Pernikahan bulan ke-4
short story.
Pengingat awal. : bagian ini sedikit rumit dan berbelit-belit jadi buat yang tidak suka boleh diskip. Tapi singkat kok, Oke.
.
Jika berdebat soal tanah dan rumah, sudah pasti Sakura akan menjadi pemenangnya. Ia begitu lancar mematahkan tuduhan sasuke dengan menyebutkan fakta dan kenyataan.
Ia juga tak pernah sedikitpun terlihat takut ketika Sasuke mengancamnya, bahkan dengan lantang Sakura akan balik menantang Sasuke.
Kebanyakan pasangan disekitar kita sang istri akan tinggal ikut dengan sang suami entah itu bersama mertua atau dirumah sendiri (meskipun tidak semuanya begitu. )
Namun, akibat sengketa yang terjadi diantara keluarga Uchiha dan Haruno mau tidak mau mereka menggabungkan kedua keinginan menjadi satu.
Sudah sejak lama ayah dan ibu Sasuke menginginkan tanah miliki keluarga Haruno, alasannya begitu sederhana yaitu ingin membangun rumah yang akan ditinggali oleh Sasuke dan istrinya. Namun meski sudah ditawar berulang kali dengan harga yang begitu tinggi, ayah Sakura tidak akan pernah menyerahkan tanah itu kepada keluarga Uchiha.
Hingga munculah sebuah ide untuk menikahkan Sakura dengan Sasuke, dengan begitu ayah Sakura akan setuju apabila diatas tanah itu dibangun rumah untuk ditinggali anak mereka.
Dengan syarat.....
" Andai saja kalian menyerahkan tanah ini, semua pasti akan lebih mudah. Tidak perlu repot-repot menikah dengan paksa begini. " Gumam Sasuke lirih namun masih bisa didengar oleh Sakura yang duduk tak jauh darinya diruang keluarga ditemani TV yang menyala meski tak ada satupun yang menyimak.
Sakura menghentikan tangannya yang bergerak cepat diatas keyboard laptop.
" Kau itu ngomong apa, aku nggak ngerti tau. " Ujar Sakura ketus
" Tidak usah pura-pura, kau tahu arah ucapanku. "
" Terus kenapa.?! Kau keberatan menikah denganku.?! "
" Tentu saja.! "
" Sama.! Mau pisah.?! Aku bersedia. Dengan begitu aku justru akan mendapat keuntungan. "
Satu alis Sasuke terangkat.
" Kalau saja kita berpisah dan salah satu diantara tak memberi hak tinggal disini maka mau bagaimanapun kau akan tetap dirugikan. " Jelas Sakura.
" Kau meng-klaim rumah ini milikmu dan jika kau tidak memberiku hak untuk tinggal disini maka aku akan menuntut kau menyingkirkan rumah ini dari atas tanahku. "
" Dan jika kita pisah aku tidak akan membiarkanmu tinggal disini, terserah kau mau memindahkan rumah ini kemana. "
" Sudah kubilang aku bisa membeli tanah ini dengan harga yang tak bisa kau percaya. " Sasuke menimpali
" Kenapa harus tanah ini.?! Kau bisa membeli lahan kosong ditempat lain yang justru lebih menguntungkan. "
" Ibu yang menginginkan tempat ini. "
" Memangnya kau pikir apa alasan ibu memilih tempat ini.?! itu semua supaya kita tidak pisah Sasuke. Mau bagaimanapun keluargamu tidak akan mau menerima kerugian. "
Sasuke bungkam. Ia sudah mengetahui fakta itu sejak sebelum ia menikah dengan Sakura.
Namun sekali lagi, bagi Sasuke keinginan seorang ibu adalah perintah mutlak yang tak bisa ditunda atau dibantah.
Jadi mau sebanyak apapun uangnya, Sasuke tak punya pilihan lain selain membangun rumah diatas tanah milik keluarga Haruno dengan syarat tidak boleh melakukan balik nama atas tanah tersebut sampai kapanpun.
Dengan begitu mereka tidak akan cerai apapun alasannya.
Karena mau bagaimanapun, milik suami adalah milik istri juga sedangkan milik istri ya tetap milik istri.
Hei, kalian paham dengan yang ini kan.?
.
.
VC
KAMU SEDANG MEMBACA
Forced Love (SasuSaku) ✔️
FanfictionCinta yang dipaksakan . From this : " Siapa dia Sasuke.? " Tanya Sakura meminta penjelasan. " Oh, dia pacarku Sakura. Namanya Karin. " " Aku istrimu Sasuke. " " Ya, kau boleh saja menganggapnya seperti itu, tapi aku tidak Sakura kau bukan istriku...