CHAPTER 29

156 19 2
                                    

"demi kebaikan? Mana? Gue udah gamau dilibatin dalam masalah pribadi lo dan kak nesya itu ya kak. gue gatau Apa-apa tapi gue yg kena semua masalahnya! Masalah gue udah rumit, Gue gamau semua tambah rumit" ucap gue dan langsung meninggalkan kak fajri yg memasang mimik wajah yg susah di tebak.

.

Jalan lah gue sendiri. Kak fajri bener-bener ga ngejar gue sama sekali.

'hah? berharap banget dikejar! Ih amit-amit' batin gue.

Pikiran gue, gatau melayang memikirkan apa. Yg jelas gue pusing sekarang harus gimana:).

(Dering tlp berbunyi) 'Mackieee'

"hallo, Kenapa mack?" kata gue yg mengangkat telepon.
"dimana kamu?" tanya mackie.
"aku dijalan, baru balik sekolah" jawab gue.
"jalan-jalan yuk" ajak mackie.
"nggak ah, aku cape mau istirahat" balas gue.
"yahh, gak seru, katanya mau temenin aku terus" katanya.
"untuk kali ini nggak ya mack, aku cape gaenak badan" alibi gue.
"loh kenapa,sakit?" tanya mackie dengan nada khawatir.
"nggak, cuma butuh istirahat aja" ucap gue.
"yaudah aku kerumah kamu kalo gitu. Mau makan apa?" tanya mackie.
"gausah iihh, nanti aja kalo aku udah enakan, aku juga udah makan tadi, cuma mau tidur aja" jelas gue.
"bener?" tanya mackie memastikan.
"iyaa" balas gue.
"terus kamu pulang naik apa?" tanya nya lagi.
"jalan kaki, olahraga lumayan" jawab gue ngasal.
"idih konyol, kenapa ga minta jemput aku si nk, ah kamu kebiasaan, udah tungguin aku otw nih, kamu dimana?" katanya.
"gausah mack ah, udah berapa langkah lagi sampe, tanggung" ucap gue.

Yup emang bener. Gue udah sedikit lagi sampai dirumah.

"boong aja" kata mackie.
"mana ada, udah ya aku tutup, udah mau masuk gerbang nih, bye" kata gue yg langsung menutup teleponnya.

'telepon off'.

.

Sampailah gue dirumah. Seperti kemarin, rumah masih sepi karena ayah pasti kerja, dan bunda temenin a fenly di rumah sakit.

Gue bingung harus gimana biar bunda ga marah lagi sama gue:').
.
.

Sore ini, gue masih sendirian.
"pengen deh jengukin aa" lirih gue.

Tiba-tiba ada suara dari bawah.

"Assalamualaikum"

Yup, itu ayah.

Akhirnya gue turun buat samperin ayah.

"walaikumsalam ayah" kata gue sambil menuruni anak tangga.
"udah mandi kamu?" tanya ayah.
"belum hehe" jawab gue sambil mencium tangan ayah.
"mandi gih sekarang, kita siap-siap mau kerumah sakit jenguk aa, aa udah baikan loh" kata ayah.

Gue termenung. Kenapa?
Apa gue masih sanggup liat cetusan bunda nanti, liat kecuekan bunda nanti.

"hei, kok bengong, kamu udah kangen kan sama bunda sama aa" kata ayah.
"ga bengong kok yahh, iya kangen banget" kata gue menutupi kegelisahan gue.
"ayah tau kok, kamu pasti masih takut ya sama bunda sama aa? " tanya ayah.
Jiwa seorang ayah emang besar banget ya, bisa tau feelings anaknya lagi kenapa:).

"jangan takut, bunda kok yg minta kamu dateng, aa juga excited banget pengen ketemu kamu" kata ayah senyum.
"ayah ga boong kan?" tanya ayah.
"nggak dong sayang, makanya gih cepetan mandi, dandan yg cantik biar aa nya makin gemess hehe" kekeh ayah.

Its okeii, akhirnya gue masuk kamar dan langsung mandi.

.

Selesai mandi, gue ambil hp dan tas gue. Lalu, turun ke bawah buat samperin ayah.
"ayahh" panggil gue.
"eh udah cantik" puji ayah.
"yuk" ajak gue.
"kamu tunggu di mobil ya, ayah ambil pakaian bunda sama aa dulu" kata ayah.

Akhirnya gue langsung ke mobil deh. Gue masih ga tenang. Gue masih mikirin nanti sikap bunda ke gue kaya gimana:').

"yuk" kata ayah yg baru saja masuk ke mobil.
"hm, yahh" kata gue.
"kenapa?" tanya ayah.
"beli kue dulu yuk, aku mau bawain kue buat bunda sama aa" kata gue.

Ayah natap gue nanar.

"sweet banget sii anak ayah ini" kata ayah lalu mencium pucuk kepala gue.
"harus dong hehe" kekeh gue.
"markicuss" kata ayah.
"apaan tuh yahh?" tanya gue.
"Mari kita cusss" kata ayah.

Lalu dibalas dengan kekehan gue.

Setelah selesai membeli kue, gue langsung otw rumah sakit.

.

"ayah ke toilet dulu deh, kamu duluan aja" kata ayah.
"kamarnya masih yg kemarin?" tanya gue.
"oh iya, aa udah dipindahin ke ruang inap biasa, kamu lurus aja terus belok kiri, nanti ada kamar nomor 123" kata ayah.
"okey yahh" kata gue.

.

Setelah sekian gue cari kamarnya, akhirnya ketemu.
Tapi, gue masih takut buat masuk.

'apa gue tunggu ayah aja ya' batin gue.
'tapi, yaudah lah masuk aja' batin gue.
Gue ragu-ragu buat buka pintu kamar inap nya a fenly .

Pas gue udah pegang gagang pintu, tiba-tiba...

'Clek'

'Bunda' batin gue.

'Deg'

" NK " .
.
.
.
.
Yeayy, finally next juga, maaf baru up lagi soalnya kemarin sibuk karna abangku nikahan hihi. Btw, Aku bikin kalian penasaran terus deh wkwk.
Kira-kira bunda masih marah ga yaa? Ayok tebakk haha.
Btw dont forget to vote yaa xixi luv uuu❤.

My brother is a loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang