chapter 3_profesor ren

640 94 13
                                    

Mereka melangkahkan kaki menuju ke pintu yang ada di hadapan mereka.

Kriet...

Bunyi pintu yang terbuka perlahan, mereka melangkahkan kaki menuju luar. Hinata bersembunyi dibalik punggung suga sambil menggenggam erat ujung kaos milik suga.
"Tenanglah, kita bersama disini" ucap suga lembut sambil mengelus lembut surai jingga itu. "Baiklah" ucap hinata sedikit gemetaran.

"Are? Kau takut chibi-chan?" Tanya tsuki
"Memang siapa yang bakal tidak takut?" Tanya hinata sambil menatap tsukisima.
.
.
.
Daichi pov

Bagaimana ini? Sudah 30 menit kami terus menelusuri lorong ini, apakah tidak ada pintu keluar?

Kami terus berjalan hingga akhirnya kami berhenti diujung lorong yang terdapat 3 pintu.

Daichi pov end

"Ada 3 pintu? Bagaimana ini?" Tanya kageyama sedikit panik.
"Bagaimana kalau disalah satunya ada ular?!" Tanya tanaka sedikit keras
"Dan bagaiman kalau di pintu satunya lagi ada dinosaurus?!" Teriak noya
"Aku pasti tidak bisa me rolling thunder nya" tambahnya
"Tenang saja noya-san, tsukisima akan menjinakkan dinosaurusnya, dia kan maniak dino" ucap hinata
"Pfftt" kageyama, noya dan tanaka menahan tawa
"Ya setidaknya aku bukan maniak susu, seperti bayi" ucap tsukisima sambil melakukan ritual tebar garem.

"Sudah lah, sekarang bagaimana?" Ucap asahi yang sedari tadi diam sambil melirik kearah daichi.
"Ya... Kita tentu saja tidak bisa berdiam diri terus disini kan?" Tambahnya dibalas angukkan yaang lainnya.
"Kau tau? Kita mungkin harus berpisah di 3 pintu ini" ucap daichi sambil melirik satu persatu teman temannya.
"Baiklah, kita bagi kelompok" ucap yamaguci angkat suara.
"baiklah aku yang akan membagi kelompoknya" ucap daichi
"Baik-" belum selesai suga berbicara tiba tiba muncul bunyi hp.

Aiyaiya... (Anggap gitu bunyinya)

"Hp siapa itu?? Pfftt, jelek banget" tawa kageyama sehingga semua nya tertawa (-tsuki, daichi).

Tsukisima menatap kageyama 'yaampun sedih banget dah aku tertangkap ditempat ini bareng orang bodoh' batinnya.

Yamaguci melihat sebuah hp di sudut ruangan tersebut langsung mengambilnya.

Yama : ano... Ada hp disini

Noya : benarkah??? Punya siapa?

Yamaguci membolak balik hp

Yama : sepertinya bukan punya kita

Suga : apakah bisa menyala?

Yama : sepertinya?

Tsukisima mengambil hp tersebut kemudian memeriksanya

Tsuki : hp ini rakitan

Asahi : maksudmu?

Hinata : bukannya semua hp rakitan?

Tsuki : bukan itu maksudku bodoh! Hp ini hanya bisa dipakai untuk mengirim pesan dan menelpon nomor yang dimilikinya karena memang disetting seperti ini

Daichi : berarti kita tidak bisa menghubungi siapa siapa?

Tsuki : iya

(Author : ngomong ngomong hp mereka ngga sama mereka ya!! Lagi author sita)

Aiyaiya...

"Ada telepon masuk" ucap tsukisima "angkat saja" ucap suga dibalas anggukan tsukisima, dia menjawab telepon tersebut kemudian menggunakan speaker agar semua nya bisa mendengar

"Halo~ bagaimana kabar kalian? Harusnya sih masih baik baik saja kan... Hahaha... Aku adalah profesor ren, aku sudah menyediakan 3 pintu yang akan membawa kalian ke sebuah tempat. Tenang saja, tujuannya sama kok 'laboratorium' tapi setiap pintu punya tantangan masing masing.
Mau ku beri spoiler? Baiklah, aoba joshai, fukurodani, dan nekoma memasuki pintu yang sama" ucap profesor ren.

"aoba joshai, fukurodani, dan nekoma?" Tanya hinata

"Benar shoyou! Yah... Mereka sudah bertemu sih, kalau tidak salah hanya tersisa 8 orang dari ke 3 tim tersebut" ucap profesor ren

"De-delapan?" Ucap noya gugup

"Iya yuu, delapan" ucapnya penuh penekanan di bagian terakhir

"Bagaimana kau bisa mengetahui nama kami dan memiliki nomor kami?" Tanya kageyama

"Ohoho, ini kah tobio? Baiklah kalau kalian semua ingin tau, kalian harus datang ke 'laboratorium'.... Dengan selamat tentunya" ucap profesor ren kemudian mematikan telpon nya


Jangan lupa vote ya!!!
Follow juga akun author :)

Message From No Name [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang