chapter 14_rabbit

469 67 18
                                    

Hinata pov

Beberapa menit setelah noya pergi

Aku berlari mencari pintu bertuliskan rabbit itu

"Uhuk...uhuk.." aku terbatuk karena menghirup asap terlalu banyak

Ahh... panas dan penuh asap! Aku tidak bisa melihat pintunya.

Aku terus berlari mencari pintu itu dan

"Ini dia!" Ucapku ketika menemukan sebuah pintu bertuliskan rabbit itu.

Aku membuka pintunya dengan kunci yang berbeda warna, karena yang lainnya sama warna dan memiliki nomor ruangan.

Aku memasuki ruangan itu yang ternyata adalah pintu menuju ruangan bawah tanah, perlu waktu 1 menit hingga sampai dibawah sana.

"Uhuk... uhuk..." aku batuk lagi.

Uh.... aku rasa aku terlalu banyak menghirup asapnya, kepalaku pusing sekali.

Aku mendekati pintu jeruji besi yang ada disana dan sialnya, sudah banyak yang mati.
Aku memeriksa di samping nya lagi dan lagi, tidak ada yang hidup.

Aku hampir menyerah ketika....

"Adakah seseorang?" Tanya seorang laki laki di sel paling ujung.

Aku langsung berlari kearah pintu itu dan aku menemukan masih ada 3 orang yang hidup

Mereka tampak muram, kaya ngga lulus UN

Tunggu 2 orang itu kembar ya?

Aku membuka sel itu yang bertuliskan no. 23

Mereka menatapku bingung

"Kalian tidak apa apa?" Tanya ku mengahampiri ketiganya

Salah satu yang berambut hitam dengan warna putih diujung nya tersenyum kecil

"Uhuk..." batukku lagi.
Ahh... dadaku terasa sesak dam kepalaku pusing, pasti trauma gelap ku kambuh.

"Terimakasih" ucap ketiganya

"Tidak hah.... apa apa hahhh...." jawabku sambil terengah engah

"Kau tidak apa apa?" Tanya salah satu laki laki berambut abu abu

"Hah.... aku hah.... phobia gelap" ucap ku dengan susah karena nafasku makin sesak.

"Hah, kalau begitu kenapa kau keruangan gelap seperti ini" tanya yang berambut kuning

Duarr.... (pliss jangan ambigu -_-)


Keempat orang itu kaget

Bunyi apa itu? Batinku

"Ada bau asap" ucap yang berambut kuning lagi.
"Sakusa hah... membakar vila hah... ini"  jawabku lagi

Ughh... kepalaku semakin pusing

Salah satu dari mereka yaitu yang berambut hitam memelukku dengan erat untuk membuatku merasa lebih baik.

"Kenapa kau ketempat gelap, kalau kau phobia?" Kali ini dia yang bertanya

"Tentu saja untuk menyelamatkan kalian" jawabku pelan

Ughh... aku tak tahan lagi

Dan aku pun pingsan.

Hinata pov end

"Apa yang harus kita lakukan atsumu, osamu" tanya yang berambut hitam

"Dia baik, sudah mau menolong kita" jawab atsumu

"Sepertinya kita harus pergi Kita-san, oh iya peta yang diberikan suna dimana?" Tanya osamu

Atsumu merogoh kantung celananya dan menemukan sebuah peta yang sedikit usang.

Message From No Name [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang