x x x i v

23 3 0
                                    

"Cie! Lo suka sama bang Chey, kan?"

"Kalau gak ada apa-apa, gak mungkin lo sampek mewek."

Nesa bercelatuk mengulurkan tisu kepada Rose. Kedua gadis itu dalam metode mewek-mewekan.

"Hiks ... Oh, Tydak!" tegas Rose menyerka airmatanya. "Iya. Kenapa gue mewek ya?"

"Dasar tolol!" Nesa menjitak gadis didepannya itu merasa kesal.

Rose ingat perkataan Chanyeol saat berdebatan yang terjadi di antara mereka. Bagaimana tidak, lelaki itu tidak memberitau apapun tentang kepergiannya.

"Lo gak bilang apapun ke gue, Chey? Gak penting banget?"

"Lo anggep gue apa sih, Chey?"

Lelaki itu mendekat ke arahnya membuat jantung Rose berdetak lebih cepat. Tindakan lelaki itu seketika membuatnya ingin mempunyai kekuatan es. Agar ia dapat membuat Chanyeol beku seperti tampang lelaki itu ketika awal bertemu.

"Lo lupa? Kita masih relationship."

"Pinter banget, buat anak orang baper."

"Itu tugas gue, buat lo baper." Chanyeol mengacak rambut pink silvernya.

Mereka berharap mereka dapat memahami perasaan mereka masing-masing.

"Roseeee!"

Nesa menepuk bahunya, seketika lamunannya terhenti. Mengingat itu membuat senyuman terbit di bibir cantiknya.

"Kenapa? Senyum-senyum sendiri? Cie ... lagi kasmaran," goda Nessa.

Gadis itu selalu menampakan kecantikan relatif meski berat badannya menaik, Nesa tidak memperdulikan hal itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu selalu menampakan kecantikan relatif meski berat badannya menaik, Nesa tidak memperdulikan hal itu. Toh, selama Minho menerima apa adanya. Bukan sebagai masalah.

***

"LDR, Chay? Euhm."

Taemin telah bersiap dengan jas kesayangannya mengeret koper beralih ke arah Chanyeol yang dilihatnya berulang kali memperlihatkan jam dinding.

Pagi ini adalah penerbangan mereka ke Lost Angels selagi bersama beberapa anak SM Management.

Jika boleh, Chanyeol anak mengajak Rose, sayangnya dari pihak Management, tidak diperbolehkan, katanya, ini bukan acara liburan.

"Abang gue jangan sedih, dong!" seru Lisa mengekor bersama Taemin.

Chanyeol yang merasakan kedatangan Rose mengarah ke arahnya, lelaki itu buru-buru memperlihatkan gadis itu selagi menyambutnya dengan tangan bersekedap, "Gue kira lo akan say goodbyes ke gue."

"Hm. Oke--"

"Jangan rindu gue, Roses, bunga layu." Chanyeol mengacak rambut pink silvernya dengan menata rambutnya yang awut-awutan.

Rose yang terburu-buru sempat tidak memprrhatika tatanan rambutnya, selagi Chanyeol membenarkan rambutnya, tanpa dirasa detak jantungnya memiliki ritme cepat. Ia menghela nafas dalam sebelum mencelah lelaki dihadapannnya itu, "Ogah banget," cibirnya.

Hal itu tidak akan menurunkan tingkat kepedean Chanyeol.

"Fast respon selama gue gaada."

"Balik kapan, hm?"

"Suka-suka!" Chanyeol berseru lantang melambaikan tangan ke arah gadis itu diikuti dengan Lay memasuki area penerbangan.

Beberapa hari kemarin, Rose dibiasakan dengan Chanyeol, dan hari ini mereka akan melewati akan melewati panjang, meski hanya bertukar dengan pesan.

***

[✔] food bloggerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang