Kerja

1.1K 148 3
                                    

***

Taeyong menerima tawaran untuk tinggal sementara di apartemen Prita. Ya mau gimana lagi, gak mungkin dia tinggal dirumah Boni. Pasti papanya bakal kesitu. Dia gak siap buat melihat orang yang dia sayangi kecewa untuk kedua kalinya. Biarkan Ana saja yang membencinya, untuk Fais jangan sampai.

Sekarang mereka berdua lagi santai sambil menonton film. Prita ada urusan sebentar diluar. Prita emang udah percaya bangat sama Jaehyun, Jaehyun gak mungkin melakukan hal-hal itu ke Taeyong.

"Jae, dulu kita nggak sedekat ini, boro-boro deket orang setiap kali kita ngomong pasti ribut ya kan?" tanya Taeyong sambil mengelus rambut Jaehyun yang berada dipahanya.

"Itu namanya jodoh!"

"Kalo nggak jodoh gimana?"  Jaehyun duduk dihadapan Taeyong, mengelus jemari lentik milik Taeyong.

"Kenapa bisa bilang kalo kita gak jodoh?" tanya balik Jaehyun membuat Taeyong terdiam.

"Ya kan kita gak bisa milih jodoh kita nanti siapa, bisa aja kita ini hanya sebuah ilusi semata yang diciptakan tuhan..."

"Tapi kita boleh berharap yong! Tuhan bisa aja membuat alur yang tidak akan pernah kita prediksi selama ini."

Jaehyun menatap serius Taeyong, ini yang paling dia tidak suka, Taeyong seperti meragukan cinta mereka. Belum juga dijalani udah ngeluh, takut, pesimis. Dia gak paham sama jalan pikiran Taeyong. Takut! Takut! Dan takut! Kalo Taeyong takut, kenapa waktu itu dia bilang cinta juga! Harusnya lupain aja dong perasaannya yang belum tumbuh itu. Dan Jaehyun juga gak berharap lagi sama dia.

"Gini, Tuhan mempertemukan kita dengan cara yang sedikit unik yaitu membuat kita saling 'benci' lo benci gue karena gue selalu ganggu elo,  dan gue benci sama lo karena lo berisik. Andai waktu itu tuhan gak mempertemukan kita kayak gitu, kita gak akan jadi kayak gini!"

"Sesuatu yang udah ditakdirkan jadi milik kita, pasti akan jadi milik kita. Sesuatu yang udah ditentukan untuk kita, pasti tidak akan dibiarkan oleh tuhan untuk jadi milik orang lain"

Jaehyun mengakhirinya dengan senyuman tipis tapi sangat menawan. Taeyong tersentuh dengan susunan kalimat yang baru saja diucapkan Jaehyun. Dia sangat-sangat beruntung memiliki Jaehyun, segala kekhawatiran saat ini bisa terselesaikan hanya dengan kalimat penenang Jaehyun.

"Gue makin suka sama elo Jae!" Taeyong tersenyum manis. Senyuman itu hanya dia tunjukkan di depan Jaehyun seorang.

"Gak cinta?" tanya Jaehyun sambil memasang muka melas.

"Hahaha, cinta pake banget! B.a.n.g.e.t!!!" Taeyong memeluk leher Jaehyun. Mereka tertawa bersama.

***

Mereka terlalu asik bercerita tentang kehidupannya mereka dulu. Berbagi kebahagiaan, kekesalan, kesedihan dimalam itu. Bahkan tv sedari tadi nyala gak ada yang nonton. Ngapain dinyalain kalo ujungnya sibuk sendiri. Hadeh!

Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, tapi mereka masih asik dengan dengan dunianya. Prita lagi keluar sebentar ada urusan. Prita sangat percaya sama Jaehyun, dia yakin kalo Jaehyun tidak mungkin melakukan hal 'itu' kepada Taeyong.

"Gue gak nyang-

Pintu apartemen terbuka, menampilkan seorang wanita cantik dengan beberapa kantong plastik ditangannya. Membuat mereka berdua menghentikan obrolannya lalu berjalan kearah wanita itu.

Enemy? But Love || Jaeyong [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang