khawatir

1K 133 7
                                    

Rassya buru-buru masuk kedalam mobilnya,  ingin segera pulang pasalnya ini sudah malam dan ia blum pulang k rumhnya sam sekali,  ketika ia duduk di kursi pengemudi tak sengaja ia melihat kebawah disamping kursi pengemudi. Ia menunduk mengambilnya
"ini kan,,,,,," ucapnya mengambil barang tersebur ternyata itu tas ia yakin ia sngat mengenali tas tersebut
"aqeela.. " ucpnya tnpa sadar, kemudian ia mencoba menghubungi aqeela tapi tlpon gadis itu tidak aktif, ia mencoba menepis pikiran negatifnya yg mengatakan bahwa aqeela dalam keadaan tidak baik,  iaa berusaha berpikir positif tapi nihil setelah ia membuka tas tersebut yang masih lengkap dengan hp dan dompet  gadis itu,  rassya kelihatan panik dan begitu khwatir
"klo tas sama dompetnya ada disini,  trus qeela pulang pake ap" ucapnya bertanya pada diri sendiri,  ia langsung menancapkan gasnya,  seakan lupa dengan rasa bahagia yang dirsakan dengan alexa tadi. Kini ia terlihat sangat kacau dengan rasa khawatirnya,  ia tidak bisa membiarkan aqeela kesusahan,  ia berpikir bagaimana jika aqeela jalan kaki,  ia sangat tahu sifat aqeela yang sedikit manja pasti gadis itu tidak akan kuat. Tapi itu masih mending atau jika aqeela kenapa" atau dihadang oleh preman dijalan bagaimna,, rassya semakin kacau dengan pemikirannya sendiri ia tidak tahu harus mencari aqeela kemana,  kmudian ia memutuskan untuk k rumah aqeela dulu,  siapa tau pemikirannya tidak benar. Siapa tau gadis itu sedang ngambek gak jelas dikamarnya,  yang lebih baik lagi bagaimana jika aqeela sudah istirahat, rassya tersenyum memikirkan opsi yang terakhir,  ia harus yakin gadisnya itu pasti sudah sampai dirumah dan beristirahat karna kelelahan.

Senyum rassya yang semula terbit tiba" menghilang setelah dari kejauhan melihat lampu yang ada di rumah aqeela tidak ada yg hidup satupun,  tapi ia mencoba menenangkan pikirannya kembali, mungkin aqeela kecapekan dan ketiduran hingga lupa menghidupkan lampu,  ia tahu bunda aqeela saat ini tidak ad dirumah karna bundanya aqeela telah menghubunginya dan berpesan untuk menjaga putri cantiknya itu,  rassya buru" memarkirkan mobilnya didepan rumah aqeela bahkan ia mengabaikan fakta jika rumahnya ada disampingnya ia tidak peduli,  dalam pikirannya ia tidak akan pulang sebelum bertemu dengan aqeela.
Rassya memencet bel beberapa kali,  tapi tidak ada tanda" pintu akan terbuka,  ia semakin khawatir dengan itu sampai akhirnya ia memutuskan untuk mencari aqeela,  rassya buru-buru masuk k mobilnya,  ia memutuskan mencari Aqeela ke jalan menuju ke sekolahnya. Namun nihil sepanjang perjalan itu rassya tidak menemukan gdis cantiknya iti,  walaupun ia tidak pernah mengatakan pada aqeela bahwa ia cantik,  tapi rassya cukup sadar dengan kecantikan yang dimiliki aqeela,  hanya saja ia terlalu gengsi untuk memuji gadis itu.

Jam menunjukkan pukul 10 malam, ia ingin trus mncari aqeela tapi dering pada tlponnya tidak bisa ia hiraukan terus-menerus ia harus pulang pasti mamanya khawatir, karna ia tidak pulang dari tadi.  Rassya memang sengaja tidak mengangkat tlpon mamanya karna ia takut jika mamahnya bertanya tentang aqeela yang blum pulang,  lalu rassya harus menjawab apa?  Menjawab bahwa ia meninggalkan gadis itu demi pacarnya?  Atau gadis itu hilang karna rassya tidak memberinya tumpangan?  Atau gadis itu marah padanya sehingga memutuskan pulang sendirin?  Menurutnya semua opsi itu sama saja karna dirinya yang akan disalahkan jika terjadi sesuatu pada gadis kesayangan mamanya itu.

