Pernikahan bulan ke-5
" Sasuke, kenapa kamu hanya diam saja ketika istrimu itu membentakku.? "
" Dia bukan istriku. Berhenti menyebutnya istriku. "
.
.
Sakura POV
Hari ini adalah hari minggu, biasanya kami libur dan hanya menghabiskan waktu dirumah atau jika bosan aku akan pergi ke rumah ayah dan ibu. Namun hari ini disekolah tempatku mengajar ada pertemuan rutin guru-guru se-kota jadi mau tidak mau aku harus pergi kesekolah.
" Sasuke, sarapanmu sudah kusiapkan aku berangkat dulu. "
Dia tidak menjawab, sudah kupastikan dia masih tidur dan tidak mendengar ucapanku.
Aku hanya heran akhir-akhir ini dia sering tidur dikamar diatas ranjang yang sama denganku.
Namun karena tidak mau berurusan lebih lama dengannya jadi aku memilih untuk meninggalkan secarik memo diatas meja makan dan aku segera berangkat
#skip
Karena aku merasa tidak betah dirumah jika ada Sasuke jadi setelah rapat selesaipun aku jadi malas untuk pulang. Namun mau bagaimana lagi, laki-laki itu pasti akan mengamuk jika tidak kusiapkan makan siangnya.
Aku segera mengayuh sepedaku menuju rumah.
" Hai Sakura, kok minggu-minggu berangkat sih.? " Tanya Ino, salah satu tetanggaku. Dia orang yang baik dan ramah kepada para tetangga. Dia memang sering berada diteras rumah bermain bersama anaknya, Inojin.
" Iya nih, tadi ada rapat. " Jawabku sambil mendekatinya.
" Eh, aku kasih tahu ya, tadi aku lihat Sasuke bawa pulang cewe. "
" Benarkah.? " Ya, aku sih tidak kaget. Itu pasti si Karin, pacarnya Sasuke. beberapa hari ini aku mergokin dia lagi telfonan ama tu cewek bernama Karin. Aku juga lihat Sasuke bikin status fotonya Karin. Tapi ya mau bagaimana, marahpun percuma.
" Iya, kalau tidak salah lihat rambutnya merah. Aku lihat dia tadi turun dari mobil kalian. "
Tuh kan, siapa lagi kalau bukan Karin.
" Oke Ino, terima kasih infonya. "
" Kau yang sabar ya, Sakura. "
" Tenang saja Ino, hatiku ini terbuat dari baja kok. " ujarku sambil tertawa kecil membuat Ino juga ikut tertwa
Tak mau berlama-lama aku segera menuntun sepedaku kerumah aku juga sudah menyiapkan perkataanku untuk menampar mereka nanti.
Benar saja, saat aku sampai rumah aku melihat sepasang sandal perempuan didepan pintu. Dan saat aku masuk aku bisa melihat dengan jelas mereka sedang bermesraan di ruang tamu.
Aku mendekati mereka
Plak_
Aku menampar Sasuke dengan seluruh kekuatanku hingga membuatnya berdiri sambil menatapku tajam.
" Apa yang kau lakukan.?! Ha! " Ucapnya lantang
" Kurasa aku tidak perlu menjelaskan kenapa alasannya. " Jawabku santai disertai tatapan yang tak kalah tajamnya dengan tatapannya.
" Jangan pernah bawa pacarmu kerumahku.!!! " ucapku lantang, aku tak peduli jika Ino atau tetangga lain sampai mendengarnya.
" Jika kalian mau pacaran boleh.! Tapi silahkan diluar batas tanahku.!! "
Sasuke hanya diam dan membuang tatapannya, aku yakin dia terlalu takut jika kembali kuancam. Hingga suara Karin ikut menguar diudara
" Heh.! Memangnya siapa yang merebut Sasuke.?! Aku tidak merebutnya, justru kau yang merebut Sasuke dariku "
Itu sebuah kalimat konyol.
" Loh, aku tidak pernah bilang kalau kau merebut Sasuke dariku. Karena memang dari awal dia itu milikmu. "
Aku memang tidak bisa menyangkal hal itu, jauh sebelum Sasuke menikah denganku mereka adalah sepasang kekasih.
