Bagian 7

3 0 0
                                    

Sore ini nampaknya masih menjadi hari keberuntungan buat gue. Gue berhasil menjadi yang terpilih untuk membuat sebuah konsep yang akan diingat semua orang. Sore itu, menjadi awal buat gue untuk membuktikan kepada semuanya terutama untuk kedua orang tua gue.

"Whoaahh, gue masih merinding nih. Masih gak percaya kalo gue yang dipilih," ucap Keira.

"Hahaha, emang konsep lo itu bagus Kei. Jadi lo layak untuk menjadi pemenangnya," kata Beno.

"Terima kasih ya kalian memang paling oke. Besok lo pada jangan bawa kendaraan ya, gue mau ajak kalian sepulang kerja. Bisa gak ?" tanya Keira.

"Ya tentu bisa dong," jawab Mira dan Beno serentak.

"Semangat sekali ya kalian. Sungguh terlalu. Bye, gue balik dulu" kata Keira.

Sesampainya dirumah, Keira bergegas menuju ke lantai atas. Dia sengaja melewatkan makan malam bersama dengan Ayah dan Bundanya. Aura bahagia terlhat jelas diwajahnya. Kali ini, dia memilih menuju kamar Kiara.

"Kiaraaaaa," ucapnya dengan lantang. Sontak saja Kiara yang sedang asyik memainkan ponselnya terhenyak.

"Astaga!!! Apa-apaan sih Kei. Bikin kaget orang aja," jawab Kiara kesal.

"Awas ih, jangan deket-deket gue. Lo belum bersih-bersih kan ?".

"Ishh... iya-iya maaf udah bikin lo kaget. Tapi kali ini gue mau cerita sesuatu yang peeentiiing banget. Setelah itu gue mandi." ucap Keira.

"Mau cerita apaan ? buruan gak usah ada basa basi," kata Kiara yang masih kesal.

"Jangan kesel terus dong. Mau gue ambilin minum dulu biar lega ?" tanya Keira.

"Enggak usah. Udah buruan cerita Kei," kata Kiara.

"Jadi gini, pertengahan tahun ini, kantor Ayah anniversary ke 20. Nah, berhubung ini anniversary special. Konsep acaranya juga harus special dong..." jelas Keira.

"Terus lo yang jadi panitianya gitu ?" sela Kiara.

"Yuppp. Tapi bukan sekedar panita aja. Gue adalah orang yang akan membuat konsep utama dari acara ini," jelas Keira antusias.

"Hah ?? serius lo yang mau bikin acara itu? Woahhh.... Kok bisa sih Kei ?" tanya Kiara.

"Ya bisa dong kan gue udah ahli yang beginian,hahahaha" jawab Keira.

"Dasar manusia congkak lo. Jangan-jangan ini skenarionya Ayah supaya konsep lo aja yang dipilih," ucap Kiara.

"Ehhmmmm... bisa juga seperti itu sih Kia. Tapi kalo memang seperti itu kenapa harus ada perlombaan dalam membuat konsep itu," kata Keira.

"Udah-udah lupain aja. Yang penting lo harus bener-bener buktiin kalo lo bisa membuat acara ini berbeda dan berkesan. Sekalian bisa nambah buat portofolio kan, Tapi jangan lupakan tujuan awal lo ya Kei," ucap Kiara.

"Nggak akan pernah lupa Kiara. Iya, gue akan bekerja keras dan kerahin semua kemampuan gue biar acara ini bisa berkesan," jawab Keira.

"Thank's ya udah mau dengerin cerita gue hari ini. Yaudah, gue balik ke kamar dulu ya".

"Iya buruan balik sana, bau banget badan lo," ucap Kiara.

"Kok gue ngerasa salah ngomong ya sama Keira. Aduhh, semoga nggak diambil hati sama dia. Bisa kacau gue kalo acaranya berantakan."

Selang beberapa menit berlalu, tiba-tiba terdengar suara ketukan dari luar kamar Kiara.

"Haii Kiara. Gua udah mandi nih. Jadi, gue balik lagi," kata Keira.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 23, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Cita dan CintaWhere stories live. Discover now