Pukul sebelas rassya baru sampai dirumahnya, karena ia sempat berhenti untuk makan Perutnya sudah tidak bisa diajak kompromi lagi, ia tidak mau jika ia tidak makan kemudian ia sakit lalu siapa yang akan mencari aqeela. Siapa yang akan menjaganya kalau bukan rassya.  Setelah sampai ia menhela napas lega karna lampu kmar mamanya sudah mati berarti ibunya itu sudah tidur,  kmudian ia merogoh Tasny mencari kunci cadangan yng selalu ia bawa,  setelah masuk kedalam rumah rassya berjalan hati-hati takut" jika ia bersuar maka akan membangunkan mamanya,  ia blum siap jika ditanya tentang aqeela maka ia berjalan mengendap-ngendap seperti maling.

"huuh, untung aja mamah gak bangun" ucapnya setelah berhasil masuk k kmarnya,  ia langdung menutup pintu,  kmudian menyimpan tasnya,  ia ingin segera mandi karna gerah seharian blum mandi,  rassya memutuskn untuk langsung mandi sekalian menenangkan pikirannya dengan air dingin,  setelah selesai ia masih mangeringkan rambutnya dengan handuk, betapa kagetnya ia ketika melihat pada kasurnya, disitu ada gadis yang ia cari,  gadia yng membuat pikirannya kacau serta rasa khawatir yang berlebihan. Ia buru" memakai bajunya dan menghampiri kasurnya takut" itu hnya halusinasi karna ia sangat khawatir dengan aqeela. Ia berjalan pelan" matanya tak berkedip karna ia takut jika berkedip maka bayangan itu akan hilang,  ia menyentuk pipi aqeela dengan jari telunjuknya,  senyumnya mengembang karena ini nyata,  gadis itu nyata ia sekarang sedang berbaring dikasurnya,  ia buru" tidur disamping melihat pada gadis itu dengan menopang kepalanya dengan satu tangan kirinya,  ia terus tersenyum dan tangan kanannya yidak berhenti mengelus pipi gadis itu,  kmudian ia mengamati wajah aqeela ada yg tidak beres menurutnya mengapa aqeela ada di kamarnya?  Kaos yg digunakan aqeela juga kaosnya, kmudian ia menyadari bahwa wajah aqeela pucat,  ia terlalu senang bisa melihat aqeela sampai lupa bahwa gadis itu pucat.
"loo kenapa qeel" ucapnya lembut terus mengusap pipi aqeela
"lo,  sakit yaa?" tanyanya " pasti lo sakit karna guekan,  gue gak bisa jagain loo yaa sampe lo sakit kayak gini" lanjut rassya dengan Rassya bersalah.
"gue jahat yaa qeel" ucapnya ia berhenti mengelus pipi aqeela ia menatap dalam pada wajah aqeela seakan-akan tidak bisa melihatnya esok, semua yg terjadi karna kesalahannya dak keegoisnnya.
"maafin gue yaa qeel,  gue janji gak akan kayak gini lagi" ucapnya tersenyum getir.
"good night cantik,  lekas sembuh" ucapnya kmudian mencium kening aqeela lama, lalu rassya mematikan lampu kamarnya ia mencoba memejamkan mata dengan tertidur disamping aqeela tidak butuh waktu yang lama ia telah terlelap dalam tidurnya,  hari ini rassya sangat lelah, lelah badannya karena ia tak beristirahat dan mengelilingi jalan untuk mencari aqeela,  tapi itu tidak seberapa dengan lelah pikiran dan hatinya. Pikirannya sangat lelah memikirkan keadaan aqeela takut" ia tidak akan bertemu dengan gadis itu hatinya juga resah jika terjadi sesuatu pada aqeela, dan ternyata semua itu terbayar dengan melihat aqeela berbaring di kasurnya,  meskipun ia tahu bahwa keadaan aqeela tidak bisa dikatakan baik-baik saja tapi ia tetap merasa lega. Seakan-akan rasa capek,  resah, khawatirnya langsung terangkat begitu saja.

Nb : spesial ultahnya rassya,  jadi upnya cepet :v

Maafkan typo yang masih merajalela.

Sebenernya gak masalah siih kalian klo baca gak ngasih vote juga,  tapi jujur ssih aku lebih semangat kalo dapet vote dari kalian ;-) serasa pngen buru" up ceritanya.

Separuh hati  (Syaqeel) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang