Just One Day

1.4K 84 7
                                    

Kali ini pengen buat cerita dari lagu bangtan yang ini dengan tokoh Taejin
Semoga kalian suka ya
-
-
-
-
-
-
-

Haruman nowa nega hamkkehal su itdamyon
Haruman nowa nega sonjabul su itdamyon
Haruman nowa nega hamkkehal su itdamyon
Haruman (haruman)
Nowa nega hamkkehal su itdamyon

Sore itu Seokjin yang tengah duduk di teras depan kosannya dengan earphone yang masih menggantung di telinganya, mendengarkan lagu dari penyanyi idolanya Vante. Pikiran dia melayang berhalusinasi.

"jika saja bisa satu hari saja aku ingin berkencan dengan dia, apa bisa Tuhan?"

Kini ia mengoceh sendiri, tak peduli dengan penghuni lainnya berlalu lalang yang menatapnya heran kepadanya

Minggu depan adalah konser Vante, tentu saja Seokjin akan menontonnya bahkan dia membeli tiket VVIP agar ia bisa melihat dengan jelas idolanya tersebut. Dan Seokjin sudah tidak sabar menantikan hari tersebut, ia ingin sekali membuat waktu berjalan lebih cepat.
.
.
.
.
.
.
.
.

D-day

Seokjin sangat antusias dengan hari ini, dimana hari yang di tunggunya akhirnya datang juga, ia sampe tidak bisa tidur dari semalam dan berakhir dia sedikit terlambat bangun dari jam yang ia tentukan.
Sebenarnya konser di mulai sore menjelang malam hari, namun Seokjin ingin datang dari pagi karna berburu merchandise official Vante tentunya.
.
.
.
.
.
.
.
.

Konser berjalan dengan lancar, Seokjin sangat menikmati konser tersebut dimana ia bisa dengan puas melihat wajah seseorang yang ia idolakan selama ini.
Dan tentu saja mendapatkan merchandise yang ia cari.
Hari ini menjadi hari yang sangat bahagia untuk Seokjin.
Ia pulang dengan perasaan yang bahagia sampai di kosan ia mendapati pamannya yang menunggu di depan kamarnya.

"Paman??" Sapa Seokjin saat melihat pamannya tersebut, ia segera menghampiri  pamannya tersebut dan menjabat tangannya.

"Jin, kamu harus pulang sekarang tadi ibu mu telfon paman dan menyuruh paman sampaikan ke kamu karna dari tadi telfon mu tidak aktif, ayah kamu sakit parah dan kamu di suruh pulang oleh ibumu?"

Bagai di sambar petir, Seokjin seketika lemas dan menjatuhkan semua bawaannya seketika itu juga.

.
.
.
.
.
.
.
.

Sudah tiga hari Seokjin berada di tempat ke lahirannya dulu di provinsi Gangwon-do, dekat dengan pantai Gyeongpo.
Ayahnya salah satu pemilik Resort di daerah pantai tersebut, mau tidak mau karna beliau sedang sakit keras, Seokjin yang akan menggantikan ayahnya untuk sementara waktu mengurus ini itu untuk resortnya.
Sebenarnya hidup dia sudah sangat nyaman dan baik, tapi ia bertekad ingin meraih ke suksesnya sendiri dengan merantau ke Seoul dan berkerja sebagai pegawai biasa pada sebuah perusahaan.
.
.
.
.
.
.
.
Sore itu ia menikmati keindahan laut, berjalan jalan sedikit di pinggir pantai setelah seharian ia penat dengan dokumen dan laporan keuangan.
Rasanya bebas dan sangat damai, ia dari kecil memang senang sekali dengan pantai karna suara ombak yang selalu membuat pikirannya tenang.
Sampai Seokjin melihat dari kejauhan seseorang yang sepertinya terseret ombak disana.
Reflek saja ia langsung berlari dan menyelamatkan orang tersebut, ditariknya ke pinggir pantai , ternyata seorang laki-laki, wajahnya sebagian tertutup oleh poninya yang panjang, Seokjin merasa tak asing dengan pria yang ia tolong ini.
Seokjin yang merasa khawatir langsung memberikan nafas buatan, dan menekan dadanya, setelah 3x memberikan nafas buatan laki-laki tersebut bangun dengan terbatuk-batuk karna air yang sempat ia telan.

Sweet & Sour Strawberry [Taejin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang