𝕮𝖍𝖆𝖕𝖙𝖊𝖗 15

394 59 3
                                    

Semua anak laki laki tengah mengobrol di ruang tamu sementara yang perempuan tengah mengobrol di kamar (y/n).

"Ano...Nene chan...Ao chan..."panggil (y/n).

"Ya??Ada apa??"tanya Nene.

"Mei Chan...akhir akhir ini aku tidak bertemu dengannya...dia kemana???Dan kenapa ia tidak datang ke mari??"tanya (y/n).

"Ohh Mei Chan sedang keluar negri karena Ada pameran karya lukisnya Dan is harus datang"jelas aoi.

"Kalau...Sakura San dan Natsuhiko??"

"Mereka sedang keluar negri juga karena Ada bisnis"jelas Nene.

"Sokka"ucap (y/n).

"Memangnya Ada apa (y/n) chan??"tanya Aoi.

"Ah...tidak... sebenarnya Ada yang Ingin aku tanyakan..."

"Apa yang Ingin kau tanyakan??"tanya Nene.

"Perasaan cinta itu... sebenarnya seperti apa??"tanya (y/n).

Wajah Aoi dan Nene langsung berseri seri. Mereka langsung mengenggam tangan (y/n).

"Jangan jangan (y/n) Chan sedang jatuh cinta?!"tanya mereka bersamaan.

"Am...eum...bagaimana ya... sebenarnya aku tidak tahu perasaan ini disebut apa...tapi terkadang jika aku dekat dengan Amane. Aku merasa malu,pipiku memanas dan jantung ku selalu berdebar hebat. Aku juga merasa hangat dan nyaman jika bersama dengannya...kalau itu disebutnya apa??"jelas (y/n) panjang lebar.

Wajah Aoi dan Nene berseri seri. Senyum penuh arti terukir di wajah keduanya.

"Itu adalah cinta yang kau rasakan"ucap Aoi.

"Cinta...jadi...maksud mu...aku...?"

"Iya (y/n) chan...kau mencintai Amane"ucap Nene.

Nene mengerjapkan matanya beberapa Kali. Pipinya langsung memerah. Ia segera menutup Wajahnya. Ntahlah rasanya sangat memalukan baginya.

"Fhuhuhu~ Ada yang sedang kasmaran nih~"goda Nene.

"Mou!!Nene chan!!"ucap (y/n) masih menutup Wajahnya dengan tangannya.

"Sudah Nene chan jangan goda dia...apa Amane tahu tentang perasaan mu ini??"tanya Aoi.

(Y/n) menggeleng kepalanya.

"Dia masih belum mengetahuinya...tapi...aku ingin dia tahu. Tapi...aku- aku takut..."ucap (y/n).

"Kalau begitu beritahu saja dia cepat cepat. Aku yakin dia Akan menerima mu karena dia juga mencintai mu. Dia pasti Akan menerima mu"ucap Nene.

"Bukan...bukan itu. Ntahlah rasanya memalukan Dan...aku merasa takut. Tapi bukan takut untuk di tolak. Ntahlah aku merasa gemetaran dan takut"

"Ho~ gugup dalam menyatakan cinta ya?"ucap Aoi.

"Bersemangatlah!!aku yakin Amane Alan senang!!jangan gugup. Katakan saja yang Ingin kau katakan,jangan sembunyikan apapun darinya. Karena kau ini adalah Istrinya loh~"ucap Nene sambil menepuk nepuk punggung (y/n).

(Y/n) tersenyum menatap Nene.

"uh-huh. Kau benar Nene chan..."ucap (y/n).

"Lalu?lalu?kapan kau akan bilang padanya??"tanya Aoi.

(Y/n) berpikir sejenak.

"Mungkin...malam ini"

"Hua!!!gambatte ne!!(y/n) chan!!(Hua!!semangat ya!!(y/n) chan!!)"ucap Aoi.

"Eum...ha'i...arigatou gozaimasu(eum...ya... terimakasih banyak)"ucap (y/n) sambil tersenyum.

|•[]•|

Pada saat malam hari~

(Y/n) tengah memandang pemandangan dari balkon. Ia berpegangan pada pagar yang menahan agar tidak Ada yang jatuh dari ketinggian.

Ia melihat begitu banyak bulan dan bintang yang menghiasi langit malam yang dingin tersebut.

"Ternyata kau berada Disini (y/n)..."ucap seseorang dari belakang (y/n).

(Y/n) menoleh ke arah orang tersebut.

"Amane Kun?"

Amane berjalan mendekat lalu ia berdiri di samping (y/n).

"Langit malam yang indah bukan??"ucap Amane membuka obrolan.

"Ya..."ucap (y/n).

"Dari dulu aku sangat menyukai mereka. Karena mereka terlihat indah dan cantik. Aku rasanya ingin melihat mereka lebih dekat. Tapi itu mustahil"ucap Amane.

"Amane Kun...kau menyukai bintang bintang??"tanya (y/n).

"Ya...aku sangat menyukai mereka,mereka terlihat cantik Dan indah. Bersinar di malam Hari. Menghiasi langit malam yang membuat siapa pun yang memandangnya pasti terpesona walau sudah sering melihatnya"ucap Amane.

"Bahkan...aku pun begitu..."lanjut Amane.

"Meski aku sudah sering memandangnya tapi mereka selalu membuat ku terpesona...sama seperti dirimu"ucap Amane.

(Y/n) menoleh ke arah Amane.

"Eh?"

"Ya...sama sepatunya dirimu...meski aku sering memandang dirimu tapi kau selalu membuat ku terpesona"ucap Amane.

Wajah (y/n) memerah seperti kepiting rebus. Amane terkekeh kekeh kemudian mengacak surai (y/n).

"Aku hanya bercanda"ucap Amane sambil mengacak surai (y/n).

"A-ano...Amane-kun...Ada sesuatu yang Ingin aku katakan padamu"ucap (y/n).

"Hm??apa yang Ingin kau katakan padaku??"tanya Amane.

"Eum...aku...aku..."

Amane masih menunggu kata kata yang akan (y/n) katakan.

"Aku... aku suk-"

"Suk?"

"Aku...aku suka..."

Amane tetap menunggu kata yang Akan dikatakan selanjutnya oleh (y/n).

"Aku...suka..."

Setiap (y/n) ingin melanjutkan kalimatnya ia selalu berdebar dan gugup. Mulutnya terlalu kaku untuk mengatakan yang sebenaranya.

"Aku...aku suka..."

|•[]•|

Eaaa nungguin ya??udah langsung aja scroll ke bawah ke next chapter:v

𝕿𝖍𝖊 𝕶𝖎𝖓𝖌 [𝓨𝓾𝓰𝓲 𝓐𝓶𝓪𝓷𝓮 × 𝓻𝓮𝓪𝓭𝓮𝓻𝓼] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang