Kamu, siapa?

1 0 0
                                    


Aku pun menuju sebuah sofa yang berada disebelah kaca. Aku pun merebahkan diri disofa tersebut. Aku pun melirik ke arah jam, "setengah 3" ucapku dalam hati. Entah sudah berapa lama rina pergi.

"Ky? Udah mendingan belom?" Ucap seseorang laki laki berumur sekitar 30 tahunan dari arah pintu

"Eh iya, udah pak" ucapku lalu membenarkan posisi dudukku.

"Gausah formal banget, saya tau kamu pasti lupa sama saya. Saya dan yang lain udah denger semuanya dari rina" ujar bapak tersebut lalu duduk disebelahku

"Hehe .. iya pak, kalo boleh tau, nama bapak siapa?" Tanyaku

"Nama saya rusdi nak lucky" jawabnya lalu menepuk pundakku

"Oalah, maaf jadi ngerepotin begini ya pak" ucapku

"Ya, santai aja ky. Yang penting kamu masih sehat, masalah kamu yang sekarang biar rina yang nyelesaikan, dia jagonya kalo tentang kamu .. haha" jawabnya dengan ramah

"Hehehe ... bisa aja bapaknya" balasku sembari menggaruk garuk kepala

"Yaudah, sebentar lagi kan jam 3. Tadi rina bilang setelah absen hadir dia nanti kesini buat bantu kamu" ujarnya

"Iya pak, terima kasih" jawabku

"Cepet sembuh ya nak lucky. Tak tinggal dulu ya, bapak lanjut kerja lagi" ucapnya

Setelah bersalaman, pak rusdi pun pergi. Aku pun kembali sendiri.

"Kenapa orang pada perhatian amat si ya ama gua?" Batinku

Aku pun kembali ke posisi tiduranku. Setelah dirasa cukup jenuh, aku pun memutuskan untuk membuka hapeku untuk membuka facebookku. Banyak pesan masuk, namun aku malas rasanya untuk membalas semua pesan masuk tersebut. Sepertinya akun ini baru aku buka lagi setelah beberapa tahun off. Tak lama rina pun datang.

"Ayo pulang" ucapnya dari pintu

"Ya" balasku lalu menonaktifkan hapeku

"Gimana kerjanya na?" Tanyaku membuka obrolan

"Ya gitu lah ky, capek hati" balasnya

"Lah, kenapa begitu?" Tanyaku lagi

"Tadi ada pelanggan yang ngeselin, aku jadi kesel" gerutunya

"Hahaha ... kamu kalo marah mukannya jadi lucu si na" ucapku sembari mengelus ngelus kepalanya

"Ih apaan sih" balasnya jutek lalu menepis tanganku

"Yaudah maaf atuh kanjeng ndoro" godaku

"Tau ah" balasnya kesal

"Hahaha .. jangan marah dong, nanti manisnya ilang ih" godaku lalu menyolek hidungnya

"Ih, dari dulu sampe sekarang, kamu seneng banget godain aku si" protesnya lalu mencubit pinggangku

"Duh duh duh, sakit na" ucapku sembari kesakitan

"Pedes banget sih cubitan lu" lanjutku

"Lagian nakal" balasnya kesal

"Iya iya maaf, mampir ke tukang kue basah dulu yuk? Aku pengen makan lemper na" ajakku

"Nanti aja, sekarang kita ke rumah aku dulu. Ada yang mau aku jelasin ke kamu" ucapnya

"Yaudah deh" balasku

"Aku bawa motor ga si?" Tanyaku

"Ngga ky, kamu tadi pagi aku jemput" balasnya

Kami pun menuju parkiran, setelah sampai diparkiran kami langsung berangkat menuju rumah rina.

Titik BalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang