. . .
Pemuda dengan kulit tan di depannya membolakan mata,
Brakk !
Meja restoran di gebrak-nya hingga seluruh pengunjung memperhatikan tingkah laku keduannya. Berbanding terbalik dengan Haechan yang Nampak terkejut setengah mata, Renjun dengan santai melahap makanannya. Mata rubahnya melirik Haechan,
"Aphwa?" (apa?)
"Telan dahulu"
Renjun mengangguk dan mempercepat kunyahannya,
"Oke, aku akan bertanya satu pertanyaan yang berakar"
Renjun kembali mengangguk,
"Jadi beberapa minggu yang lalu kau dan Jeno bertemu lagi dan tidak sengaja melakukan hubungan hingga kau kembali hamil lalu paman Yuta melihatnya, benar?"
Renjun tersenyum kecil, sementara Haechan mengusap wajahnya gusar.
"Aku tidak yakin itu sebuah ketidaksengajaan"
"Apanya?"
"Hubungan kalian"
"....?"
Haechan berdecak, "Ayolah aku tahu kau dan Jeno sudah melakukannya lebih dari 10 kali"
Renjun mencebik, ibu muda itu nampak tidak setuju.
"Hanya 4 kali"
"Dan aku tidak peduli"
"Kau tadi bertanya"
"Baiklah ku ganti, pria itu memperkosamu, memberikanmu obat perangsang atau justru kau yang menggodanya hingga kalian sudah err..empat kali melakukannya?"
"Semuannya benar"
Rahang Haechan jatuh.
Matanya menatap tak percaya sahabat sedari kecilnya kini. Rasanya sangat cepat, dulu ia sangat shock saat tahu pemuda manis itu hamil dan kini .....ah sudahlah.
Haechan menyerit ketika Renjun makan sangat lahap, sudah 2 piring ia habiskan.
"Kau tidak di beri makan oleh Jeno?"
Dengan mulut penuh, Renjun kembali menggeleng.
"Aku harus menghidupi jiwa lain di perutku jika kau ingat"
Ah ya, anak itu.
Tapi, berbicara soal anak...
"Bagaimana Jisung?"
Renjun berhenti menyuap, dirinya mengambil nafas panjang.
"Aku tidak tahu, aku sangat rindu dengannya tapi appa sepertinya masih marah denganku"
Haechan tertawa kecil, "Aku dengar keluargamu sedang pergi ke Roma"
"Benarkah?! Mereka meninggalkanku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Thysia 🔞
Fanfiction[ Completed ] All good boy go to heaven, but bad boy bring heaven to you. Story re-post by @junghyunjung