Kencan
Ceplasss!"Aaaawww!!!"
Gadis yang awalnya meringkuk diatas ranjang itu berteriak nyaring, tangannya mengusap pantatnya yang baru saja mendapat pukulan kencang. Nyeri-nyeri panas deh tuh pantat, iya kalau bisa membuat makin besar dan semok. Kalau malah membuat kempes bagaimana?
"Heh bocah bar-bar! Bangun lo!"
Rose merengek kesal, karena kakinya terus saja ditarik-tarik dengan kasarnya. Namun pening dan mual membuatnya benar-benar enggan untuk bangun. Mengapa paginya yang indah ini diganggu sih?! Baru saja ia bermimpi berciuman dengan Jungkook, mengapa ada saja penganggunya!
"Alli!!!! Gue ngantuk!!" Rengek Rose seraya mendendang-nendangkan kakinya melawan Alli.
Sang kakak yang terdorong, akhirnya memutuskan mundur. Sok-sok an sekali ia mengajak berperang, sedari dulu Alli tak pernah sama sekali menang melawannya dalam adu fisik. Namun soal adu kepintaran, visual, bahkan percintaan, Rose akan melipir saja dan pergi. Dia kalah jauh dari Alli, bahkan lelaki yang disukainya saja menyukai Alli. Percintaan sialan macam apa ini?
Saat Rose sedang asik mencoba kembali memejamkan matanya, tidurnya terasa kembali terganggu saat suara krasak-krusuk terdengar disamping ranjangnya. Dinaikkan selimut hingga menutupi kepalanya, namun tanpa aba-aba selimut itu disingkap kuat. Hingga dinginnya AC segera menusuk kulit hingga ketulangnya.
"Alliiiiiii....iiihh kak Jungkook kok disini?"
Wajah mengeras Rose otomatis melembek macam lilin, dengan sigap ia mendudukkan diri dan tersenyum lebar. Sempat-sempatnya Rose merapikan rambutnya lalu kembali tersenyum cerah. Jungkook yang sudah duduk dipinggiran ranjang, menyodorkan botol kecil penghilang mabuk. Diterimanya botol itu dengan senyuman malu-malu, kapan lagi Jungkook jadi perhatian begini?
"Bandel bener sih lo! Dilarang dugem malah mabok, mau hidup lo rusak hah?!"
Baru saja dilambungkan kelangit, sudah diinjak lagi. Hmm... memang nasib keset rumah tuh begini ya, naiknya kalau sedang dijemur saja. Setelah kering, jelas balik lagi diinjak-injak. Ngenes bin miris beda tipis.
Botol yang digenggamnya direbut begitu saja oleh Jungkook, dari jarak sedekat ini, mata Rose malah salah fokus menatap bibir Jungkook yang mengkilap karena tersorot cahaya matahari. Ia jadi mengingat kejadian semalam, entah mimpi atau nyata, yang pasti Rose masih ingat betapa hangatnya bibirnya dengan Jungkook yang menyatu. Bahkan Rose masih ingat bagaimana lidah keduanya saling berbelit— aw!!! Pipi Rose jadi memanas hanya karena mengingatnya lagi.
"Minum! Abisin! Buruan mandi dan siap-siap"
"Eh! Eh tunggu kak!" Rose manahan lengan Jungkook yang hendak pergi.
Ngomong-ngomong.. kok sering sekali ya Rose menahan lengan Jungkook, lengannya kapan ditahan-tahan? Eh, kemarin malam kan sudah ya, walau dengan kasar. Cih!
"Semalem kakak yang jemput aku ditempat dugem?"
Jungkook tampak menaikkan alisnya, melipat dua lengannya didepan dada dan berpose macam lelaki garang. Iya, iya.. Jungkook memang selalu garang, bahkan cool dan sexy, duh.. pusing kalau diminta mendeskripsikannya!
"Yang bener, gue nemuin lo tergeletak didepan gerbang rumah lo kayak sampah. Untung nggak ke injek tuh. Udah buruan mandi!"
Rose mendesis kesal, saat Jungkook membalikkan badannya, dilayangkan bogeman menembak angin. Walau ia bucin yang sudah terferivikasi pada Jungkook, namun kesal kecil-kecilan seperti ini tetap saja sering ia rasakan. Bucin boleh, tapi kesal karena disepelekan juga boleh kan? Rose mau bucin dengan tingkat yang berkelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta & Luka Rosekook💜💔🤭🤫
Teen FictionPart 1 "Aku suka kak Jungkook!" "Tapi gue suka kakak lo." Terakhir kali diperbarui: Hari ini "Ih nggak boleh! Aku aja!" "Haha sekolah aja yang bener, bocah ... ntar juga lo dapet cowok ganteng pas masuk kuliah." "Nggak!! Aku maunya kak Jungkook aja...