Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Musim dingin baru saja berlalu, membuat keadaan kota pagi ini sedikit lebih padat dari biasanya. Beberapa orang terlihat sedang mengantre untuk menaiki kereta listrik bawah tanah, dan beberapa lain terlihat sedang menunggu dipemberhentian busway.
"Breaking News: Wajah Pangeran Mahkota, Jung Jaehyun, anak pertama dari raja Jung Jae Wook dan ratu Yoo Min A, akhirnya terungkap ke publik. Hal ini memang secara sengaja dilakukan pihak kerajaan, mengingat jika calon raja kerajaan Korea ini genap berusia dua puluh delapan tahun dan siap mengambil alih tugas sang ayah..."
Pengumuman dari layar besar Korea Times Square itu membuat banyak orang yang tadinya sibuk dengan kegiatan masing-masing, menjadi hanya tertuju pada satu titik.
Bagaimana tidak? Headline yang terpasang, juga suara dari sang pewara berita itu begitu eyecatching, sehingga akan sangat tidak mungkin jika rakyat kerajaan Korea tidak mengalihkan pandangan padanya.
"Wuah... Lihatlah bagaimana tampannya pangeran Jaehyun"
"Auranya memang seperti raja"
"Dia akan menjadi raja yang bijaksana! Lihatlah matanya"
"Apa pangeran Jaehyun sudah memiliki calon permaisuri? Jika belum aku ingin mendaftar"
Lontaran-lontaran kalimat pujian yang ditujukan untuk sang pangeran mahkota itu membuat seorang pria yang mengenakan pakaian serba hitam itu menggerutu dibalik maskernya.
"Tampan apanya? Cih. Jae hyeong sangat jelek tahu! Kalian saja yang tidak pernah melihat bagaimana jeleknya dia. Lalu, apa? Bijaksana? Bijaksana pantatmu?! Belum saja tahu jika dia begitu bossy dan menjengkelkan!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Oh ternyata itu si pangeran kedua dari kerajaan Korea, Jung Jeno. Ia tengah berdiri didekat kerumunan, namun sayangnya tidak ada yang memperhatikannya, karena mata semua orang masih tertuju ke berita mengenai sang kakak.
Entah ini keberuntungan bagi Jeno karena tidak perlu bersusah payah menghindari banyak orang, atau justru kesialan orang-orang disekitarnya ini karena saat mereka sedang menjadikan salah satu anggota kerajaan sebagai bahan pembicaraan, ada Jung Jeno yang sedang berdiri dibelakang mereka.
