Mulai Berwarna

2 0 0
                                    

Sepanjang perjalanan, suasana sudah mulai hangat. Wanita itu asik memakan eskrimnya, terkadang ia menanyakan beberapa hal kecil.

Aku pun membalas pertanyaannya dengan diberi sedikit bumbu candaan. Tak terasa kami telah sampai di depan gangku.

"Maap ya kalo berantakan kak rumahnya" ucapku ketika memasuki gang

"Iya gapapa" balasnya

Kami pun sampai didepan rumahku. Aku pun membuka pagar lalu memasukan motorku.

"Anggep aja rumah sendiri kak" ucapku saat membuka pintu rumahku

"Gapapa nih?" Balasnya

"Iya nyantai aja sama aku mah" ucapku dengan santai

"Iya deh" balasnya

Aku pun menutup pintu lalu kami berjalan menuju ruang tamu

"Rumah kamu lumayan gede ya?" Tanyanya sembari menyapu pandangannya ke segala penjuru

"Ah biasa aja kali kak. Oh ya, makanannya dimakan kak" ucapku

"Jangan panggil kakak, panggil aja nanda" ujarnya lalu tersenyum

"Lagian kayanya kita seumuran kok" tambahnya

"Hehehe ..yaudah deh" balasku

"Kalo mau mandi, kamar mandinya ada dipojok ya nan" tambahku

"Tapi aku gak bawa baju ganti" balasnya

"Nyantai, kayanya ada beberapa baju adik aku yang belum sempet dia pake. Bentar aku cari dulu ya" ucapku lalu aku menuju kamar adikku

Setelah lumayan lama aku mencari cari, rupanya hanya ada satu set piama yang masih tersimpan rapih didalam plastik.

"Nih, maaf lama soalnya bajunya bejibun kek rindu" ucapku sedikit nyeleneh

"Hahahaha ..apaan si, oh ya nama kamu siapa?" Tanyanya

"Oh iya aku belum ngasih tau nama aku. Nama aku Ricky" balasku

"Oh Ricky. Eh iya, aku lupa satu hal ky" ujarnya

"Apa tuh?" Tanyaku

"Anu ... gimana ya, aku gapunya daleman .. hehe" balasnya dengan wajah yang memalu

"Yaampun, aduh kaga paham lagi kalo soal gituan. Tapi kayanya si postur tubuh kamu sama kaya adik aku, bentar aku cariin dulu ya, semoga aja cocok." ucapku lalu aku menuju kamar adikku lagi

Aku ingat tadi ada beberapa pakaian dalam yang masih terbungkus. Yang aku harapkan semoga memang pas pada tubuh rina

"Nih nan, tenang aja masih belum dipake kok. Moga atas bawah pas ya" ucapku

"Eh, iya. Duh jadi gak enak nih sama kamu ky" ucapnya

"Nyantai ge" balasku

"Yaudah mandi sana, anduknya ada di jemuran depan kamar mandi" ucapku lalu menyalakan tv

"Oke" balasnya lalu beranjak menuju kamar mandi

Sejenak aku berfikir, rasanya seperti ada yang aneh dengannya. Tapi aku tak terlalu memikirkannya, karna dalam kondisi mabuk seperti ini yang aku inginkan hanya secepatnya tidur dan aku harus bisa mengontrol nafsuku.

Aku pun terdiam sembari menatap kosong ke arah layar tv. Entah, rasa aneh macam apa ini.

Semakinku coba untuk melupakannya, tapi malah semakin menarik untuk diingat. Aku pun melirik ke arah jam.

"Anjing, jam 3" ucapku terkejut

"Ini kenapa si? cewe itu kaya kaga asing, tapi siapa ya?" Batinku dalam hati

Aku pun kembali melamun, diam tanpa gerak. Seperti memikirkan banyak hal, namun tak tau apa yang difikirkan

"Ky" ucap rina dari depan kamar mandi

"Gimana, pas ga?" Tanyaku

"Ah, untungnya pas ky. Makasih ya" ucapnya lalu tersenyum

"Yaudah. Kamu ngantuk ga nan? Kalo ngantuk kamu tidur dikamar adik aku aja" ucapku

"Belum si, yaudah deh. Makasih ya" ucapnya

"Aku tidur dulu ya, kamar aku ada di sebelah kamar adik aku, kalo ada apa apa bilang. Kalo kamu laper itu di meja makan ada lauk. Gausah canggung, anggep aja rumah sendiri" ucapku lalu aku menuju kamar.

"Makasih banyak ya, selamat istirahat, ky" balasnya dengan ramah

Aku pun membalas dengan senyuman lalu menutup pintu kamarku. Setelah merebahkan badan, aku pun tertidur dengan pulas.

Titik BalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang