Bab 9

336 21 0
                                    

" Astaghfirullah halazim ! " 

Jerit Astrella Sofia yang baru tersedar dari mimpinya yang merupakan imbasan memori 2 tahun yang lalu. 

" Ya Allah.. "

Berkadar segera Astrella Sofia mengucap. Jantung yang berdegup laju jelas terasa.

Astrella Sofia yang kini tercungap-cungap akibat terkejut perlahan-lahan meletakkan tangan kanannya didada.

Selang beberapa minit , Astrella Sofia pun beransur tenang.

" Allahuakhbar Allahuakhbar "

Azan subuh mula berkumandang. Tanpa membuang masa , Astrella Sofia segera membuka telekungnya dan mengatur langkah ke tandas untuk mengambil wudhuk dan solat berjemaah bersama ahli keluarga.

Pagi itu , semuanya berjalan lancar seperti kebiasaanya. Namun siapa sangka , tiba-tiba sahaja ada perkara yang tak diigini berlaku.

Dibelakang tiang yang terdapat dikawasan parkir itu , berdirinya seorang lelaki berseragam hitam juga bertopeng muka hitam dan bertopi hitam bersembunyi dan terus memerhatikan kereta Mini Cooper putih yang baru tiba.

" Sorry , I need to do this.. "

Ucap lelaki tersebut bernada sebak sedang  matanya tidak berkelip dari terus memerhatikan kereta tersebut.

Pisau lipat berukir kayu digenggam erat tangan kanannya.

Sejurus wanita itu keluar dari kereta tersebut , lelaki berseragam hitam tadi pun berjalan sepantas mungkin mendekati wanita itu.

Astrella Sofia yang baru hendak menutup pintu keretanya setelah mengambil beg laptop itu lantas terkedu apabila pintu keretanya itu ditolak dengan kuat secara tiba-tiba.

Dengan nafas yang tercunga-cungap , lelaki itu mula berbisik dicuping telinga Astrella Sofia.

" Jangan bergerak. Aku .., "

Suara ini. Astrella Sofia sangat mengenali suara ini. Tengku Zafran. Astrella Sofia yang sudah berjaya mengecam siapakah gerangan lelaki tersebut , hanya mampu berdiam diri. Air mata , mula bertakung ditubir mata Astrella Sofia.

" Aku nak kau dengar apa yang aku cakap ni baik-baik. "

" Kalau kau sayang nyawa kau .., "

" Kau kena terima aku balik. "

" Kalau tak ..., "

Kata-kata Zafran dengan sengaja dibiarkan tergantung.

Entah mengapa , dibahagian bawah dagu Astrella Sofia terasa seakan ada sesuatu yang dingin dan tajam sedang menekan bawah dagunya itu.

Perlahan-lahan Astrella Sofia menjelingkan matanya memandang wajah Zafran yang berang dan mata yang berkaca.

" H-how could you do this to me..? "

Bernada serak dan sebak Astrella Sofia menanyakan itu kepada Zafran.

" You , make me do this to you. "

" You , paksa I buat macam ni sayang. "

Balas Zafran kepada persoalan Astrella Sofia sebentar tadi bersama nada suara sebak dan air mata yang gugur , perlahan-lahan membasahi pipinya.

Pisau lipat yang tadinya menyentuh bahagian bawah dagu Astrella Sofia ditekan perlahan oleh Zafran hingga kulit Astrella Sofia terhiris dan berdarah.

" Sekarang I nak you jawab. "

" Getback with me , or ... "

Kata-kata Zafran sekali lagi dibiarkan tergantung.

" Die ? "

Pengantin 40 HariWhere stories live. Discover now