Cameron POV
'aku masih terpikirkan kenapa clery nangis ya tadi malam, apa aku perlu bertanya padanya?'
aku memikirkan kejadi tadi malam, entah mengapa itu sangat mengganggu pikiranku. aku berjalan ke arah dapur untuk memasakan makanan kesukaan clery
"sebentar, makanan favoritenya apa ya? aku lupa" kenapa aku jadi pelupa, bingung ku
aku akhirnya melihat note yang sudah tercatat semua tentang clery dan aku menemukan makanan favoritenya PASTA, She loves pasta
"Ahh ini sih mudah sekali" sombongku.
aku pun mengambil bahan-bahan untuk membuat pasta, sudah pasti aku menggunakan bumbu pasta instan, aku mengambil bawang bombay, saus instan dan juga pasta.
"wah aku sudah seperti koki handal hahaha" pujiku pada diri sendiri
tidak butuh waktu lama aku menyelesaikan masakan ini, hanya berkisar 20-30 menit. aku pun menghidangkannya di atas meja makan.
aku menyusul clery ke kamar, 30 menit bukan waktu yang sebentar untuk orang yang mandi. aku pun menuju lantai dua dan berdiri di depan pintu kamarnya. aku mengetok pintunya berkali-kali tetapi tidak ada jawaban
"clery..aku masuk yaa"ujarku pelan sambil membuka pintu
aku tertegun, melihat clery yang berdiri di depan kaca sambil melihat penampilannya. rok berwarna cream pendek selutut dan blouse berwarna army sangat cocok dengan warna kulit dan juga ia pintar dalam memilih kombinasi warna
'cantik' itu yang terlintas dalam pikiranku saat melihatnya
aku mendekatinya dan memeluk serta menyembunyikan wajahku pada lehernya. ia sempat terkejut untung saja dia tidak menolaknya, melainkan ia berbalik ke arahku
mata kami saling bertemu, entah siapa yang memulai, tetapi wajah kita semakin mendekat. bibir kami menyatu, aku tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, aku memeluk pinggang dan juga menarik lehernya agar ia tidak melepas tautan kita
aku bisa melihat mata clery yang terpejam dan melepaskan sebentar ciuman kami.
"kamu sangat cantik clery, love you so so much" ujarku lalu menarik leher clery kembali dan menciumnya perlahan.
Cameron POV off
tanpa sadar, clery kembali memikirkan apa yang telah ia temukan kemarin. ia menangis dalam ciuman itu, rasa asin terasa di lidah cameron. cameron pun membuka mata dan melihat clery menangis 'lagi'
cameron menjauhkan wajahnya dan menempelkan dahi mereka
"what happened babe, why you crying. am i do something wrong" khawatir cameron saat melihatnya menangis
clery hanya diam, tidak menjawab pertanyaan cameron. cameron pun tidak berani memaksa clery untuk menjawab pertanyaannya, langsung memeluknya dengan lembut
"it's okay if you don't wanna answer me, tapi jangan menangis, aku ikutan sedih loh kalau kamu nangis, aku tidak ada galon dirumah" ujar cameron di selingi candaan
clery ingin rasanya tertawa karena candaan cameron yang sangatlah garing, ia hanya tersenyum dan mengeratkan pelukannya.
"im okay, cameron" jawab clery pelan
"okay sweety, tell me if you ready to talk to me. aku siap mendengar ceritamu. oh iya, aku sudah memasak makann favoritemu, kamu makanlah dulu. aku akan menyusul setelah mandi" ujar cameron sambil melepaskan pelukan mereka
"baiklah cameron, aku rasa badanmu tercium tidak wangi lagi haha" ujar clery sambil tertawa
"haha tapi kau memelukku sangat erat, ya sudah sana, aku akan mandi dengan cepat dan menyusulmu" ujar cameron sambil mengelus rambut clery
"OK, see ya" ujar clery lalu pergi ke ruang meja makan, sambil memegang bagian dadanya yang berdegup sangat cepat
cameron yang melihat clery keluar dari kamar, bergegas mandi agar clery tidak menunggu nya terlalu lama. dan ia berharap clery tidak menangis lagi karena ia akan sedih jika clery menangis di hadapannya.
****
tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO? ME OR HER?
RomanceClery Monosque bertemu dengan pemuda kaya raya di Club tempatnya bekerja. Tanpa sengaja ia menabrak pemuda tersebut dan berlalu setelah mengucapkan namanya. Sang pemuda menyukai Clery dan pemuda itu ingin menjadikan Clery MILIKNYA. Tetapi ada orang...