SuRene 1991
"Rene... kamu? Meteng?"
Mama menyangka Irene berbadan dua akibat perbuatan Suho, ini membuat Irene cengo sebentar lalu kedua manusia yang belum mengenal nama masing-masing ini mencoba menjelaskan hal yang sebenarnya terjadi. "Ini gak seperti yang ibu kira, kita baru kenal tante."
"Baru kenal sudah begituan? Edan kamu cah! Ampun Rene...Rene... kok iso ngene Rene, Mama suruh kamu belajar dudu pacaran sampe meteng piye toh cah?"
"Ma... maksud mas ini, dia mau tanggung jawab soale sepedaku kecebur ning kali Ma, dudu tanggung jawab sebab aku hamil." Jelas Irene tak ingin Mama terus salah paham.
"Oh sepeda toh cah," Mama magut-magut bentar lalu sadar, "Loh e kok iso sepedamu kecebur kali?"
"Nganu Ma, Mas ini tadi nyerempet aku pake mobil ik." Menunjuk Suho emosi, bisa-bisanya Suho menghilangkan sepeda kumbang warna ungu kesayangan Irene.
"Cah kamu tau itu sepeda warisan eyangnya Irene? kok koe tego karo anakku?" Mama Taeyeon menarik kerah jaket jeans modelan Dilan yang dikenakan Suho."Ampun tante saya gak maksud gitu, ini saya ke sini mau gantiin sepedanya anak tante." Suho bercucuran keringat dingin, takut ditonjok Mamanya Irene.
"Gantiin sepeda anakku? Piye carane cah?"
"Lepasin dulu saya tante."
Taeyeon melepaskan cengkraman di kerah pemuda berdarah sunda betawi di depannya. Suho mengeluarkan ponsel jadul miliknya, dari situ Mamanya ngeh kalau Suho orang kaya. "Nah tuh bu sepeda pesanan anaknya sudah dateng!" Suho mengajak Irene dan Mama Taeyeon berjalan ke luar pagar.
"Saya gak bohong kan tante?"
Mama Taeyeon mengaga lebar, bukan main ternyata Suho soal tanggung jawab dengan perbuatannya. "Ora iso main ganti-ganti aja Ma, mas ini kudu gantiin kenangan sepeda warisan eyang dudu main tuku sepeda baru to."
"Maksud kamu piye nduk?"
"Suruh mas ini bantuin aku jualan bandeng terus urus empangnya papa!"
"Betul...betul, kamu bener juga nduk. Cah mulai besok kamu dateng ke rumah bantuin Irene jualan bandeng!"
"Tidak bisa seperti itu, saya harus pulang ke Bandung besok."
"Ora iso cah, bilang karo bapak ibumu kamu pulang ke Bandungnya minggu depan." Suho tak berkutik, bingung dia harus berbuat apa. Dia sudah minta dijemput besok, "Sini pinjem telepon bagus kamu!"
***
Tok...tok...tok...
Suho menepati janjinya untuk datang ke rumah Irene. Mobil jemputan Suho ternyata mogok di perjalanan, maka Suho bisa datang ke rumah Irene sesuai perintah Mamanya Irene kemarin.
"Maaf mas saya gak punya utang." Yang membukakan pintu bukan Irene atau Taeyeon, itu bapaknya Irene. Leeteuk yang tidak tahu siapa itu Suho. Pria paruh baya itu menyangka Suho adalah penagih utang karena gayanya memakai jaket kulit dan kacamata hitam.
"Mas Suho? Kamu dateng juga!" Irene menyambut kedatangan Suho, "Sopo iki Rene?" Papa Leeteuk bertanya, "Ini Mas Suho Pa, kemaren dia ceburin sepeda Irene ke kali. Makanya hari ini dia mau bantuin Irene anter pesenan bandeng ke kota."
"Owalah cah, ono-ono wae kamu."
"Irene berangkat dulu ya Pa." Irene menyalami Papa sebelum berangkat bersama Suho dengan sepeda kumbang yang baru. Dua manusia yang baru saling kenal itu berboncengan di sepeda menyusuri kota Semarang, Dilan dan Milea pakai motor, Suho dan Irene cukup memakai sepeda kumbang saja.
"Sepanjang kita ketemu dari kemaren, aku belum tahu nama kamu siapa." Kata Suho, basa-basi minta kenalan.
"Aku Irene mas."
"Oh nama kamu Irene, kirain..."
"Kirain sopo mas?"
"Kirain Dita."
"Dita...Dita, Dita opo mas jenengku Irene dudu Dita."
"Ditakdirkan untukku." Canda Suho, gara-gara itu Irene memukul Suho sampai sepedanya jadi oleng hampir nabrak mobil, Suho rem mendadak sepeda sampai membuat Irene memeluk tubuhnya. Ftv sangat jadinya.
***
Hujan mengguyur kota, di bawah terpal angkringan Suho dan Irene menepi. "Mas maaf ya aku jadi ngerepotin mas, padahal aku cuma bercanda sebenernya kemarin." Irene selama ini cuma mengerjai Suho, mengetes apakah pemuda itu sungguh menepati janji atau tidak.
Tilililit....tilililit...
Suho mendapat panggilan dari ponselnya, "Halo Ayah?" Itu telepon dari Ayah, raut wajah Suho menjadi murung ketika itu. "Pulang ke Bandung sekarang?" Suho menatap Irene dengan rasa bersalah.
"Rene aku minta maaf, aku harus pulang ke Bandung sekarang."
"Sekarang banget?" Hari itu Irene juga nampak kecewa ditinggal Suho, ya tapi juga gak bisa maksa karena Suho juga baru ia kenal hari itu. Tidak mungkin ia akan mencegah kepergiannya. Suho mulai melangkah meninggalkannya, Irene tetap memperhatikan punggung pemuda itu.
"Oh ya Rene..." Suho menoleh, "Boleh minta nomor ponselnya?"
"Aku gak punya ponsel Mas."
"Simpen aja dulu nomor rumah di sini." Suho memberikan ponsel ke tangan Irene.
"Mas telpon dari ponsel ke telepon rumah biasa mahal loh!"
"Emang berapa sih? Semahal apapun aku bisa bayar." Suho tersenyum, ya memang songong tapi senyumnya Suho bikin Irene meleleh melihatnya.
***
2019
Irene menceritakan kembali kisah cintanya di waktu sarapan. "Mamih senyam-senyum sendiri nih inget-inget jaman ketemu Papih." Yeri menggoda Mamihnya. "Mesem-mesem opo nduk orang mamih cuma senam muka doang."
"Terus Mamih jadiankah sama Papih?" Jennie bertanya, dia cukup baper dengan kisah Mamih dan Papih, "btw Mih, dulu mamih gak kok gak songong?"
"Mamih cuma anak juragan bandeng yang ga kaya kaya amat nduk, mana bisa Mamih sombong."
"Terus kenapa sekarang keluarga kita jadi gini?"
"Tuntutan dari kakek nenekmu ini cah."
"Dari awal Mamih Papih nikah, kakek nenek kalian nuntut Mamih buat skincare mahal, belanja emas dan berlian, arisan pokoknya Mamih harus songong kalo mau terus langgeng sama Papih."
"Ckckckck... tidak normal." Jisoo geleng-geleng kepala, "aku pun ikut tidak normal ckckck"
***
Jadi flashback kisah cinta Mamih Papih deh, macam filler Naruto saja ini. Mengisi kekosongan alur inti dengan flashback. Lalu bagaimana Mamih Papih akan bersatu? Ceritanya masih panjang
Lanjut?

KAMU SEDANG MEMBACA
SINTING SISTERS (SuRene + BlackVelvet)
FanficDulu sempat dipublish di akun @ngalor_zone Usahakan usia anda 16+ ⚠️JANGAN SALAH LAPAK⚠️ ⚠️BACA BENER2 DESKRIPSINYA⚠️ #harshword #adultjoke #sengklekzone Mamih Irene dan Papih Suho punya delapan anak cewek petakilan semua kagak ada yang waras Meet w...