" Kenapa dia memilihku,.?! Kenapa Sasuke malah menikahiku.?! Laki-laki seharusnya berjuang mati-matian untuk wanita yang dicintainya.! " ujarku sambil terus menatap Karin
" Lalu, ----Siapa wanita yang kau cintai.?! Dia atau ibumu.?! " Kini tatapan tajamku bergulir ke onyx kelam Sasuke.
Aku tahu betul kelemahan Sasuke adalah ibunya.
Lagi, ia membuang mukanya menghindari tatapanku.
" Heh.!! Sadar dong gara-gara kau, aku tidak jadi menikah dengan Sasuke.! " Karin kembali angkat suara.
" Kenapa.?! Kau mau menikah dengannya.?! Silahkan kalau kau bersedia menjadi istri kedua.! Dia belum menyentuhku sama sekali kok.! Dia juga belum pernah menafkahi ku. "
" Tapi kalau kau meminta kami untuk bercerai, kurasa Sasuke yang tidak akan mau. Aku sudah menantangnya berkali-kali.! " Jawabku tak kehabisan kata-kata.
" Aku bahkan sempat ragu, apakah dia benar-benar seorang pria. "
" Baik, aku tidak keberatan. ! " Jawab Karin tanpa keraguan
" Silahkan, tapi setelah kalian menikah jangan pernah berharap kalian bisa tinggal dirumahku. Karena kalian hanya akan mengabiskan berasku.! "
Aku melirik Sasuke yang terlihat tersentak dengan ucapanku barusan. Kurasa dia skak mat.
" Ck... sudah-sudah ayo kuantar pulang. " Ujar Sasuke sambil menarik tangan Karin keluar.
" Cih.! Kalau kalian mau bermesraan silahkan sewa hotel atau semacamnya, jangan dirumah orang. " Ucapku masih ingin memanasi Sasuke.
Mereka tak menggubris dan terus berjalan keluar hingga aku bisa melihat mobil Sasuke mulai bergerak.
Aku menghela nafas lelah dan berjalan menuju kamar untuk mengganti pakaianku. Perutku juga sudah keroncongan minta diisi.
.
Normal POV
" Sasuke, kenapa kamu hanya diam saja ketika istrimu itu membentakku.? " Tanya Karin dengan nada jengkelnya.
Sasuke terdiam. Ia sudah hafal dengan Sakura, istrinya itu tidak akan berbicara tanpa argumen yang tepat dan masuk akal.
Semua yang dikatakan Sakura baru saja benar-benar berhasil menampar hatinya.
Apa dia belum sadar jika selama ini dia sudah menjadi seorang suami.? namun seolah tak ada yang bisa menggantikan Karin dihatinya, Sasuke terus menyangkal kenyataan itu.
" Dia bukan istriku Karin. Berhenti menyebutnya istriku. " Jawab Sasuke ketus.
" Lalu bagaimana.? Kau akan tetap menikahiku kan.? "
" Itu kujawab nanti. "
" Ish, menyebalkan. "
Apa yang Sasuke butuhkan saat ini adalah ketenangan untuk berfikir. Baginya bercerita kepada orang lain hanya akan menambah beban pikirannya.
Setelah mengantar Karin sampai rumahnya Sasuke segera pergi ke sebuah tempat yang dirasa cukup sepi dan sunyi untuk menenangkan pikirannya.
#tempatibadah
Meminta pertolongan pada tempat yang seharusnya.
Berkeluh-kesah pada Yang Maha Mendengar.
Menuju tempat yang paling nyaman untuk bersandar.
Karena mengembalikan segala masalah pada Sang Kuasa memanglah pilihan yang paling tepat.
.
.
VC
KAMU SEDANG MEMBACA
Forced Love (SasuSaku) ✔️
Fiksi PenggemarCinta yang dipaksakan . From this : " Siapa dia Sasuke.? " Tanya Sakura meminta penjelasan. " Oh, dia pacarku Sakura. Namanya Karin. " " Aku istrimu Sasuke. " " Ya, kau boleh saja menganggapnya seperti itu, tapi aku tidak Sakura kau bukan istriku...