ngambek.

917 117 14
                                    

"astaghfirullah" ucap rey ketika membuka pintu kamar rassya,  ia langsung menutupi kedua mata sandy dengan tangannya.  Rassya yang mendengarpun langsung menoleh bingung melihat rey yang menutupi kedua mata sandy begitu pula saskia yang menutup kedua mata keisha
"apaan sih sayang,  yang harus ditutupin itu mata kmu" ucap keisha sembari menyingkirkan tangan saskia dan berganti menutup mata saskia.
"iih apaan,  kamu tu yang harus ditutup matanya" elak saskia menghindar.
"ganggu"ucap rassya ketus,
Mereka menghampiri rassya tak lupa dengan tatapan horor yang diberikan rey.
"apaan sih rey" ucap rassya malas
"apaan-apaan mau apa lo tadi" ucap rey mengintrogasi
"pake bilang ganggu lagi,  kita tuh nyelametin lo biar gak kebablasan" ucap keisha mereka berdua duduk disamping sofa dekat rassya sedangkan sandy dan saski hanya berdri disampingnya
"shuut" ucap rassya sambil memperagakan untuk diam, "sampek aqeela bangun gue tampol lu" ancam rassya kemudian ia melihat pada sandy dan saski "ngapain"lanjutnya
"eem gue mau jenguk aqeela" ucap sandy sedikit takut pasalnya ia tak terlalu akrab pada rassya.
"gak usah ngalihin pembicaraan"ucap rey "ngapain lo tadi nunduk-nunduk deketin muka lo ke aqeela" tanya tey
"jangan-jangan lo mau cium aqeela yaa" tebak keisha dengan semangat
Pasalnya ia curiga pada rassya yang mendekatkan wajahnya pada wajah aqeela yang sedang tidur dipangkuannya.
"sembarang lo" ucap rassya
"trus mau ngapain"tanya rey
"gue lagi ngamatin ciptaan tuhan" ucap rassya asal, kemudian ia mengelus pipi aqeela berniat membangunkannya,  sandy dan saski terpaku melihat itu mungkin bagi sandy ia sudah terbiasa pada perlakuan rassya pada aqeela tapi bagi saskia ia sedikit heran pasalnya mereka bukan seperti teman ataupun sahabat cenderung seperti orang berpacaran dilihat dari sikap rassya yang lembut pada aqeela
"heeey,  bangun" ucap rassya pelan sambil menepuk² pipi aqeela, aqeela hanya melenguh menanggapi tepukan tangan rassya
"qeela,  bangun ada sandy nih" lanjut rassya,  aqeela yang merasa tidurnya terganggu pun berpindah posisi wajahnya menghadap perut rassya

"yaudah deh syaa,  kalo gak mau bangun gue pulang aja,  sekalian gue bawa pulang seblaknya kang didin" ucap sandy sengaja di keraskan,  ia sengaja berkata begitu Pasalnya seblak adalah makanan kesukaan aqeela,  jadi gampang untuk menyogok anak itu,  padahal ia tak membawa seblak,  bisa" di makan hidup sama si rassya kalo gue bawa seblak secara aqeela masih sakit, pikir sandy

Mendengar itupun qeela sontak saja langsung bangun terduduk, "apaan lo sand,  gak niat bnget ngasihnya" ucapnya spontan,  semua yang ada disana langsung tertawa melihat respon aqeela,  aqeela bingung melihat teman-temannya
"mana"ucapnya menengadahkan tangan pada sandy tapi tangan aqeela ada di depan wajah rassya, lalu rassya menggigit jari aqeela
"iihhh rasyyaaa,  apaansiih" omel qeela menarik jarinya
"yaa habis,  kamu ngapain tangannya gitu" ucap rassya tanpa rasa bersalah
"yaa kan mau nagih seblaknya" ucap Aqeel cemberut,
"nggak gak ada seblak²" ucap rassya
"rassya,  iih gak asyik" ucap aqeela memanyunkan bibirya, lalu rassya langsung merangkul pundak aqeela dan membisikkan
"gausah kayak gitu bibirnya, nanti aku cium" ucap rasyya terkekeh,  aqeela yang mendengarnya pun melototo "rasyyaaa nyebellin" ucapnya seraya mencubit pinggang rassyaa
"aawwhh,,  aww ampun qeel ampun" ucap rassya

"pliiss deeh qeel,  kita kesini mau jenguk lo,  bukan liat live keromatisan lo sama rassya" ucap sandy malas,  aqeela yang mendengarnya hanya tersenyum menampilkan gigi-giginya dan melepaskan cubitannya pada rassya.
"yaudah sana lo kluar" ucap qeela menghadap ke arah rasyya
"laah koq, disuruh keluar" ucap rassya tak terima
"yaa truss lo sama temen-temen lo mau disini" ucap qeela sambil memelototkan wajahnya,  dan itu malah membuat rassya menahan senyumnya karna gemas dengan wajah aqeela
"iihh rassya nyebellin bngeet,  aayoo kluar" ucao aqeela sambil. Menarik tangan rassya kluar ke pintu kamarnya kmudian aqeela juga mendorong rey dan keisha yang terdiam dari tadi
"sana kalian kluar juga" ucap qeela
"dasar temen laknat" ucap rey
"eehh,,  cewek gue" ucap Keisha, pasalnya ia khawatir pada saskia karna mereka tidak terlalu kenal
"cewek lo aman disini sama gue dan sandy" ucap aqeela,  kmudian ia mengunci pintu kamar rassya dari dalam.

"sini dudul sini" ucap aqeela menepuk kasur rassya,  sandy langsung menghampiri aqeela
"lo gak kenapa² kan qeel,  sakit apa" tanya sandy seraya memegang wajah aqeela
"nggak,  gue gak papa gausah lebay deh" ucap aqeela
"eehh,  sini" ucap Qeela memanggil saskia,  saskia ragu² melangkahkan kakiknya ke arah aqeela
"gue,  aqeela" ucapnya
"iya gue tau,  gue saskia" ucap saski tersenyum, 
"sini,  gausah malu-malu gitu" ucap sandy seraya menarik tangan saskia.
Tak lama mereka sudah akrab,  saling bercerita satu sama lain.

Tok tok tok
"qeel,  buka pintunya keisha sama rey mau pulang,  kasian sandy sama saskia udah sore nanti kemalaman" ucap rassya
"rassya,  kenapa siih lo nyebellin banget suka banget ngusik kebahagian gue" teriak qeela
"udah qeel sabar" ucap sandy mengelus pundak aqeela
"iya sabar qeeel,  kita juga mau pulang koq udah lama kita disini" ucao saskia tersenyum
"yaaah,  nanti gue gak ada temen dong" ucap qeela sedih
"kan ada rassya" ucap sandy meledek aqeela, qeela masih sedih
"jangan sedih dong,  nanti kapan² kita main lagi" ucap saskia
"bener yaa" ucap aqeela antusias
"iyya dong" ucap sandy dan saskia
"yaudah,  kalian hati-hati yaa" ucap aqeela
"iyyaa, senyum dong" ucap sandy
Ketiganya berpelukan.

Aqeela membuka pintunya,  namun ia langsung kembali cemberut melihat wajah rassya,  ia masih marah sama rassya,  aqeela tetap di kamar tidak mengantar sandy dan saskia keluar,  rassya yang mengantar mereka dan mengunci pintu depan. Rassya buru-buru ke lantai atas ke kamarnya

"looh qeel buka pintunya" ucap rassya mencoba membuka pintu kamarnya,  namun nihil pintunya dikunci dari dalam,  rassya yakin pasti aqeela masih marah padanya
"nggak mau,  qeela masih marah yaa sama rassya" teriak qeela dari dalam
"trus nanti gue tidur dimana qeel" ucap rassya
"tidur aja diluar" jawab qeela
"ya ampun qeel,  kamu gak kasian sama aku nanti kalo aku kedinginan gimana?  Nanti kalo dimanak nyamuk gimana?  Nanti kalo aku sakit gimana qeel? " ucapnya panjang lebar
"bodo amat," ucap qeela acuh.

Rassya dengan pasrah turun kelantai bawah,  ia duduk didepan tv
"heran,  perasaaan kamar-kamar gue, koq gue yang diusir" ucapnya mengacak rambutnya gusar.



Nb: maafkan typo yang merajalela.

Sekedar informasi, author lagi UAS jadi gak bisa sering up, minta doanya smoga UAS nya lancar dan cepet selesai,  thankyou😘

Separuh hati  (Syaqeel) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang