x i x

31 5 1
                                    

Setelah ritual perdana, wajah Rose kini memerah pucat pasi. Bukan bulshing, tetapi gadis itu merasa kepedasan.

Berulang kali mengumpat kesal karena Chanyeol memasak dengan ukuran pedas yang tidak terkira.

10.30 PM. Rose dikembalikan ditempat habitat gadis itu berada.

Irene dari ambang perbatasan asram itu pun menampakan diri dari balik pepohonan. Mengoles lipstik cantik lalu mengecup cium jauh.

"Muaaaach

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Muaaaach ...."

Rose dan Chanyeol reflek terkesima bergelojak mundur, memperlihatkan gadis dengan pakaian putih itu seolah mirip hantu jepang di malam hari.

Chanyeol segera menyangkal tubuh Rose yang hampir saja ambruk mencium tanah ketika ia tidak segera memberikan uluran tangan.

Hingga tatapan mereka bertemu sekian beberapa detik, suara toak dari Irene menginindasi pemandangan langkah tersebut. "Heem ... Gue berasa orang ketiga disini." Irene berdehem berdecak pingang.

Detik itu juga, Chanyeol mengendalikan situasi dengan menata rambut Rose berantakan karena terkena angin malam. Rupanya ia berusaha mencari adegan mainstream.

Pikiran Rose berkelana mencari jalan keluar. Jika boleh dikatakan, Chanyeol memang terlihat ganteng dari posisi sedekat ini. Rambut coklat kehitaman dengan tinggi semanara efel membuatnya harus mendongak ketika bertatapan dengan lelaki itu.

Sayangnya ... seperti saat ini, ekspresi Chanyeol tetap saja menyebalkan.

Terlihat dari gekstur ekspresinya, melegkuk wajah mengarah ke arahnya dengan tatapan mengeceh orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlihat dari gekstur ekspresinya, melegkuk wajah mengarah ke arahnya dengan tatapan mengeceh orang. Menyebalkan, bukan?

Disana, Rose segera mengalihkan arah. Entah sejak kapan, bisa-bisa gadis itu memperhatikan lelaki itu. Gadis itu menepuk jidatnya sendiri, membuang pikiran aneh itu jauh-jauh.

Tanpa dirasa, Irene merasa jadi orang ketiga cap baygon itu cekikan sendiri memperhatikan tingkah kedua temannya itu. Apalagi pipi Rose memerah tomat, "Cie. Teman gue bulshing."

"Orang gue kepedesan," bantah Rose mengalihkan topik lalu berbelit lari ke dalam kamar asramanya dengan ijin, "Kebelet pup."

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✔] food bloggerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang