Beberapa hari sebelum penyerangan pertama.
Jongdae merasakan bahwa sesuatu sedang terjadi di luar kendali kerajaan Abok. Sebagai salah satu penasehat kerajaan, dia sangat ingin melindungi kerajaan yang berharga bagi dirinya. Untuk itu, dengan inisiatif sendiri Jongdae mencoba menghubungi penasehat kerajaan China untuk mendiskusikan mengenai hal tersebut.
Dengan hak istimewa, Jongdae memanfaatkan itu untuk bertemu sesama penasehat kerajaan. Dan mengambil keputusan untuk melakukan rencana pengepungan para pemberontak yang ternyata juga berpengaruh pada mereka, rakyat kerajaan China.
Jongdae sendiri sudah bersiap-siap untuk pergi bertemu di malam hari dan nyaris saja ketahuan oleh sang istri yang terjaga dari tidurnya.
"Kau akan kemana malam begini Jongdae ?" Tanya Minseok yang ingin memeriksa sekeliling rumah.
"Ah, aku ingin keluar. Ada urusan sebentar. Tetaplah di rumah, keadaan sedang sangat tidak terkendali." Ucap Jongdae.
"Ya sudah. Pergilah. Kau hati-hati dan kembali lah cepat." Pesan Minseok.
Jongdae mengangguk, menyematkan satu kecupan di kening sang istri dan berlalu.
Di tempat pertemuan itu, Jongdae bertemu dengan wakil penasehat kerajaan China. Dan mulai membahas mengenai pemberontakan tersebut. Jongdae dengan kepintarannya, mulai memutar otaknya menerka-nerka siapa dalang dibalik segalanya. Hingga akhirnya, orang suruhan Jongdae yang memata-matai tahu mengenai tujuan kehadiran keluarga Inggris dari selir raja keempat beberapa tahun silam. Nyatanya mereka menyebarkan orang-orang mereka dan melakukan perbudakan.
Jongdae segera menghubungi satu-satunya orang kepercayaan kerajaan yang dekat dengannya. Tidak lain, Junmyeon. Satu-satunya yang sepemikiran dengan dirinya sebelumnya. Mereka sama-sama penasehat kerajaan dan sama-sama dibenci banyak musuh atas perilaku kebenaran mereka.
Malam itu, tanpa sepengetahuan Sehun, Junmyeon ikut berkompromi melalui video call membahasnya bersama. Hingga sebuah ide muncul. Junmyeon menelpon Bill. Keluarga Inggris yang paling terpercaya.
Sebelum Chanyeol menelepon, Jongdae dan Junmyeon sudah bertelepon lebih dahulu. Hingga Bill setuju untuk bekerja sama dan menjadi mata-mata.
Rencana Jongdae dan Junmyeon adalah memasukkan beberapa orang kepercayaan Bill sebagai samaran di antara pengawal Harrie dan Louis. Nyatanya, rencana itu berhasil. Mereka bisa membaca startegi apa yang digunakan oleh para pemberontak di kerajaan Abok.
Sayangnya, Junmyeon justru gagal meyakinkan sang kakak yang meminta dia untuk pergi bersama anak-anak. Sementara rencana dia dengan Jongdae akan ditinggalkan.
Keesokan harinya, Junmyeon tampak gelisah dan tidak bisa tenang. Dia mengutarakan ini pada Baekhyun. Namun, sarannya tidak berhasil mengusik Baekhyun. Tepat di malam sebelum mereka akan beraksi. Malam sebelum kematian palsu dan kecelakaan terjadi.
"Kak ayolah. Izinkan aku tetap tinggal. Aku harus melanjutkan rencana ku bersama Jongdae. Sebelum itu aku akan mengamankan aset negara. Datanglah menjemputnya." Pinta Junmyeon.
"Tidak Junmyeon. Kita harus tetap pergi. Jangan bahayakan dirimu. Paham ?"
"Baiklah. Tapi, Jangan katakan ini pada kakak."
"Iya. Akan ku rahasiakan asalkan kau tidak bertindak sendiri."
Malam itu, Junmyeon tidak mendengarkan Baekhyun. Dia justru menelepon Kyung-soo berencana untuk membawa aset penting kerajaan. Dan Kyung-soo adalah sahabat Junmyeon, dia juga setia pada Abok. Hingga kedua wanita itu setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Strongest Kingdom (Mini Fanfic) (✔)
Fanfic#exogs #minifanfic #finish Abok adalah kerajaan yang berdiri kokoh dengan gaya modern. Keturunannya didominasi oleh darah Korea termasuk rajanya. Pernikahan raja terdahulu bersama selir Inggris membuat Abok memiliki keturunan Inggris yang tidak mewa...