Walaupun lebih banyak ngabisin waktu sama Calum Hood, bukan berarti gua gak bisa hidup tanpa dia. Gua masih bisa kok ngabisin waktu buat keluarga dan gua sendiri untuk me time.
Zodiak gua sama Calum itu cocok. Dia Aquarius dan gua Gemini. Katanya Aquarius dan Gemini itu pasangan yang cocok. Memiliki kepercayaan yang tinggi satu sama lain. Gua Gemini orangnya bebas ga suka di kekang. Dia Aquarius, justru memberi kebebasan bahkan mendukung apa yang gua lakukan selama positif.
Napa jadi kek acara ramalan zodiac.
Di hari minggu ini gua mau nonton film di bioskop, terus makan nasi kari jepang, terus nongkrong di Gramedia buat baca novel gratisan mungkin. Oh ya gua mau beli minuman bubblenya Kokumi, gua udah lama mau order tapi suka males liat ongkir dari outlet ke rumah gua macam gua pulang pergi naik KRL.
Setelah gua nonton film, gua mengganti rencana. Gak jadi makan nasi kari dan nggak jadi nongkrong di Gramedia. Udah dapat pesan dari bapak tercinta gua Bapak Harridan buat balik. Keburu hujan.
Ya udah gua akhirnya skip dua rencana dang langsung ke outlet Kokumi. Sialnya kok antriannya panjang. Gua bersiap buat balik badan terus say goodbye aja. Eh tapi karyawannya baik banget dan peka.
"Silahkan ke antrian dua." Maksud mamang kasir pertama disuruh antri di temennya yang kebetulan sebelah dia.
Kebetulan gua yang insiatif duluan. Karena orang-orang tuh kayak ragu gitu mau antri kesebelah. Biasanya kan antriannya cuma satu baris ke belakang. Ya gitu tuh orang-orang yang menolak kemajuan.
Gua berdiri paling depan. Sambil menyipitkan mata karena itu menu napa tinggi banget. Mana gua rabun kan matanya, jadi ga jelas. Ditambah gua lupa nama minuman favorit gua.
"Mau pesan apa kak jadinya? Mau dibantu baca?"
"Baca jodohku di masa depan bisa nggak?" Kata gua asal-asalan sambil mencoba baca tulisan menunya.
"Ini jodohnya udah di depan mbak."
"Halah gombal."
"Katanya kalo ketemu orang yang nggak dikenal terus menerus, artinya sih jodoh."
Bertepatan gua sudah mengingat nama menunya, gua menatap ewww gitu ke mas-masnya. "Emang pernah ketemu dimana?"
"Stasiun KRL"
Asli ya gua tuh orangnya pelupa kalo cuma sekilas lihat. Ini orang yang mana? Gua nggak nanggapin omongannya sih. Gua langsung aja mesen, "Okinawa Big Bobba satu ya."
Dia langsung memproses pesanan gua. Gua buka aplikasi dompet online gua buat bersiap scan QR buat bayar.
"Emang mbak lupa ya?"
"Lupa apa?"
"Lupa saya?"
Ya elah mas masih aja diterusin. Mana gua tahu. Gua scan QR dan nunjukin bukti bayar ke dia, terus gua geser badan ke samping biar diterusin sama antrian selanjutnya. Sama menghindar dari topik sih.
Setelah gua mendapat panggilan karena minuman gua ready, gua pikir gua akan terbebas. Mas-mas yang tadi yang nyerahin minuman gua, dah pindah tugas gitu.
"Terima kasih." Kata gua setelah menerima minumannya. Terus gua nusuk sedotan ke cupnya kan. Tahu nggak?
Masnya nahan tangan gua.
"Apa sih anjir?" Refleks aja gua bilang gitu. Soalnya gua tuh ga kenal banget, ini main megang tangan gua.
"Saya yang waktu itu nabrak mbaknya di stasiun."
Masa iya?
Kok ganteng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Upnormal Activity | CTH
FanfictionCalum dan Selatan bersatu, kelar hidup lo. Dua orang super nggak normal dan ga jelas, termasuk hubungan diantaranya. Campus Life, short story