Happy Reading
Malam mulai menjelang, jarum jam sudah menunjukkan pukul 8 malam.
Donghae tengah mengintip dari luar kamar kedua orang tuanya. Bisa ia lihat ayah serta ibunya tengah duduk di lantai serta membicarakan hal yang sepertinya sangat serius."Yeobo bagaimana kita mencari uang? Hyukie harus segera melakukan Chek up bulanannya" ujar Haruka memulai.
Siwon yang duduk di dekat lemari pun menunduk. Ia mengeluarkan sebuah amplop dari tas lusuh yang sering di bawa pria itu ketika mencari pekerjaan.
"Hari ini aku hanya mendapatkan ini sayang" ujarnya seraya meletakkan amplop di depan sang istri.
Haruka membuka amplop putih di depannya kemudian mulai menghitung sejumlah uang yang ada di dalamnya.
"150 ribu Won. Ini tidak akan cukup untuk biaya Chek Up Hyukie yang totalnya hampir 700 ribu Won untuk sekali pertemuan,obat dan vitamin, belum lagi untuk makan kita sehari-hari" ujar Haruka sedih.
Siwon mengusap rambutnya kasar.
"Bagaimana kita harus mencari kekurangannya yeobo?" keluhnya.
Siwon menatap mata istrinya lama.
"Aku akan mencari pinjaman, siapa tahu temanku ada yang mau meminjamkan uangnya pada kita" ujar Siwon.
Haruka menatap sesuatu yang berada di jari manis tangannya.
"Bagaimana jika kita jual saja cincin ini untuk tambahan biaya Chek up Hyukie yeobo?" tanyanya.
Siwon menggelengkan kepalanya.
"Jangan, itu cincin pernikahan kita jangan di jual. Besok biar aku cari pinjaman saja" larang Siwon.
Donghae mendengar semuanya, bagaimana kedua orang tua mereka tengah membicarakan keadaan keuangan yang semakin memburuk.
Pemuda itu merosot di dinding.
"Kedua orang tuaku sedang sangat kesusahan, dan aku hiks.. apa yang bisa aku perbuat" monolognya.
"Dulu kami sangat berkecukupan dan aku dengan begitu mudahnya menghamburkan uang mereka. Tapi sekarang ketika mereka kesusahan seperti ini aku tidak bisa membantu apapun. Aku sungguh anak yang tidak berguna" lanjutnya seraya menjambaki rambut hitamnya penuh sesal.
"Aku tidak bisa diam saja seperti ini, aku akan membantu Mommy dan Daddy, aku harus melakukan sesuatu untuk membantu mereka" ujarnya, ya tekatnya sudah bulat ingin membantu kedua orang tuanya. Donghae ingin membalas budi kedua orang tuanya.
Pemuda itu mengusap setitik air mata yang keluar di sudut matanya kemudian berdiri dari duduknya sebelum melangkahkan kakinya keluar rumah setelah menyapa Yesung yang hendak memasuki rumah mereka.
Yesung menatap kepergian sang adik yang terkesan buru-buru. Pemuda bermata tajam itu hanya mengedikkan bahunya singkat. Ketika memasuki rumah bisa ia lihat sang ibu yang tengah menyiapkan makan malam.
"Ohh Yesung kau baru pulang nak, segeralah mandi setelah ini kita makan malam bersama" ujar Haruka.
"Daddy dimana Mom?" tanyanya saat tidak menemukan sang ayah.
"Dia sedang berada di kamar kalian, penyakit Hyukie kambuh dan Daddy mu sedang menemaninya beristirahat" jawab Haruka.
"Hyukie kambuh Mom?" tanya yesung memastikan jika pendengarannya tidak salah.
Haruka mengangguk.
"Tadi pagi ketika berangkat ke sekolah Donghae mengajaknya berlari, dan ya kau tahu sendiri kelanjutannya. Dan lagi ini memang sudah mendekati jadwal Chek up bulanannya" Haruka menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is My Story
FanfictionKehidupan itu tidak selamanya di atas, ada kalanya juga di bawah. Dan sepertinya Tuhan tengah menguji keluarga ini. Mampukah mereka menjalaninya ???? Mari kita lihat 😊