09

359 35 46
                                    


Aku bawain lanjutan ff ini, semoga suka ya. Jangan lupa vote dan komentarnya di tunggu 😊😊.

Happy Reading.






Donghae dan yesung memasuki rumah mereka ketika waktu hampir menjelang subuh. Begitu tiba di kamar, Yesung langsung merebahkan tubuh lelahnya di kantong tidurnya.

"Ahhh..lelahnya"

Mata sipitnya menatap Donghae yang tengah membongkar koper besar milik pemuda itu seperti tengah mencari sesuatu.

"Kau mencari apa Hae?" tanyanya.

"Sssttt... Hyung diam dulu" Jawab Donghae.

"Ahhh ketemu" teriaknya saat menemukan benda yang ia cari.

"Apa yang akan kau lakukan dengan kamera itu Hae? dan kenapa kau bisa membawanya? Bukankah seharusnya kamera itu juga ikut di sita" tanya Yesung penasaran. Mengingat seharusnya mereka tidak boleh membawa barang berharga apapun selain pakaian mereka.

"Aku terpaksa membawanya karena aku tidak bisa meninggalkannya Hyung" jawab Donghae jujur.

Kemudian Donghae mendekati sang kakak dengan kamera Leica di tangannya.

"Hyung aku ingin menggadaikan kamera ini, uangnya bisa kita pakai untuk menambah biaya operasi Hyukie. Hyukie sudah mendapatkan donor jadi kita harus bisa membantu Daddy membayar operasi itu. Aku ingin adik kita sembuh hyung, aku tidak ingin kehilangannya seperti kita kehilangan Eomma" jelas Donghae.

Yesung tersenyum, ia menepuk pundak sang adik pelan.

"Kau benar Hae, kita tidak boleh menyiayiakan kesempatan ini, kita sudah menunggu lama untuk ini. Apapun yang terjadi Hyukie harus tetap di operasi" ujarnya.

Yesung mengambil tas selempang miliknya yang berada di sudut ruangan, pemuda itu mengeluarkan amplop yang kemarin ia dapatkan dari ayah Shindong.

"Ini gaji pertama hyung memang tidak banyak tapi setidaknya bisa menambah biaya operasi"

Donghae juga mengeluarkan dua amplop dari tas punggungnya.

"Ini juga gaji pertamaku hyung. Kita jadikan satu saja setelah ini kita kembali kerumah sakit dan memberikannya kepada Daddy. Tapi aku harus menggadaikan kameraku dulu" ujar Donghae.

"Baiklah. Kalau begitu ayo" ajak yesung.

*
*
*

Tok..

Tok..

Tok..

Donghae mengetuk pintu rumah kyuhyun dengan pelan, kenapa tidak menekan Bell? Karena Donghae rasa itu tidak akan sopan mengingat hari masih sangat pagi untuk bertamu. Donghae sebenarnya sudah mengirim pesan kepada Kyuhyun ketika di perjalanan, tapi pemuda berambut ikal itu tak kunjung membalas.

Cklekk...

"Hae kau sudah datang. Ayo masuk"

Kyuhyun mengajak Donghae untuk duduk di ruang tamunya.

"Kyu maafkan aku karena pagi-pagi begini harus bertamu. Tapi ini sangat penting jadi aku tidak bisa menundanya" ucapan Donghae penuh sesal.

Kyuhyun tersenyum.

"Tidak apa Hae, kau tidak menganggu sama sekali. Bukankah aku sudah pernah bilang jika kau butuh bantuanku kapanpun kau mau pintu rumah ini akan selalu terbuka untukmu"

"Terima kasih banyak kyu"

"Sama-sama. Ohh iya ada perlu apa kau sampai datang sepagi ini, di pesanmu kau hanya mengatakan ingin berkunjung, maafkan aku karena tidak sempat membalasnya" ujar Kyuhyun.

This Is My StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang