh dari sana.

Seperti ada yang baru saja terlupa.

Disaat rose memaksa keras, disaat itu pula tae juga berfikir keras. Terkadang ia berbicara pada kucingnya apa yang ia lupakan?, jawaban kucing?  Meow.

Ah, yenta sangat mudah diurus hari ini. Ternyata mengurus kucing tidak sesulit yang dibayangkan.

Tunggu sebentar, yenta?  Yena?

YENAA?

Tae mulai membeku, tak bisa menyeimbangkan langkah kaki rose yang kini tengah marah marah karena jungkook datang ke kafe yang salah.

Yang benar saja ia habis melupakan yena?  Bibir tae bergetar, apa yang harus dilakukannya?

Tae berhenti ditempatnya, membuat rose berhenti juga.

Rose : bentar jung..  Tae kenapa?
Tae: tae...  Tae ngga bisa ikut rose kali ini.  Tae...

Rose: kenapa hmm?  Tae takut sama apa?

Terdengar sahutan sayup dari hp rose, ya itu suara jungkook
Ada taehyung disanaa?  Woy raflesia

Tae: tae ma...
Rose: ish diam dulu lu anjinc (ngedeketin mulutnya ke hp, habis itu dimatiin) apa apa?

Tae: tae mau... A-ada yang tae tunggu tadi, tae udah buat janji duluan sama dia.

Rose: terus?  Mau dibatalin? Kok ngga bilang dari tadi?

Tae: b-baru inget

Rose menghembus kan nafasnya kasar, jujur hari ini saja waktunya free dan bersenang senang,  besok ia sudah tak ada waktu, begitu pula dengan hari hari berikutnya.

Ia rindu tae, rindu jungkook.

Tapi dia merasa kalo dua orang itu tak merindukannya.

Rose: tae mau pergi?
Tae: tae harus pergi.

Rose: penting?  Janjian sama?
Tae: sama..  Sama p-pacar tae.

Hati rose seolah tertendang kuat.  PACAR KATANYA?
tae benar benar berkembang sejak ia tak ada, tapi sampai memiliki pacar?  Ajaran siapa itu?  Jungkook?

Tidak masuk akal, tapi yasudah lah. Tae harus pacaran, biar tau apa itu Cinta.

Rose akhirnya terkekeh, melambaikan tangannya seolah lambaian perpisahan. Biarkan sahabatnya ini yang lagi kasmaran.

Rose: pergi lah..  Jan sampe pacar lu marah.

Senyum rose tulus, tapi terlihat kecewa. Terbukti ia menggunakan kosa kata "lu" itu untuk menggantikan nama tae.

Tae: maaf rose, tae minta maaf.

Tae langsung lari menggendong yenta pergi dari sana.

::>_<::

Singkat cerita, tae sampai dipinggir sungai, ia lari sekuat tenaga tadi. Nafasnya masih tidak teratur, secara spontan ia melepas gendongan yenta, membuat kuncing itu jatuh.

Tae memegang kepala nya, rasanya pusing setelah sekian lama tidak pernah berlari lagi.

Jujur pandangannya masih berkunang kunang, tapi ia mencoba menerawang mencari dimana yena berada.

Tae akhirnya kembali duduk, masih mengatur nafasnya.

Mungkin yena belum datang?  Tinggal tunggu sebentar lagi, pasti akan datang.

Setelah sekian lama menunggu, bahkan tae sudah bisa merasakan pegal yang samar samar dibetisnya,

Tapi yena belum juga datang.
Kemana?
Kenapa?

Tae tiba tiba merasa seolah hatinya diremas kuat, iya ,dia sakit hati.

Sakit hati menunggu hingga matahari hampir terbenam seperti ini.
Sudah berjam jam ia menunggu tanpa beranjak.

Tae menangis, memukul dadanya sendiri, berharap sakit itu hilang.

Bahkan ia meremas tanah saking benar benar menahan tangisnya.

Tapi pria itu tak bisa menahan tangis. Ia memang diajarkan bahwa menangis bukan tanda orang yang lemah, bahkan yena yang bilang.

Kalau mau nangis, nangis aja.

Tapi... Tae merasa tangisnya memang membuatnya lemah kali ini,

Tae: hiks uhuk uhuk.

Tae menggeram, akhirnya beranjak. Matanya bukan berkaca kaca lagi, dia memang sudah menangis kuat.

Yenta tak lagi ia gendong, dibiarkannya mengikutinya.

Tae pulang kerumahnya dengan wajah kesal, marah, sedih. Jika begini... Seharusnya ia ikut rose, Jika begini ia butuh rose.

Tae membuka pintunya kamarnya kasar, lalu menutupnya tak kalah kasar pula.
Ia menjatuhkan dirinya diatas kasur.

Ok coba berfikir positif, yena sedang ada dalam sebuah masalah lalu tak bisa pulang sekolah.

Jangan, jangan, itu malah membuat tae semakin khawatir.

Ok, coba fikirkan... Yena bertemu dengan teman baru nya disekolah, lalu karena kelampau senang, yena datang dan menginap dirumah temannya itu.

So simple.

Lalu di rumah temannya yena, yena makan mandi lalu tidur.

Hem serasa dirumah sendiri ya bund.

Lalu ia merasa jenuh karena tak bertemu dengan tae hari itu.
Besoknya yena bertemu tae dan meminta maaf.

Lalu berjanji tidak akan melakukannya lagi.

Lalu mereka menikah..
Lalu...  Mereka punya anak..

Lalu... Tae.. Sama yena...

Zzzzz

Tae tertidur, sehabis berhalu ria. Dirinya lelah berlari, lelah menunggu, lelah menangis.

Sambil menggumamkan nama yena, sepertinya halu itu memasuki mimpinya.

Mimpi Indah taehyung💖

@( ̄- ̄)@

Jangan lupa di vote eak eak, sumpah ni ajun napa up pagi pagi banget ish.
Btw disini jam 03.00, seharusnya jam segini masih tidur bukan ya?

Met tidur yeobo.























HE'S AUTISM :KTH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang