Click Number Thirteen

718 184 12
                                    

Suasana semakin kurang nyaman setelah kejadian panggilan video yang dilakukan Taeyong kepada Nayeon. Gimana bisa Jennie dan Taeyong gak mengakui kalau mereka udah bercinta dan memamerkannya kepada Nayeon lewat video call itu?

"Are you guys really believe with this bitch?" Jennie yang duduk dengan tangan menyilang itu berbicara dengan ekspresi malasnya.

Nayeon yang sedari tadi tak bisa menahan amarah akhirnya beranjak dari kursi sembari menghampiri Seulgi yang duduk tepat di samping sang kekasih, Taeyong, "Seulgi, look! Ekspresi Dia aja kayak biasa aja gitu! Udah jelas, kan kalo Dia ngelakuin itu sama cowok lo!", gadis bergigi kelinci itu kembali mengompori.

Seulgi terlihat bingung dengan kondisi saat ini. Ia tak bisa menyalahkan siapa-siapa karena tak ada bukti yang konkrit untuk membuktikan perbuatan kotor yang dibuat Jennie dan kekasihnya, Taeyong itu.

"Jadi lo mau gue bereaksi kayak gimana? Takut? Panik? Bitch, gue gak ngelakuin apapun. Gue dari semalem stay in bed dan nyari tahu keberadaan kembaran gue! Jangan bikin berita yang gak masuk akal! Lo mau nyudutin gue supaya Seulgi mihak lo, iya? Jangan sampai gue bongkar semua! Just shut your freaking mouth up!" Jennie kembali membalas karena sangat risih dengan ucapan mengompori Nayeon yang tak berhenti.

Nayeon nampak kembali muak melihat kehadiran Jennie, "Just do what you want to do, bitch! Lo udah bunuh D.O! Lo yang bawa kita ke tempat kumuh kayak gini! Lo yang fuckin sama Taeyong dibelakang Seulgi. Rose jadi saksi! So shut your fucking mouth!"

"Just freaking stop" suara dingin yang datang dari Wonwoo langsung menghentikan cekcok kedua perempuan itu. Mata tajamnya kini menatap Nayeon lurus hingga membuat gadis bergigi kelinci itu sedikit terintimidasi.

"Now you. Lo gak bisa seenaknya nuduh Jennie when you don't have a proof. Kasih bukti, baru kita bisa pertimbangkan", ujarnya.

Matanya kini beralih ke arah Jennie, masih memberikan tatapan yang sama kepada gadis itu, "And you. Ayok kita selesaian masalah kembaran lo dan go home. Gue capek ngehadapin permasalahan yang gak punya dasar kayak gini," ujarnya membuat pengakuan.

"B---ut, I really saw Jennie do something with Taeyong," suara yang terdengar ragu itu datang dari Rose. Semua orang langsung menoleh ketika gadis dengan pinggang kecil itu tiba-tiba bersuara.

"I don't know. Gue sama Nayeon lagi sibuk bahas-bahas kematian D.O, dan tiba-tiba Taeyong nge-vidcall. Jujur, gue annoyed sama tingkah Nayeon yang berlebihan gara-gara Taeyong nelfon Dia. But, tiba-tiba Nayeon ngelempar hape Dia dan keluar dari kamar. Gue cepet-cepet langsung ngambil hp Nayeon, and see it. Gak mungkin itu bukan Taeyong, sementara lo yang nelfon Nayeon", jelasnya membuat keadaan seolah berubah.

Nayeon tak peduli dengan penjelekkan apapun yang Rose berikan, tapi Dia puas karena delikan kini tertuju kepada Jennie.

"But, when I checked it again, nihil. Panggilan diakhiri. Dan riwayat panggilan Taeyong hilang gitu aja," Rose melanjutkan.

Ekspresi wajah masing-masing kembali berubah. Semua terasa mengambang.

"Exactly, what really happen?" Taehyung mulai geram dengan pembicaraan yang entah kemana arahnya ini.

"Rasanya semua jadi aneh semenjak video Deep Web itu. D.O mati, Jennie yang tiba-tiba kek kerasukan ngeliat hape, vidcall Taeyong yang fucking with Jennie. Bisa gak kita langsung selesain semua, seperti yang dibilang Wonwoo," ujarnya memberi masukan.

"I wouldn't. Gue bakal balik besok ke Korea. Just mind your own bussiness with your fucking twin or whoever she is. I don't care. Gue gak bakal merelakan nyawa dan tenaga gue buat nolongin slut kaya lo!", Nayeon lagi-lagi berujar dengan wajah memuakkannya sambil beranjak menuju kamar.

Jennie semakin gusar, "I don't need your help anyway, bitch!" teriaknya sudah gemas dengan Nayeon, namun buru-buru ditahan oleh Jaehyun.

"Everything is enough! Kalian juga bisa pulang! Don't mind me! Gue bakal nemuin Naeun dan mecahin siapa yang bunuh D.O! I don't care anymore about anyone!", Jennie ikut menumpahkan kekesalannya dan beranjak untuk kembali ke kamar sambil membanting pintu.

Semuanya terlihat linglung. Bingung dengan situasi yang dihadapi saat ini.

***

"Can't we talk?"

Suara menenangkan yang datang dari Jaehyun itu membuat Jennie yang tengah menikmati hembusan angin di hamparan ladang luas hanya menghela nafas tanpa menoleh, "No".

Jaehyun hanya menatap maklum sambil mulai mendekati gadis bermata kucing itu. Dirinya juga ikut menikmati hembusan angin sepoi-sepoi yang berhembus di hamparan ladang luas itu, "You changed so much after every incident," ujar Jaehyun tanpa menoleh kali ini.

Jennie lagi-lagi menghela nafas melihat keberadaan Jaehyun saat ini, "Can you just mind your own bussiness? I don't see you as man", ujarnya menekankan ulang kepada Jaehyung agar pria itu paling tidak tahu diri.

"I know," jawabnya sambil menahan senyum, "But I wouldn't go anywhere", ujarnya lagi, kali ini sambil menatap Jennie, dengan segala ketulusan yang Ia punya.

"Cause you're my bussiness," lanjutnya lagi.

J

ennie lagi-lagi menghela nafas melihat Jaehyun yang tak pernah mau menyerah dengan keinginannya itu. Hal tersebut membuat Jennie akhirnya menoleh dengan tatapan malas, "Listen, I don't want to hurt you. Gue bisa ngurus urusan gue sendiri. Gue gak mau disalahin lagi kalo ada yang mati gara-gara perkara gue, alright? Just freaking give up. You deserve better," ujarnya kini seolah memberi peringatan kepada Jaehyun tentang perasaannya.

Lagi-lagi, ucapan itu hanya bisa membuat Jaehyun menyunggingkan senyuman kecil sambil menatap Jennie sekilas, "Whatever you said, even, whatever happen, dead or alive. I'll always be here, with you. Gue gak bakal kemana-kemana. Gue harus mastiin kalo lo aman setiap saat," ujarnya tanpa keraguan sedikitpun.

"Jangan ngomong sembarangan! Gue gak tanggung jawab kalo lo mati karena sok-sok an mau ngelindungin gue. Lo kira lo malaikat?", Jennie lagi-lagi sebal.

"Gue gak bisa jamin soal itu. But, die for you? I guess it's okay for me", jawab Jaehyun lagi seolah mati untuk Jennie adalah sesuatu yang mudah.

Gadis bermata kucing itu mendengus sambil menatap Jaehyun gak abis pikir, "bucin banget, sih! Gilak!", desisinya sambil memutar balik arah untuk kembali ke rumah, meninggalkan Jaehyun yang masih memberikan senyum tertahan di sudut bibirnya.

Gadis bermata kucing itu mendengus sambil menatap Jaehyun gak abis pikir, "bucin banget, sih! Gilak!", desisinya sambil memutar balik arah untuk kembali ke rumah, meninggalkan Jaehyun yang masih memberikan senyum tertahan di sudut bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

asupan buat para jomblowerss di malam minggu kkkkkkkk.

tenang, kita samaan kok :))

happy satnite yang gak kelabu2 amat gaesss!!! ;))

DEEP WEB - JNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang