Hujan terlalu deras di luar
Guntur terlalu hingar terdengar
Dan aku semakin meringkuk berselimut tebal
Rasanya kesal, rencana berantakan, aku ingin jadi pengucap pertama namun gagal.Jauh hari sudah kusiapkan berbagai hal, tapi terasa alay.
Melihat banyaknya pengucap dan banyaknya kata serta doa untuknya, membuat kata yang terangkai dengan rapi menguap.
Ada rasa tidak percaya diri menancap kuat.Kesal.
Aku menulis dengan sangat apa adanya, mungkin terkesan tidak niat.
Sesal.
Mungkin seharusnya aku benahi dulu kata-kataku agar terkesan lebih rapi.
Namun sejujurnya itu sudah tulus.Tapi jika di pikir aku bukan orang yang berarti dalam hidupnya, semacam figuran, semacam hal yang berlalu begitu saja, semacam botol sampah yang menemaninya hingga tegukan terakhir, jadi ucapanku bukan salah satu hal yang paling di tunggunya kan?
Oh please, kenapa sekarang seakan aku terdengar seperti seseorang yang ingin menjadi sesuatu yang berarti untuknya?
Ini buruk.
Antara kesal dan sesal, aku menemukan diriku disana, hanyut dalam kubangan kabut.
26,Nov, 2k20.
Selamat ulang tahun untukmu yang buat aku kepalang sekarang.Nb : Aku harap dia tidak pernah membaca ini, jika iya, harga diriku rasanya di lelang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siklus Nelangsa
Poetry"Biar rasa ini jadi urusanku sebab menjaga air mata ku itu tugasku"