Kecewa

1.4K 188 29
                                    

***

Taeyong menunduk, air matanya menetes deras,membasahi pahanya. Tubuhnya bergetar saat dengar Jaehyun membentaknya. Ini kali kedua dia dibentak oleh orang yang dia sayangi.

"Lo egois Yong! Gue itu capek sama urusan sana-sini yang belum selesai. Elo bukannya kasih gue semangat atau apa ,lo malah mikirin perasaan lo sendiri!" ujar Jaehyun lebih tenang tapi penuh penekanan.

Taeyong hanya terdiam sambil menangis tanpa suara. Segitu gak maunya Jaehyun sama dia. Hening seketika, Taeyong sudah berhenti menangis, karena dia tidak mau mengeluarkan air matanya lagi untuk kesekian kalinya dengan alasan yang sama.

"Selama ini lo anggap gue apa?" to the point Taeyong sambil menatap tajam Jaehyun. Bisa dilihat dari mata Jaehyun menyiratkan kebingungan. Jaehyun terdiam, dia bingung mau jawab apa.

"SELAMA INI LO ANGGEP GUE APA JAEHYUN!" teriak frustrasi Taeyong. Jaehyun adalah pribadi yang gampang terpancing emosi dengan apapun itu gak peduli siapa mereka.

"TEMEN!"

"GUE ANGGEP LO SEBAGAI TEMEN!" bentak Jaehyun sambil menatap Taeyong  tak kalah tajam. Napas Taeyong memburu, dia menahan air matanya agar tak kembali turun.

Taeyong tertawa pahit "Setelah apa yang gue lakuin ke lo, dan lo nganggep gue cuma temen?" Taeyong menunjuk dadanya sendiri. Disitu letak sakit yang berbekas.

"Iya! Karena gue gak bisa milikin elo yong!" ujar Jaehyun sambil duduk disamping Taeyong  menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Kenapa Jae? Kenapa..." suara Taeyong sudah mulai bergetar menahan tangisnya.

"Lo udah janji, lo bakal buktiin ke mama. Sekarang kenapa jadi gini Jae?" Taeyong tidak bisa lagi menahan air matanya untuk tidak jatuh. Dia menangis lagi.

"Lo lupain janji gue itu!"

Taeyong menggeleng kencang, kenapa Jaehyun bisa berpikir itu sangat mudah? Janji, janji itu sudah abadi tertanam dibenak Taeyong. Setiap hari pasti ingat janji itu. Janji itu yang membuat dirinya bisa bertahan selama ini. Dan sekarang Jaehyun menyuruh untuk melupakannya, itu sama saja Jaehyun menyuruh untuk dia mati.

"Gue awalnya emang yakin banget buat milikin lo, tapi perlahan gue sadar kalo kita emang gak bisa bersatu." ucap Jaehyun tak berani menatap mata Taeyong. Taeyong menangis sampai terisak. 

"Apa cuma masalah gender?" tanya Taeyong.

Jaehyun menggeleng pelan. Dia ada satu hal yang gak bisa bilang ke Taeyong. Itu mencakup semua hal yang terjadi saat ini. Dia takut Taeyong malah gak mau kenal sama dia lagi.

"Terus apa Jaehyun?" tanya Taeyong frustasi.

Taeyong gak ngerti sama Jaehyun, kenapa dia gampang  membolak-balikan hatinya semaunya. Kemarin dia sangat mudah mengatakan hal-hal manis kepadanya tapi sekarang hanya kata-kata yang menyakitkan yang keluar dari mulutnya.

"Gue gak bisa ngomong!" tuhkan, apa yang sebenarnya Jaehyun sembunyikan darinya?

"Lo aneh! Lo gak jelas! Lo egois! Lo-hiks hiks" teriak Taeyong sambil memukuli lengan kiri Jaehyun,  Dia hanya pasrah dipukuli Taeyong. Karena rasa sakit yang diterimanya tidak sebanding dengan rasa sakit yang didapat Taeyong.

"IYA EMANG GUE ANEH, GUE EGOIS!"

Taeyong berhenti memukuli Jaehyun, dia capek, kenapa cinta ini menyulitkan dirinya. Apa Jaehyun gak mikir perasaannya?

"Mending lo cari yang lebih baik dari gue yong! Gue terlalu jahat sama lo. Gue egois, gue buruk!" setelah dia ngomong gitu, Jaehyun pergi keluar dari apartemen Prita. Meninggalkan Taeyong yang kembali terisak pilu.

Enemy? But Love || Jaeyong [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang