15

228 37 18
                                    

"Sekeras apa pun aku melawan takdir, pada akhirnya semuanya akan kembali seperti semula, aku dan kamu... Tidak bisa menjadi kita"
-Yoo Ra

***

Yeah yeah yeah yeah it's for you
My life is shining 因为有你陪着
I feel like I'm flying 当牵你手跑着

Bunyi handphone Yoo Ra membuatnya menghentikan lamunannya.

Dia kemudian mengangkat panggilan dari Xinlong.

Yoo Ra hanya melamun dari tadi, dia juga tidak bisa tidur tadi malam.

Ya... Bagaimana dia bisa tidur? Jika dia sudah tahu bahwa orang yang dia sayangi akan pergi dari kehidupannya....sungguh menyedihkan.

Dia sudah cukup sakit secara fisik, dia tidak ingin sakit lagi secara psikis.

Jika Mingrui tidak berada di sisinya, bagaimana dia bisa tertawa?

Mingrui lah yang selalu berada di sampingnya, dia yang selalu memberi semangat kepada Yoo Ra.

Bagaimana jika dia... Dia akan menikah? Arghh... Yoo Ra yakin dia akan menjadi gila.

"Ra... Jaringan lo bagus kan? Kok ga di jawab sih, raa... Ngomong dong"

Kata suara di seberang sana, membuat Yoo Ra tersentak dan menghentikan lamunannya.

"A-ah i-iya xinlong?" Kata Yoo Ra dengan suara gemetaran karena semalaman dia menangis memikirkan Mingrui.

"Lo nangis ya? Lo gak sakit kan? Gue kerumah lo ya"

"E-enggak kok Long, gausah gue ga sakit"

Xinlong tidak begitu yakin apa yang dikatakan Yoo Ra, pasalnya gadis itu sangat sering berbohong agar tidak terlihat lemah di hadapan orang.

"Lo udah makan?" Ucap Xinlong lagi setelah terdiam beberapa menit.

"U-udah kok, udah"

Bohong... Yoo Ra berbohong.

Dia tidak pernah keluar dari kamarnya setelah kejadian semalam.

Dan saat pagi Bibinya datang untuk menyuruhnya makan, namun dia tidak ingin keluar, dia mengunci kamarnya sehingga tidak ada seorang pun yang bisa masuk.

"Long udah ya, gue mau tidur dulu"

Setelah mengatakan itu Yoo Ra lalu mematikan teleponnya secara sepihak, Yoo Ra yakin Xinlong tidak menyukai hal itu, namun, dia juga perlu menenangkan pikirannya.

Tokk... Tokk... Tokk...

"Non Yoo Ra, bibi udah siapin makanan, non makan dulu ya" kata bibi nya

Sekarang sudah siang, dan dia tidak pernah keluar untuk makan, padahal aslinya dia sangat kelaparan.

Awalnya Yoo Ra berniat untuk mogok makan, tapi... Dia cuma manusia biasa, dia tidak bisa menahan lapar walau sehari.

"Aaah ayolah Ra, bertahan... Sampai sore aja laah pliss..." Batin Yoo Ra sambil memegangi perutnya yang sudah berbunyi menandakan kalau dia sangat lapar.

Redamancy; MingruiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang