Chapter 18

1.6K 128 29
                                    

Im back again😁😁 maaf ya lama update.. Aku lagi di gundrungi tugas😭, kita lanjut aja lah yuk..😁

Happy readingg!!!




" Gulf...." sapa ja samar samar terdengar di telinga gulf..

Jari jemari gulf mulai bergerak perlahan lahan, tubuh gulf mulai bereaksi walaupun Tubuhnya masih terasa sakit, apalagi perutnya, bekas jahitan oprasi masih terasa nyeri, tubuh gulf benar benar lemas, untuk menggerakan jarinya pun sangat sulit. Atau mungkin efek obat bius ketika oprasi pencengkokan ginjal yang di berikan oleh mew.. Entah, Tapi gulf tidak tahu siapa yang memberikan ginjalnya secara cuma cuma untuknya..

Flashback on..

Mew memasuki rumah sakit 'infinity' tempat gulf di rawat.. Dengan langkah terburu buru mew menghampiri suster yang berada di tempat resepsionis untuk menanyakan ruangan dokter han, dokter han adalah dokter yang merawat dan memeriksa kondisi gulf, atau lebih tepatnya dokter yang menangani kondisi gulf..

Setelah tau di mana ruangan dokter han, mew bergegas menuju ruangan dokter tersebut.. Tak lupa mew mengetuk pintu ruangan dokter han tersebut.. Jujur di hati mew masih ada rasa takut dan degdegan.. Tapi ia menepis semuanya.. Mew sudah terlalu mencintai gulf, segala sesuatu yang berhubungan tentang dirinya sudah ia tidak perdulikan.. Yang ia pikirkan hanyalah gulf.. Keselamatan gulf, apapun itu tentang gulf dan gulf seorang..

Tok tok tok

" Masukkk... " suara dokter han menyapa telinga mew, mewpun masuk ke ruangan tersebut dan langsung duduk berhadapan dengan dokter han..

" ada yang bisa saya bantu ? " tanya sang dokter

" A-apa dokter han, dokter yang menangani kondisi gulf kanawut ? " mew tampak gerogi untuk bertanya..

" iyaa benar.. Ada perlu apa ? Anda keluarga nya ? "

" saya kekasihnya dok " jawab mew dengan lantang..

" Oh baiklah maaf, ada perlu apa khun ? "

" apa gulf sudah mendapatkan pendonor ginjal dok ? "

" belum khun.. Sangat sulit untuk mendapatkan pendonor, apa lagi ginjal.. Kemungkinan besar hanya 0.10 % ada yang mau untuk mendonorkan.. Jarang sekali ada yang sukarelawan untuk memberikan ginjalnya.. Kecuali memang orang tersebut tidak ada harapan untuk hidup, jika keluarga tersebut mengizinkan untuk ginjal nya di beri ke orang lain, maka itu sebuah keajaiban.. Kebanyakan pun demi duit orang mau memberi ginjalnya.. " mew tampak diam mendengarkan penuturan dokter han yang sedang menjelaskan..

" sa-saya siap dok untuk mendonorkan ginjal saya untuk kekasih saya... ".. Dokter han tampak tercengang, apa ini namanya mukjizat? Jarang sekali ada orang yang mau memberi ginjalnya secara cuma cuma, atau mungkin?.....

" maaf, nama khun siapa ? "

" Saya Mew dok, Mew suppasit... "

" apa khun yakin dengan ucapan khun? Penyakit ginjal itu bukan penyakit biasa khun.. Jika khun mendonorkan ginjal khun.. Pasti bnyk gejala yang harus khun terima.. "

" Saya siap dok! " tegas mew.. Mew tidak peduli apapun resikonya.. Yang terpenting gulfnya harus sembuh..

" coba khun pikirkan lagi, pikirkan dua kali, tanyakan pada keluarga khun.. Saya tidak bisa sembarangan oprasi jika tidak ada izin dari pihak pendonor terutama keluarganya.. Saya takut nanti rumah sakit ini di tuntut.. " dokter han tampak resah, dia masih tidak percaya atas ucapan mew

" saya benar benar siap dok.. Saya sudah meminta izin kepada keluarga saya, mereka menyetujui karena gulf adalah orang terpenting dalam hidup saya.. Tolong bantu saya dok.. Saya tidak mau kehilangan orang yang sangat  saya cintai.. Kumohon bantu saya dok. " dokter han tampak diam sejenak..

Please Remember Me (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang