"""***"""
Ghifari memanjat gerbang belakang pesantren. Bukan Ghifari tidak ada akhlak atau apa. Ghifari hanya tidak ingin membangunkan kang santri yang sedang berjaga
Ghifari sudah menginjakan kakinya di tanah Pesantren Darussalam 2. Tanpa dirinya duga ada dua kang santri yang meneriakinya maling
"Maling.... maling" teriak salah satu santri dan itu membuat penghuni pesantren terbangun dari tidurnya
Tanpa pikir panjang Ghifari langsung lari ke sambarang arah
Ghifari terus dikejar oleh kang santri yang sekarang jumlahnya lumayan banyak.
Semua kang santri tidak ada yang tahu bahwa itu Ghifari. Kegelapan malam membuat poster tubuh Ghifari sulit dikenali. Terlebih Ghifari menutupi wajahnya dengan sorban putih
"Maling-maling........."
Ghifari pun nekad menerobos kebun pesantren. Dirinya hanya bisa berdzikir dan berdoa dalam hati agar dirinya tidak dikeroyok massa
Para santriwati pun semuanya terbangun setelah mendengar kabar bahwa ada maling di area pesantren. Bahkan keluarga ndalem pun turun tangan untuk menangkap seseorang yang dianggapnya maling
Ghifari benar-benar bingung harus kemana. Semuanya telah mengepungnya. Pikiran Ghifari saat ini hanya terhindar dari kerumunan massa.
Mata Ghifari tertuju pada gerbang perbatasan santri putri dan santri putra. Namun ia urungkan Ghifari tidak mau masuk ke dalam kawasan perempuan
Para santri putri membuka gerbangnya. Mereka semua sudah siap dengan peperangannya. Sapu, ember, sapu lidi, wajan, dan sebagainya mereka bawa
Ghifari pun melihat Indah yang juga turut andil dalam penangkapannya
Ghifari benar-benar pusing. Diriya memanjat gerbang belakang pesantren agar tidak membangunkan kang santri yang sedang berjaga. Namun dirinya telah salah, justru karena perbuatannya semua warga pesantren terbangun dari tidur malamnya
Ghifari pun meletakkan tas besarnya di tanah. Ghifari pun mengangkat tangannya pertanda menyerah. Menyerah di sini bukan Ghifari lemah. Ghifari hanya ingin masalah ini selesai
Terlihat Gus Alyas berjalan mendekati Ghifari bersama beberapa kang santri. Tujuannya untuk melindungi gurunya itu. Ghifari hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Mana mungkin dirinya tega melukai Abinya
Gus Alyas baru saja akan membuka sorban yang menutupi wajah Ghifari namun dilarang oleh kang santri
"Biarkan saya yang membukanya Abi" ucap Danu dan beralih menatap pelaku dengan tajam
Gus Alyas pun menurut saja. Dalam pikirannya pelaku yang ada di depannya ini seperti tidak berbahaya. Dari penampilannya saja pelaku itu memakai koko dan celana hitam panjang. Ditambah lagi ia memakain kopyah putih dan sorban yang menutupi wajahnya
Danu membuka sorban Ghifari dengan perlahan. Dan betapa kagetnya setelah melihat siapa yang berada di depannya
"Gus Ghifari??"
Ghifari hanya mengangkat salah satu alisnya
Gus Alyas pun langsung memeluk putranya itu
Semua orang yang menyaksikan itu pun merasa heran. Kenapa gusnya itu pulang larut malam dan memanjat gerbang belakang pesantren
"Gus maafkan kami, karena kami telah menyebut njenengan maling" ucap salah satu Kang santri
Ghifari pun tersenyum
"Justru ana yang minta maaf karena sudah membangunkan semuanya" ucap Ghifari
"Ya sudah, semuanya bubar, dan besok Abi tunggu penjelasanmu" ucap Gus Alyas
KAMU SEDANG MEMBACA
Tulisan Ghifari
RomanceSquel dari Cerita Darusalam Love Menceritakan tentang Ghifari seorang anak kyai. Kisah kasih cintanya dengan perempuan yang dicintainya dipenuhi lika-liku "Aku tulis namamu di tempat ini" Ghifari Syafii Muzzaki Assegaf