Matahari mulai terbit,udara segar berhembus pada jendela kamar ini.
Puri yang Telah membersihkan dirinya kini tengah menyisir rambutnya di depan cermin.
Sesekali ia melamun,membayangkan apa yang sudah terjadi semalam.
Bisa bisanya gue luluh
Ini bukan gue
Tapi,kalo gue ga gini.
Orang orang pada marah
Tiba tiba tangan dingin melingkar di perutnya.
Siapa lagi kalau bukan suaminya.Andy membenamkan kepalanya di bahu Puri,dengan berbisik..
"Makasih buat semalem"
"......"
"Semoga benih cinta kita bisa jadi buah hati yang kita harapkan"
Andy mengusap usap perut Puri datar,Puri hanya tersenyum,nyaris tak terlihat senyum.
"Amin"
Andy membalikan tubuh Puri menghadapnya.
"Setelah ini,apapun yang Lo mau gue siap melaksanakan!"ucap Andy penuh semangat.
"Kita liat aja nanti,apa Lo kuat ngadepin gue kaya Gilang dan meysa"tantang Puri
"Oke!"
"Oh ya,gue minta Lo jangan bongkar dulu tentang ini,sebelum adanya kepastian bahwa gue bener bener positif hamil"
"Siap calon bunda.."
"Dahlah,gue ga mempan sama gombalan Lo!"
"Eh,kok gitu?"
"Ish,minggir ah,gue mau_"
"Eh lepasin !!"
Andy memangku tubuh Puri,dan membawanya menuju lantai bawah.
"Mau ngapain bawa gue kesini??"
"Masak"
♥♦♥
Zidan masih melamun,Gilang juga melamun,tapi Aldo hanya memperhatikan keduanya.
Sesekali Aldo melirik ke arah Zidan,setelah bosan lalu melirik ke arah Gilang.
"Seberat apa si masalah idup Lo pada?"tanya Aldo yang sama sekali tak mendapat respon dari keduanya.
Posisi mereka kini tengah berada di sebuah rooftop cafe terdekat di komplek ini.
"Astaghfirullah,sepertinya saya harus memanggil ustadz Abdul Somad untuk merukyah mereka"gumam Aldo
"Gue tuh pusing"
Ucapan Gilang dan Zidan tak sengaja bersamaan.
"Weis,boleh satu satu curhatnya boy?"tanya Aldo
"Lu dulu lah"ucap Gilang
"Ya biasa lah.gue pusing.mana ada si suami yang gamau punya anak.gue tuh minder banget sama Lo,sama domba,gue pengen banget punya anak"jelas Zidan
"Yaudah,kalo nazwa emang ga bisa di ajak secara halus,main kasar aja"usul Aldo
"Maksud Lo?"
"Lo kasih obat apa kek sama nazwa,biar dia terangsang"
"Gila ya lu!semau maunya gue,gue ga bakal hilangin kesadaran istri gue"
"Ya trus?mau gimana lagi?"
"Gue juga bingung"
"Nah,kalo Lo Lang,apa masalah Lo?"
"Gue sebaliknya dari cerita Zidan"
"Maksud Lo Lo gamau punya anak gitu?"
"Eits,jabingan!maulah!cuma fase ngidamnya yang gue gamau"sela Gilang
"Yaudah,suruh Meysa lahirin anak Lo sekarang juga"usul Zidan
"Ininih,otak mentok kaya gini.lo mau anak gue prematur?"
"Nah,itu menarik."ucap Zidan
"Dahlah"gumam Gilang
"Bisa anda ceritakan kronologisnya pak gila-eng"bujuk Aldo
"Gausah disekat juga nama gua!gua masih waras!"
"Yaya pak gi,la,eng"
"Serah!lu berdua coba bayangin!semalem meysa pengen martabak telor,tengah malem.gua beli di Subang,karena gaada lagi yang namanya tukang martabak telor!eh,pas nyampe rumah apa coba?ga di terima gesss!!malah meysa nyuruh gue buat abisin,ga kesel gimana coba?!"
Krik
Krik
Krik"Lo pada ga tuli kan?"tanya Gilang
"Oh ya bagus dong,Lo bisa kenyang makan martabak sepuasnya"ucap Zidan
"Be*o!"
♥♦♥
"Kamu siap untuk besok sayang?"tanya Justin seraya memeluk Ridha dari belakang.
"Siap"jawab Ridha dengan tersenyum
"Semua rombongan kita akan berangkat pagi banget,aku mau kamu ga begadang nonton Drakor untuk kali ini ya"
"Hmmm,gaboleh nihh??"
"Iya dong,kamu kan besok harus vit,buat berdiri seharian nyambut tamu"
"Bisa aja kamu"
"Disana dekorasinya udah siap"
"Ok bagus dong"
"Ganyangka aja kita bakal jodoh gini"
"Kalo ngga gimana?"
"Aku lawan takdir tuhan"
"Justin dosa!!"
"Hehe,becanda.abisnya aku pengennya sama kamu doang"
Justin mengecup pipi Ridha singkat.
Hah~malam yang bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last skenario cinta 3 (END)✅
RandomLah,last lagi last lagi bosen gw:( oke alasannya ya karena ya kehapus juga:( jadi w bikin last nya aja ya kan,biar nyambung dikit ga gantung. kalian bisa baca awal cerita di akun pertama @24agustus2005 https://my.w.tt/Z0Q5k2Ixvbb(Sc1) Start:4 Januar...