Hari itu... Di awal musim semi, seharusnya bunga-bunga mulai bermekaran dengan indah, udara bertiup menyebarkan kehangatan, dan seharusnya sinar matahari selalu menyapa di sepanjang hari menuju malam.
Yang seharusnya sebuah api tidaklah di nyalakan.
Tetapi berbeda dengan hari itu, dimana suasana musim semi di hari itu terasa sangat berbeda... Suasananya mencekam, dingin, dan suram.
Seperti sebuah pertanda buruk akan datang.
Awal musim semi yang kelabu itu, tidak membuat sebagian orang berpikir bahwa hal tersebut adalah pertanda buruk, contoh nya sebuah keluarga di suatu tempat yang kini sedang merasakan kebahagiaan karena akan segera mendapatkan suatu anugerah, kebaikan.
Yaitu seorang bayi laki-laki yang lahir dalam keluarga kecil mereka.
Lihatlah! Betapa bahagianya sang kepala keluarga saat menunggu anak yang begitu lama dia nantikan akhirnya akan segera lahir. Kelahiran bayi tersebut akan menjadi pelengkap atas segala yang dia punya.
Istrinya yang cantik, kekayaan yang berlimpah, dan bayi laki-laki yang tampan sebagai penerusnya kelak. Kurang lengkap apa lagi hidupnya saat ini? Sang kepala keluarga menangis haru, bangga pada sang istri yang telah memberi begitu banyak kebahagiaan dalam hidupnya.
Dalam hati dia bersumpah, 'Aku bersumpah selama sisa hidupku, aku akan mencintai dan menyayangi istri beserta anakku'.
Benar-benar membuat semua bergembira dan menangis haru, seluruh kerabat keluarga berkumpul menyambut kelahirannya dengan senyum bahagia, memberi selamat atas kebahagian tersebut.
Kemudian dengan kondisi sang istri paska melahirkan yang berangsur-angsur membaik, menjadi penambah kebahagian serta kelegaan mereka.
Bayi laki-laki itu lahir dengan normal dan sehat, Dokter pun menyerahkannya sambil mengucap selamat.
"Sayang... Aku menjadi seorang ibu sekarang". Sang istri berucap haru, penantian mereka selama kurun waktu bertahun-tahun kini akhirnya terbalaskan.
"Tentu, aku pun seorang ayah sekarang. Terima kasih... Kamu sudah melahirkan seorang bayi tampan, aku mencintaimu, aku menyayangi kalian berdua". Sang suami bahkan dengan sekuat tenaga menahan air mata yang menumpuk di mata, tidak kuasa menahan kebahagiaan ini, di kecupnya kening sang istri.
Lalu dia beralih pada sang putra yang tengah tertidur nyaman di gendongan sang istri.
"Na Jaemin. Anakku. Jadilah lelaki yang baik dan bertanggung jawab, Appa dan eomma menyayangimu".
-
|||
-Tangisan pilu terdengar setelahnya, ketika Dokter kandungan mengatakan hal yang begitu menyakitkan bagi kedua pasiennya hari ini.
"Maafkan kami... Tuan, Nyonya, hanya keajaiban Tuhan sajalah yang mampu menolong kita semua, terutama anda berdua..." Ucap sang Dokter dengan berat hati, seolah ikut merasakan bagaimana hancurnya perasaan sepasang suami istri di hadapannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD Jaemren [✔] (REVISI)
Misteri / ThrillerIni tentang Na jaemin dengan cara anehnya, dalam mencitai Huang Renjun. Warning!!! mengandung kekerasan, adegan penyiksaan, dan sejenisnya:) BXB YAOI Jaemren! Dimohon bagi homopublik menjauh. SEKALI SAYA INGATKAN! INI HANYA SEKEDAR SHIPPER!!! NOT R...