part 2

54 5 1
                                    


Jungkook itu galak, tapi Rose suka.

Jungkook itu judes, tapi Rose suka.

Jungkook itu tak berperasaan dan kejam padanya! Tapi Rose suka!

Intinya, mau bagaimanapun Jungkook, Rose akan tetap suka. Salahkan saja dirinya sendiri, menagapa Jungkook harus semenarik itu, kan Rose jadi kalap. Macam kodok bisa terbang, lupa daratan!

Contohnya pagi ini, sekitar pukul setengah 7 pagi, Rose sudah memposisikan diri di depan rumah. Memeluk gerbang rumahnya dengan pandangan yang fokus kearah sebrang rumah. Rumah siapa lagi kalau bukan rumah Jungkook pujaan hatinya?

Senyumannya merekah saat pintu rumah itu terbuka, buru-buru Rose merapikan pakaiannya. Menaikkan rok seragamnya agar sedikit lebih tinggi di atas lutut. Ally sering pakai rok span di atas lutut—sangat sexy—dan Jungkook kan naksir Alli, pasti Jungkook suka wanita sexy.

Melirik kesebrang, Jungkook masih sibuk membuka gerbang. Dengan lihai Rose melakukan senam bibir, mengendurkan dan mengencangkan, agar senyumnya tampak alami. Ia juga sempatkan untuk mengecek wajahnya pada cermin yang sekaligus menempel menjadi case ponselnya.

"Okay, Roseanne selalu cantik, nggak ada minus!" Narsisnya lalu segera membalik badan dan melenggang mendekat kearah Jungkook.

"Pagi kak Jungkook ... gimana? Semalem mimpi indah nggak?"

Jungkook melakukan scanning, menatap Rose naik turun dengan kening mengernyit, lalu berakhir pada mata Rose. Lelaki itu menaikkan satu alisnya dengan tangan yang masih mengenggam pintu gerbang.

"Jelek." Ucapnya lalu lanjut melebarkan pintu gerbang.

Ini manusia tampan sedang menjawab pertanyaan atau mengejek ya? Kok Rose jadi tertohok karena tatapan itu.

Tapi dasarnya bucin dan tak mau obrolan selesai sampai di situ, Rose tetap tersenyuman ramah.

"Oh ya?? Duh, doa aku nggak dikabulin Tuhan dong ya? Padahal semalem aku doa moga kak Jungkook mimpiin aku loh." Cicit Rose dengan terus mengekori Jungkook yang masuk kedalam mobil untuk memanaskannya.

Duh, jangan mobil terus dong yang dipanaskan Kak, hati Rose juga dong, dingin nih hati nggak ada yang menghangatkan.

Rose terkikik geli, dan terdiam saat Jungkook menatapnya tajam. Dasar lelaki cuek bertatapan menyeramkan! Namun karena tatapannya itu, Rose jadi klepek-klepek terus.

Melupakan jika beberapa hari lalu ia menangis karena diabaikan oleh Jungkook, dan kemarin pun ia menangis karena Jungkook pergi ke Ancol dengan Ally tanpa mengajaknya. Tapi, tangisan dan kekecewaannya pudar seketika, hanya karena Jungkook mengusak rambutnya.

Eitz! Bukan usakan biasa! Jungkook mengatakannya dengan senyuman manis semanis madu 7 botol. Mungkin disisipi mantra? Hingga Rose luluh seketika.

"Sorry deh, minggu depan gue ajak lo ya?"

Begitu katanya, dengan senyuman gemas dan mengusak rambut Rose saat Rose mengangguk sumringah.

Iya, iya, Rose memang sebucin itu.

Bayangkan saja, minggu depan ia akan kencan dengan Jungkook, tentu saja jiwa bucinnya otomatis terbangun.

"Boleh minta tolong nggak?"

Rose terkesiap dan otomatis mengangguk saja saat Jungkook bertanya. Apalagi ini meminta tolong, jelas Rose siap sedia, meminta hati saja ia siap menyerahkannya.

"Nanti tutupin gerbangnya ya."

Beberapa kali Rose mengedip, tersenyum lalu mengangguk semangat. Mobil Jungkook keluar dengan mulus, dan dengan sigap Rose menutup pintu gerbang itu.

Cinta & Luka Rosekook💜💔🤭🤫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang