Prolog : Perjodohan

4K 181 1
                                    

warning : Short story

.

' Kurasa aku tidak boleh menaruh harapan padanya. '

.

.

" Kita tidak akan menyerahkan tanah itu. "

" Tapi kami ingin membangun rumah disana untuk putra kami. "

Itu adalah percakapan yang terdengar beberapa minggu yang lalu. Dan kini gadis bernama Sakura itu masih memikirkan tentang permintaan kedua orang tuanya, begitu pula dengan calon mempelai pria yang tak kalah peningnya memikirkan masalah pernikahan yang sebenarnya didasari oleh paksaan itu.

.

" Nak, apa kau menyayangi ibu.? " tanya Mikoto, Ibu Sasuke.

" Ibu, kenapa bertanya seperti itu.? tentu saja aku menyayangi ibu, sangat sangat menyayangi. "

" Menikahlah nak. " Jawab Sasuke

" Nanti ibu, pacarku masih kuliah. "

" Ibu sudah menyiapkan gadis untukmu. Dia manis dan...

" Kurasa aku sudah mengatakan bahwa aku sudah memiliki seorang pacar bu. "

Ibu mikoto tersenyum dan mengelus pundak Sasuke.

" Ayah dan ibumu akan membangunkanmu rumah diatas tanah milik keluarga mereka. dan sebagai gantinya kau harus menikah dengan putri mereka. "

" Aku bisa membeli rumah sendiri jika aku mau ibu. "

Ibu Mikoto tetap tersenyum

" Maukah kau menuruti permintaan dari wanita tua yang sudah mengandung, melahirkan dan membesarkanmu ini nak.? "

itu adalah kalimat mantra yang selalu mampu melunakkan hati batu Sasuke. Rasa cinta dan hormatnya kepada seorang ibu adalah hal yang paling utama dalam hidupnya.

Sasuke terdiam seolah sedang memikirkan jawaban yang akan menentuan kehidupannya itu.

" Biar kupikir dulu bu. "

Ibu Mikoto tersenyum.

.

Sakura POV

Kemarin Ayah dan ibu memintaku untuk menikah dengan Uchiha Sasuke yang mana keluarganya ingin membangun rumah diatas tanah milik keluargaku.

Awalnya aku menolak, namun ayah mengancam jika aku tidak mau maka aku tidak akan diijinkan menikah dengan siapapun. Aku juga tidak tahu apa alasannya sampai-sampai ayah menyerahkan tanah itu dengan syarat menikahkan Sasuke denganku. Lagipula selama itu tidak menganggu pekerjaanku sih aku tidak keberatan.

Usiaku sudah menginjak 24 tahun dan aku masih single, tentu saja aku ingin menikah namun tidak sekarang. Aku masih ingin menikmati kesendirianku sebagai seorang gadis. Aku bekerja sebagai guru disalah satu sekolah swasta dikotaku. Aku juga seorang penulis namun aku masih belajar dan karyaku tidak seterkenal penulis idolaku.

" Jadi bagaimana Sakura.? Kau menerimanya,kan.? " Tanya ayahku

Hari ini keluarga Uchiha Sasuke datang untuk melamarku. Sejak kedatangan mereka kerumah aku sudah melihat sorot ketidaksukaan dimata Sasuke. Pria berusia 27 tahun yang nantinya akan menjadi suamiku.

Aku menghela nafas berat lalu berkata " Ya. "

" Terima kasih nak, kalau begitu kami akan segera memulai proyek rumah itu agar kalian juga bisa segera menikah. " Jelas Uchiha Fugaku, ayah Sasuke

Yah, mau bagaimana lagi aku hanya berharap semoga Sasuke bisa menerimaku sebagai istrinya.

#skip

Rumah itu dibangun dalam jangka waktu yang lumayan cepat, terhitung dari mereka melamarku sampai rumah itu siap dihuni hanya memakan waktu 4 bulan.

Dan rumah itu bisa dibilang mewah untukku yang menyukai kesederhanaan, tapi tidak tahu jika menurut Sasuke.

Hari ini adalah hari pernikahku dengan Sasuke. tak bisa kupungkiri bahwa Sasuke begitu tampan dan mempesona. Ya meskipun sifatnya sedingin es batu.

Resepsi pernikahan kami digelar secara sederhana dislah satu gedung dekat tempat tinggal kami.

Dan satu hal yang sangat menggangguku adalah wanita berambut merah darah yang terus saja menempel pada Sasuke yang jelas-jelas sudah sah menjadi suamiku.

Bahkan sampai acara resepsi pernikahan selesai digelar, wanita itu masih saja mengikuti Sasuke sampai kerumah kami, masuk ke dalam rumah dan duduk seenaknya disofa. aku mencoba berbaik sangka dengan meganggap ' mungkin dia salah satu kerabat uchiha ' namun tidak jadi karena wanita itu menarik Sasuke hendak masuk kedalam kamar.

" Siapa dia Sasuke.? " Tanyaku meminta penjelasan.

" Oh, dia pacarku Sakura. Namanya Karin. "

Wanita itu tersenyum dan mengulurkan tangannya.

Aku membelalakan mataku tak percaya, yang benar saja Sasuke mengenalkan pacarnya pada istrinya sendiri.?

" Aku istrimu Sasuke. "

" Ya, kau boleh saja menganggapnya seperti itu, tapi aku tidak Sakura kau bukan istriku. "

Aku ingin menangis mendengarnya, tapi untuk apa.? Untuk siapa.? Kurasa akan sia-sia jika aku mengeluarkan air mata.

Aku menghela nafas berat dan berkata.

" Silahkan bawa keluar pacarmu dari rumahku. "

" Kenapa.? Ini rumahku juga.?! Siapa yang membangun rumah ini.?! " Ujar Sasuke menanggapi

" Kalau begitu silahkan singkirkan rumahmu dari atas tanahku. "

Sasuke diam dan memasang wajah berfikir.

" Aku bahkan mampu membeli tanah ini dengan harga berlipat-lipat dari harga yang kau minta. "

" Itu adalah kalimat yang sudah dilantunkan ayah dan ibumu berkali-kali, dan kami tetap tidak akan menyerahkan tanah ini. "

Ia tak menjawab dan langsung menarik tangan wanita bernama Karin keluar itu dari rumah.

' Kurasa aku tidak boleh menaruh harapan padanya. '

.

.

VC

Forced Love (SasuSaku) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang