04

265 32 24
                                    


Happy Reading

Hujan makin deras mengguyur kota Seoul hingga malam hari. Donghae semakin mempercepat larinya ketika pertigaan yang menuju rumahnya sudah terlihat. Saat tiba di halaman rumah pemuda itu sedikit membersihkan bajunya yang basah akibat menerobos hujan ketika ia berlari dari Halte Bus menuju rumah nya.


Klekk...


"Aku pulang"

Donghae memasuki rumahnya, namun ia tidak menemukan siapapun di ruang tamu. Bahkan ia tidak mendengar suara Eunhyuk yang biasanya berisik.

Dengan langkah gontai pemuda itu langsung memasuki kamarnya. Ketika pintu rapuh kamarnya terbuka bisa ia lihat sang adik yang berbaring miring di kantong tidurnya, jika di perhatikan tubuh sang adik sedikit bergetar.

"Hyuk" panggilnya.


Donghae memperhatikan gerakan sang adik yang seperti mengusap kedua matanya sebelum berbalik menghadap dirinya.

"Iya Hyung, kenapa?"

Donghae menghembuskan nafasnya pelan.

"Justru seharusnya Hyung yang bertanya, kau yang kenapa? Kau menangis kan?" tebak Donghae.

Eunhyuk menggelengkan kepalanya.

"Aku, tidak kok, aku tidak menangis, aku baik-baik saja" jawab Eunhyuk.

Donghae tidak mempedulikan Eunhyuk karena ia tahu adiknya itu sedang berbohong, pemuda itu lebih memilih menarik kantong tidurnya dan meletakkannya di lantai.

"Jangan berbohong Hyuk, kau tahu aku paling tidak suka di bohongi" ujar Donghae setelah menidurkan tubuhnya di dekat sang adik.

Eunhyuk gugup, ia meremas celananya tidurnya sedikit kencang.

"Aku..aku..tidak berbohong Hyung, sungguh" cicitnya.

"Baiklah hyung percaya" jawab Donghae pada akhirnya. Karena ia terlalu malas untuk berdebat.

Pemuda itu menatap sang adik yang masih menundukkan kepalanya.

"Hyuk hyung minta padamu, kau jaga kesehatan mu itu, jangan sering menangis dan jangan menyusahkan kami. Kau tahu kan Daddy sedang tidak ada di rumah. Jadi jangan membuat masalah, ingat kita sedang kesusahan sekarang seharusnya kita harus saling bahu membahu membantu orang tua kita jadi jangan menambah masalah dan membebani kami semua" lanjutnya.

Eunhyuk sedikit menegang ketika mendengar perkataan Donghae.

"Benarkah aku membebani mereka?" batin Eunhyuk bicara.

"Saat ini kau prioritas keluarga ini Hyuk, kami bekerja keras agar kau kembali sehat, jadi yang perlu kau lakukan hanya perlu menjaga kesehatan mu saja tidak lebih"

"Ahhh...sudahlah hyung lelah hyung ingin tidur. Jangan ganggu Hyung" Donghae pun memejamkan matanya.

Eunhyuk masih menatap kakaknya yang sudah memejamkan matanya.
Perasaannya mulai campur aduk setelah mendengar perkataan Donghae.

Benarkah ia beban keluarga?

"Kau benar Hyung aku memang beban di keluarga ini. Aku yang paling banyak menghabiskan uang Daddy" monolognya.

Setelahnya anak itu berjalan keluar dari kamarnya. Tepat setelah ia menutup pintu kamar ia menemukan sang ibu yang baru memasuki rumah dengan sebuah kantong belanjaan di tangan wanita itu.

Haruka terkejut saat melihat Eunhyuk yang berdiri depannya tapi mata anak itu sedikit memerah seperti habis menangis. Dengan segera ia meletakkan belanjaannya di lantai kemudian mendekati putranya.

This Is My StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang