22

179 32 2
                                    

Yuk hargai author dengan cara voment:)

***

"Pertemuan kita hari ini sudah selesai."

Lelaki tersebut dengan cepat meninggalkan ruangan tempat meeting perusahaan yang di penuhi oleh orang-orang berjas. Sejujurnya Mingrui sangat pusing berada di dalam ruangan itu. Bagaimana tidak, yang mereka bahas hanyalah penjualan saham, atau jika bukan, mereka akan membahas peningkatan atau penurunan kinerja akhir-akhir ini.

Awalnya Mingrui mengira seorang Presdir seperti dirinya hanya akan tinggal bersantai di dalam ruangan kantornya menikmati para pegawainya yang sedang mengerjakan tugas masing-masing. But, you see tidak seperti ekspetasi. Mingrui harus bolak-balik ruangan untuk mengurus ini dan itu, menandatangani surat persetujuan dan lain-lain.

Jika sudah seperti ini, dia tidak akan mempunyai waktu untuk bertemu dengan kekasihnya.

"Presdir." Panggil Jukyun yang entah kapan menyusulnya di belakang. "Saya minta maaf." Ucapnya lagi.

"Buat apa?"

"Saya mengacaukan pertemuan anda dan pacar anda kemarin." Jukyun diam-diam menunduk, merasa bersalah.

Mingrui menghentikan langkahnya, lalu berbalik dan mengeleng-gelengkan kepalanya, "Enggak kok, Yoo Ra emang kayak gitu."

"Maaf lancang, tapi kelihatannya dia tidak menyukai saya."

Mingrui mencebik, "Jadi setelah ini gue bakal ngapain? Ada meeting lagi?" Ucap Mingrui mengalihkan pembicaraan.

"Sepertinya untuk saat ini tidak ada, Presdir."

"Oke. Kalau gitu, telepon gue aja kalau ada hal yang penting." Mingrui segera berlalu menjauhi Jukyun.

"Presdir, anda mau kemana?"

"Tolong siapin satu mobil, gue mau ketemu Yoo Ra."

"Baiklah, Presdir."

Mingrui melangkah masuk ke dalam lift, menekan tombol lalu perlahan lift itu berjalan turun ke lantai dasar, tepatnya parkiran.

Hentakan kakinya perlahan menggema saat memasuki parkiran,

"Presdir, mobilnya sudah siap." ucap lelaki berjas kemudian memberikan Mingrui kunci mobil.

Mingrui masuk ke dalam mobil, lalu membuka jasnya, sehingga yang tertinggal hanya kemeja putih dan dasi hitam yang sedari tadi dia kenakan.

Tangannya terulur memperbaiki kaca yang ada di dalam mobil itu sekaligus melihat pantulan dirinya.

"Cakep sih." ucapnya lalu tertawa.

Mingrui mengambil handphone-nya lalu menekan nama kontak yang dihiasi dengan emoticon boba, tentu itu nomor Yoo Ra.

"Halo, Ra."

"Mingruiii!" ucap suara di seberang sana. Tampaknya dia sangat menantikan hal ini.

"Jangan teriak-teriak juga Ra, gue bisa denger kok,"

"Hehehe.."

"Ketemuan hari ini yuk? Gue jemput sekarang,"

"Oke! Gue tunggu ya!"

"Iya sayang.."

"Heh lo bilang apaan tadi?!"

"Gaada."

"Yaudah bye." gadis yang berstatus sebagai Pacar Gou Mingrui itu tanpa aba-aba lalu mematikan telepon mereka sepihak.

Redamancy; MingruiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang